Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Panji Gumilang Diduga Lakukan Pelecehan pada Santri Al Zaytun, Saksi Hidup: Ada yang Menggugurkan
Seorang saksi hidup blak-blakan menyebut Panji Gumilang diduga sempat melakukan pelecehan seksual pada santriwati.
Penulis: dian shinta mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sederat cerita terkait ajaran Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat tak ada habisnya membuat publik tercengang.
Mulai penggalangan dana yang dinilai ekstrem, ajaran Ponpes Al Zaytun juga dinilai melanggar syariat agama Islam.
Bahkan pelanggaran syariat itu juga diungkap oleh mantan santri hingga pengurus ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Baca juga: Momen Khutbah Panji Gumilang Panen Tepuk Tangan Santri Ponpes Al Zaytun, Ternyata Bahas Ini
Dilansir TribunWow.com, mantan pengurus Al Zaytun sekaligus Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center yaitu Ken Setiawan menyebut jika Panji Gumilang pernah melakukan pelecehan seksual.
Ken berujar pelecehan tersebut juga telah masuk dalam lingkungan pesantren Al Zaytun.
"Termasuk pelecehan seksual yang dilakukan Panji Gumilang juga dilakukan di Al Zaytun," terang Ken Setiawan dikutip dari kanal YouTube METRO TV pada Rabu, 28 Juni 2023.
Ken mengaku menjadi saksi hidup dari aksi bejat yang dilakukan Panji Gumilang itu.
Menurut Ken total ada 16 santriwati menjadi korban pelecehan seksual.

"Saya dulu saksi hidup, saya dulu pernah di sana dan walaupun enggak tinggal di sana bolak-balik tapi saya dulu pernah melihat saksi dan saya pernah ngantar ada 16 santri dulu kan," ujar Ken.
"Walapun kata dari internal itu kan santri yang badung-badung tapi kan ini fakta," sambungnya.
Adapun, kegiatan berzina itu sudah dianggap sebagai hal yang wajar di kalangan penghuni Al Zaytun.
Kegiatan perzinaan itu boleh dilakukan asal membayar denda uang yang telah ditetapkan Ponpes Al Zaytun.
Alhasil, kegiatan tersebut sempat membuat beberapa santriwati hamil.
Baca juga: Momen Khutbah Panji Gumilang Panen Tepuk Tangan Santri Ponpes Al Zaytun, Ternyata Bahas Ini
Akan tetapi beberapa santriwati tersebut memilih untuk menggugurkan kandungannya.
"Bahkan anak-anak yang enggak punya dana, tidak bisa untuk istighfar bahasa kita untuk bayar denda ada yang sampai melakukannya di dalam pesantren ada yang sampai peluk-pelukan, cium-ciuman, di sana melakukan sampai ada yang menggugurkan kandungan di dalam pesantren ini kan tidak pernah terungkap, ini yang terjadi," kata Ken.
"Memang teorinya secara peraturan enggak boleh merokok, enggak boleh pacaran, enggak boleh berzina tapi kalau kita punya duit bisa membayar 10 kali lipat harga rokok," sambungnya.
Video dapat dilihat mulai menit ke-08.24:
Tanggapan Panji Gumilang soal Halalkan Zina
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, akhirnya muncul di publik.
Dilansir TribunWow.com, ia pun membantah segala hal yang dituduhkan pada lembaga pendidikan yang diampunya, maupun terhadap dirinya.
Menurut Panji Gumilang, ada pihak-pihak luar yang mengaku sebagai mantan pengurus dan berusaha menyebar fitnah.
Dalam wawancara eksklusif seperti yang ditayangkan di kanal YouTube METRO TV, Rabu (28/6/2023), Panji Gumilang memberikan klarifikasi.
Baik tudingan praktek perzinahan, ajaran menghalalkan tindak pidana hingga klaim tak masuk akal mengenai santri dugem di Al Zaytun, disebutkan hanya fitnah untuk menyerang nama baik.
Menurut Panji Gumilang, tak masuk akal sebuah lembaga pendidikan menghalalkan tindak pidana dan masih dibanjiri para santri.
"Kan ini mau dijatuhkan, orang yang diserang ini mau dihancurkan minimal nama baiknya, bisa saja disusun seperti itu," ujar Panji Gumilang.
"Lembaga pendidikan seperti begini, terus melegalkan seperti apa yang ditanyakan tadi, enggak bisa."
Panji Gumilang menilai, pencemaran nama baik Al Zaytun seperti yang dilakukan beberapa orang merupakan upaya terakhir untuk menjatuhkan pihaknya.
Baca juga: Ponpes Al Zaytun Masih Buka Pendaftaran Murid Baru, Mahfud MD Buka Suara: Silakan Terima
Mereka mengarang cerita terkait isu sensitif lantaran kehabisan cara menghancurkan Ponpes Al Zaytun.
"Mungkin dari sana-sini mereka menyerang tidak bisa, ya itu yang sensitif barangkali menurut mereka," beber Panji Gumilang.
"Sensitif sebagaimanapun tidak ada di sini, dan kami tidak anggap itu sensitif, hanya karangan, tidak bisa dibuktikan."
Adapun tudingan tersebut dilontarkan sejumlah pihak, seperti Ken Setiawan serta beberapa orang yang mengaku mantan pengurus Ponpes Al Zaytun.
Namun rupanya, Panji Gumilang tak menemukan nama-nama mereka dalam daftar pengurus maupun alumni Ponpes yang diampunya.
"Kalau mengaku pernah di sini, di sini itu ada nomor stambum, yang bekerja pun ada nomor stambum, silakan sebut nama, klik, lalu keluar," ujar Panji Gumilang.
"Mengapa? Karena belum berdiri pun kami sudah persiapkan hal itu."
"Saya tahu kok orang yang mengatakan ini-itu, diklik, enggak ada," tandasnya.
(TribunWow.com/Dian/Via)