Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Dianggap Sesat karena Izinkan Pria dan Wanita Sejajar saat Salat, Panji Gumilang: Dasar Kami Alquran
Panji Gumilang membeberkan alasan peraturan wanita dan pria diizinkan menunaikan salat dengan shaf yang sama.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah kontroversi menyebabkan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat dituding sesat dan dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dilansir TribunWow.com, di antaranya adalah aturan pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, yang mengizinkan wanita dan laki-laki satu shaf saat salat.
Tak menampik hal ini, Panji Gumilang rupanya memiliki pemikiran berbeda mengenai ajaran agama yang dianutnya.
Baca juga: Kata Panji Gumilang soal Salat 3 Imam dan Salam Shalom Aleichem di Al Zaytun: Gak Semua Harus Lumrah
Melalui pemahaman mendalam mengenai Alquran, Panji Gumilang ingin mengangkat harkat dan martabat wanita yang masih banyak dinomor duakan.
Ia menganggap derajat bahkan kedudukan wanita maupun pria sama di mata Allah, begitupun saat beribadah.
"Saya mengedepankan fikih sosial, mengangkat harkat martabat wanita yang selama ini terpinggirkan," terang Panji Gumilang dikutip kanal YouTube METRO TV, Rabu (28/6/2023).
"Baru dimulai dalam politik, itu pun hanya 30 persen. Sedangkan pemahaman yang saya punya, berdasarkan Alquran, sama. Tidak pernah dikesampingkan, sejajar," tegasnya.
Baca juga: Ponpes Al Zaytun Ternyata Difitnah? Panji Gumilang Bantah Halalkan Zina dan Merampok: Itu Karangan

Meski memiliki perbedaan pemahaman Alquran yang tak seperti biasanya, Panji Gumilang menolak ajarannya disebut sesat.
Alih-alih, ia menilai pemahaman tersebut merupakan hak asasi dalam menyelenggarakan ibadah sesuai aturan undang-undang.
"Kalau soal itu saja lantas (disebut) sesat dan menyesatkan, bagaimana dunia. Itu hak asasi manusia menjalankan ibadat menurut keyakinannya. Dasar kami Alquran," terang Panji Gumilang.
"Jangan mencari persamaan, kalau persamaan semua, selesai dunia ini."
Ia menekankan pemikiran mengenai agama harus maju dan berkembang sesuai laju peradaban.
Begitu pula dalam memahami tulisan dan ayat yang disampaikan dalam Alquran.
"Dunia berpikir ini terus berkembang, begitu juga kita memahami Alquran, bukan menafsir, memahami."
Baca juga: Akui Ritual Tawaf Kelilingi Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Jawab Isu Lempar Jumroh Pakai Sak Semen
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 05.10: