Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Panji Gumilang Akui Video Viral Ajaran Menyimpang di Ponpes Al Zaytun? Polisi Temukan Tindak Pidana
Karena sudah mendapatkan pernyataan dari Panji Gumilang, pihak kepolisian menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Via
TRIBUNWOW.COM - Polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun memasuki babak baru.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang sudah memenuhi panggilan kepolisian terkait dugaan penyimpangan syariat Islam pada Senin (3/7/2023).
Panji Gumilang dicecar 26 pertanyaan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Lihat Penampakan Panji Gumilang saat Penuhi Panggilan Bareskrim terkait Dugaan Penistaan Agama
Dilansir TribunWow.com dari Wartakotalive.com apda Selasa (4/7/2023), Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri Brigjen Djuhandani mengakui hal tersebut.
"Yang bersangkutan kami berikan sebanyak 26 pertanyan dan dijawab oleh yang bersangkutan. Adapun materi pertanyaan mengenai sejarah Ponpes Al-Zaytun, dan yayasan tersebut," kata Djuhandani.
Selain itu, Panji Gumilang ternyata mengakui kebenaran dari foto dan video yang viral di media sosial.
Terutama foto dan video yang memperlihatkan penyimpangan ajaran agama Islam.
"Yang bersangkutan menjawab semua dan mengakui bahwa yang ada di video itu adalah benar. Itu statement up dan memang benar dilakukan yang bersangkutan," tambahnya.
Karena sudah mendapatkan pernyataan dari Panji Gumilang, pihak kepolisian menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan.

Baca juga: Profil Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun yang Penuh Kontroversi, Pernah Dijebloskan Penjara
Bukan hanya Panji Gumilang saja, polisi sudah memeriksa 4 orang saksi dan 5 ahli terlapor.
"Adapun kesimpulan gelar perkara bahwa perkara ini dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Dengan begitu mulai besok, kami sudah bisa melakukan upaya penyidikan," tutur Djuhandani.
Djuhandani juga menjelaskan bahwa ada tindak pidana yang dilakukan Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun.
Oleh karena itu, pihak kepolisian sedang melengkapi bukti-bukti yang menguatkan tindak pidana Panji Gumilang.
Djuhandani berharap Panji Gumilang kooperatif selama penyidikan berlangsung.
"Ini sudah cukup meyakini kami, ada perbuatan pidana. Selanjutnya kami akan melengkapi alat bukti lebih lanjut," ujar Djuhandani.
"Karena dengan naik sidik, ada upaya-upaya paksa yang bisa kami lakukan," tandasnya.
"Semua akan kami penuhi segera. Apakah berkaitan dengan yang bersangkutana atau tidak, apakah bisa memenuhi pasal yang dituduhkan atau tidak," jelasnya.

Baca juga: Mahfud MD Kasih 3 Solusi untuk Masalah Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang, Ridwan Kamil Ikut Bantu
Tabiat Puluhan Santri Al Zaytun Terbongkar
Pengakuan mengejutkan diungkap Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutaji, Penasihat Ahli Kapolri yang pernah menangani kasus Pondok Pesatren (Ponpes) Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com, Aryanto menyebut banyak siswa di Ponpes Al Zaytun berubah memiliki perangai yang buruk.
Bahkan, banyak di antaranya siswa yang berubah menjadi pencuri setelah 'mondok' di ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang erat dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia (NII).
Sejumlah mantan pengikut Panji Gumilang bahkan mengaku diizinkan mencuri demi menyetorkan uang kepada Panji Gumilang cs setiap bulannya.
Hal itu pula yang dibongkar oleh Aryanto dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (2/7/2023).
"Temuan saya waktu dulu masih menjabat sangat minim yang berkaitan dengan rekening," ucap Aryanto.
"Yang saya tangani adalah banyaknya ibu-ibu yang komplain anaknya jadi pencuri, menjual barang-barang milik orangtuanya untuk biaya negara NII."
"Selain itu juga banyak pembantu baru yang masuk satu minggu mengambil laptop juragannya," imbuhnya.

Aryanto memastikan, sempat mendapat laporan dari orangtua santri Ponpes Al Zaytun.
Menurut dia, sejumlah santri Ponpes Al Zaytun bahkan tega berbohong hingga menjual barang orangtua demi membayar iuran kepada Panji Gumilang.
"Ibu-ibu yang komplain pada kita, ada 68 orang waktu itu," paparnya.
"Bahwa anaknya mengambil barang-barang, jual kursi, semacam itu."
"Katanya untuk dikasihkan kepada imamnya."
Kendati demikian, Aryanto tak tahu pasti berapa jumlah uang iuran yang harus dibayarkan pengikut Panji Gumilang setiap bulannya.
"Saya tidak sampai segitu, jadi perilaku yang berubah itulah, jadi tega dengan orangtua sendiri, tega berbohong, tidak menghargai orangtuanya," tukasnya.
(TribunWow.com/Khistian/Tami)