Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Status Tanah Jadi Polemik, MUI Ungkap Temuan Baru soal Dugaan Pidana Ponpes Al Zaytun: Ada Sesuatu
MUI membeberkan hasil investigasi dan sejumlah indikasi pelanggaran yang terjadi di Ponpes Al Zaytun.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Jayanti Tri Utam
TRIBUNWOW.COM - Tim investigasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) membeberkan sejumlah temuan baru yang berhasil dihimpun dari penelitian kasus Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, Ketua Tim Peneliti MUI Pusat untuk kasus ponpes Al Zaytun, Firdaus Syam, menyinggung mengenai sejumlah kontroversi yang diungkap informan rahasia.
Selain itu, ia juga membahas mengenai status tanah di kompleks Ponpes dengan luas hingga 1.200 hektar tersebut.
Baca juga: Bahas Rencana Pembubaran Ponpes Al Zaytun, Muhadjir Effendy Ungkap Sistem Mirip Negara di Pesantren
Ditemui di kediamannya, di wilayah Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023), Firdaus menduga ada sesuatu yang perlu mendapat penanganan khusus di Ponpes tersebut.
Pihak kepolisian juga diharapkan turun tangan lantaran hal-hal tersebut diduga berkaitan dengan tindak pidana.
"Temuan-temuan itu semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang itu harus menjadi perhatian daripada pemangku kepentingan, dalam hal ini penegak hukum," beber Firdaus dikutip Kompas.com.
"Dan juga penting bagi MUI sebagai lembaga yang kemudian dapat mengeluarkan fatwa terhadap fenomena yang didapat di lapangan."
Baca juga: Kesan Pertama Andy Noya Wawancarai Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun: Pemikirannya Melampaui Zaman

Ia juga menyinggung pernyataan kontroversial pemimpin Ponpes, Panji Gumilang yang dinilai tak sesuai dengan ajaran agama.
Antara lain pemahamannya mengenai tanah suci dan khotib perempuan yang tak lazim dalam Islam.
"Karena itu jadi masalah, maka perlu kita minta penjelasan, soal tanah suci, khotib perempuan dan lain-lain. Jadi banyak hal yang kemudian kita dapatkan di lapangan yang ini menjadi perhatian publik, tim peneliti kemudian mempelajari ini," lanjutnya.
Adapun dugaan tindak pidana yang merupakan ranah penegakan hukum juga disebut telah terjadi di lingkungan Ponpes Al Zaytun.
Di antaranya adalah terkait status tanah yang dipakai dan indikasi kekerasan dalam institusi tersebut.
"Kita dapat informasi dari para informan dan itu bagian dari kita untuk ditindaklanjuti, antara lain dengan data terkait masalah status tanah. Kemudian juga berkaitan dengan konsep sedekah," ungkap Firdaus dikutip Kompas.com.
"Dugaan kuat ada tindakan kekerasan juga, berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Juga bagaimana penggalangan dana, sumber-sumber keuangan."
"Mereka bilang (dananya) dari pemerintah, berapa dari pemerintah? Dibandingkan dengan biaya perawatan dan sebagainnya kan besar."
Baca juga: Ungkap Panji Gumilang Pernah Memohon, Amien Rais sudah Lama Punya Feeling Aneh soal Ponpes Al Zaytun
Ponpes Al Zaytun Ternyata Difitnah?
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, akhirnya muncul di publik.
Dilansir TribunWow.com, ia pun membantah segala hal yang dituduhkan pada lembaga pendidikan yang diampunya, maupun terhadap dirinya.
Menurut Panji Gumilang, ada pihak-pihak luar yang mengaku sebagai mantan pengurus dan berusaha menyebar fitnah.
Baca juga: Kontroversi Al Zaytun Belum Usai, Kini Viral Ponpes Al Kafiyah Salat Dipimpin Wanita, Cuma Konten?
Dalam wawancara eksklusif seperti yang ditayangkan di kanal YouTube METRO TV, Rabu (28/6/2023), Panji Gumilang memberikan klarifikasi.
Baik tudingan praktek perzinahan, ajaran menghalalkan tindak pidana hingga klaim tak masuk akal mengenai santri dugem di Al Zaytun, disebutkan hanya fitnah untuk menyerang nama baik.
Menurut Panji Gumilang, tak masuk akal sebuah lembaga pendidikan menghalalkan tindak pidana dan masih dibanjiri para santri.
"Kan ini mau dijatuhkan, orang yang diserang ini mau dihancurkan minimal nama baiknya, bisa saja disusun seperti itu," ujar Panji Gumilang.
"Lembaga pendidikan seperti begini, terus melegalkan seperti apa yang ditanyakan tadi, enggak bisa."
Baca juga: NGERI, Al Zaytun Tega Lucuti Busana dan Cambuk Pengurus Jika Gagal Penuhi Target Infak Rp 100 Juta

Panji Gumilang menilai, pencemaran nama baik Al Zaytun seperti yang dilakukan beberapa orang merupakan upaya terakhir untuk menjatuhkan pihaknya.
Mereka mengarang cerita terkait isu sensitif lantaran kehabisan cara menghancurkan Ponpes Al Zaytun.
"Mungkin dari sana-sini mereka menyerang tidak bisa, ya itu yang sensitif barangkali menurut mereka," beber Panji Gumilang.
"Sensitif sebagaimanapun tidak ada di sini, dan kami tidak anggap itu sensitif, hanya karangan, tidak bisa dibuktikan."
Adapun tudingan tersebut dilontarkan sejumlah pihak, seperti Ken Setiawan serta beberapa orang yang mengaku mantan pengurus Ponpes Al Zaytun.
Namun rupanya, Panji Gumilang tak menemukan nama-nama mereka dalam daftar pengurus maupun alumni Ponpes yang diampunya.
"Kalau mengaku pernah di sini, di sini itu ada nomor stambum, yang bekerja pun ada nomor stambum, silakan sebut nama, klik, lalu keluar," ujar Panji Gumilang.
"Mengapa? Karena belum berdiri pun kami sudah persiapkan hal itu."
"Saya tahu kok orang yang mengatakan ini-itu, diklik, enggak ada," tandasnya.(TribunWow.com/Via)