Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Panji Gumilang Kerap Buat Kagum Pejabat, Mantan Santri Sebut Pimpinan Ponpes Al Zaytun Psikopat
Mantan santri Ponpes Al Zaytun Ken Setiawan mengakui bahwa Panji Gumilang adalah sosok yang cerdas namun psikopat.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang disebut sebagai sosok yang cerdas namun psikopat.
Hal ini disampaikan oleh Pendiri NII Crisis Centre sekaligus mantan santri Ponpes Al Zaytun, Ken Setiawan.
Dikutip TribunWow dari tvonenews, Ken menyampaikan bagaimana Panji Gumilang kerap membuat pejabat yang berkunjung ke Ponpes Al Zaytun terkagum-kagum.
Baca juga: Jokowi Buka Suara soal Isu Oknum Istana Jadi Bekingan Al Zaytun, Langsung Bantah: Saya Dong?
Ken bercerita, Panji Gumilang memiliki posisi sebagai presiden dalam susunan negara yang ada di dalam Ponpes Al Zaytun.
Menurut cerita Ken, Panji Gumilang merasa tak level saat dipertemukan dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Panji Gumilang ini orang yang cerdas tapi cerdasnya masuk kategori psikopat," kata Ken.
Ken menyampaikan, Panji Gumilang tergolong pandai mampu menutupi kesalahannya dan menipu jutaan orang.
"Dia mampu mengorganisir orang segitu banyak dan mengelola Al Zaytun yang segitu besar, kalau bukan orang cerdas saya rasa akan susah," ujar Ken.
"Bukan hanya menipu masyarakat biasa, tapi menipu para pejabat yang hadir ke sana."
Ken mengatakan, Panji Gumilang membungkus gerakan makar dengan kedok kelompok toleran.
Ia menceritakan bagaimana kerap ada pejabat yang menjadi donatur dan kagum setelah diundang oleh Panji Gumilang untuk melihat Ponpes Al Zaytun.
"Enggak tahu ditampakkan apa di dalam," kata Ken.
Dilansir TribunWow.com, rupanya sejak 2002 MUI telah mengendus keterlibatan para pejabat di balik Al Zaytun.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kabid Pengkajian MUI dan Penelitian, Utang Ranuwijaya.
Utang menandaskan keterlibatan para pejabat di balik Al Zaytun sudah bukan menjadi rahasia umum.
"Ini sudah menjadi pengetahuan umum ya media sudah pada paham siapa yang mem-back up di belakang Panji Gumilang itu seperti juga yang dilakukan mantan pendiri Al Zaytun sendiri Kang Imam dari orang Jawa Barat itu," ujar Utang dikutip melalui kanal YouTube Metro TV pada Senin, 26 Juni 2023.
"Saya kira tidak terbantahkan kalau apa yang sudah menjadi pengetahuan umum," sambungnya.
Adapun Utang mengungkap alasan Al Zaytun tidak segera diproses di tahun 2002.
Menurut Utang, kala itu backingan Al Zaytun sangat kuat.

Utang menyebut kala itu presiden secara terang-terangan mendukung Al Zaytun.
Di mana diketahui presiden yang menjabat pada tahun 2002 adalah Megawati Soekarnoputri.
"Sebenarnya bukan karena seseorang itu ya tapi ada juga pihak lain termasuk juga penguasa pada saat itu, presiden pada saat itu juga nampak sekali dukungannya pada Panji Gumilang kepada Al Zaytun," tutur Utang.
Tak hanya itu, Utang menyebut para menteri juga mendukung Al Zaytun.
Baca juga: Jokowi Buka Suara soal Isu Oknum Istana Jadi Bekingan Al Zaytun, Langsung Bantah: Saya Dong?
Alhasil Al Zaytun kebal dari hukum, meskipun telah melanggar beberapa aturan.
"Kemudian menteri terkait juga keluar masuk Al Zaytun dan menilai bahwa di Al Zaytun positif jadi saya pikir bukan hanya seseorang itu, banyak pihak yang turut mendukung agar Al Zaytun ini terus beroperasi dan tidak diganggu," ujar Utang.
Hingga pada akhirnya kasus Al Zaytun meledak di tahun 2023 ini.
Bahkan kini banyak pihak berbondong-bondong berencana melaporkan Panji Gumilang.
Video dapat dilihat mulai menit ke-01.30:
Mantan Pengurus Al Zaytun akan Laporkan Panji Gumilang
Ada sejumlah pihak yang akan melaporkan Panji Gumilang.
Satu di antaranya adalah mantan pengurus Ponpes Al Zaytun sekaligus Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center yaitu Ken Setiawan.
Rencananya Ken Setiawan beserta rombongan akan melaporkan Panji Gumilang pada Senin 26 Juni atau Selasa 27 Juni 2023 atas kasus penistaan dan penodaan agama.
Ken mengaku sudah geram melihat tindakan Panji Gumilang yang membuat ajaran 'Nyeleneh'.
"Kami rencana Senin atau Selasa segera kami akan ke Mabes Polri melaporkan Panji Gumilang, banyak yang kita lakukan," ujar Ken Setiawan dikutip dari kanal YouTube tvOneNews pada Sabtu 25 Juni 2023.
"Jadi kasusnya penistaan dan penodaan agama."
"Mereka sudah menafsirkan semua sendiri meraka salat belum wajib, ibadah haji enggak perlu ke Mekah, dosa bisa ditebus," sambungnya.
Selain itu, Ken menandaskan akan ada rombongan lain yang melaporkan Panji Gumilang terkait dana di Ponpes Al Zaytun.
"Masih ada kasus-kasus pertanahan, kasus dana BOS yang ditransfer ke rekening Panji Gumilang tapi mungkin kawan yang lain," tutur Ken.
Dalam aksinya menyeret Panji Gumilang ke penjara, Ken telah mempersiapkan sejumlah bukti di antaranya sebuah buku 'Sakti'.
Buku tersebut merupakan pedoman yang digunakan Ponpes Al Zaytun.
Baca juga: Jokowi Buka Suara soal Isu Oknum Istana Jadi Bekingan Al Zaytun, Langsung Bantah: Saya Dong?
Ken yakin dengan membawa bukti tersebut pihak Al Zaytun tidak akan mengelak.
"Saya kebetulan juga di samping bukti video kita juga ada ini buku cetakan mereka kurikulum yang ini dijadikan alat bukti untuk mereka untuk tidak bisa mengelak bahwa ini tulisan mereka," ujar Ken.
Lebih lanjut, Ken merasa bersyukur lantaran pemerintah telah mau membuka mata menangani kasus Panji Gumilang.
Ken berujar aksi Panji Gumilang ini sudah lama terjadi.
Dengan dukungan dari elemen masyarakat Ken yakin Panji Gumilang akan masuk ke penjara.
"Perbedaannya sekarang pejabat sudah monitor kalau dulu kan kita merasa sendiri ya kita merasa bahwa 'Ini kok enggak ada yang peduli' saya rasa sekarang semua sudah aware walapun banyak masyarakat menduga ya ada dukungan oknum-oknum tokoh tertentu," tutur Ken.
"Saya rasa enggak ada yang kebal hukum ini sudah satu suara apalagi pasal-pasal yang sudah mengarah terbukti nanti akan diproses hukum, hukum yang berlaku," sambungnya. (TribunWow.com/Anung/Dian Shinta)