Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Makin Memanas, Moeldoko Marah Disebut Jadi Bekingan Ponpes Al Zaytun, Ancam Lakukan Hal Ini
Moeldoko diduga kuat menjadi bekingan Ponpes Al Zaytun di bawah pimpinan Panji Gumilang, dan kini Moeldoko buka suara.
Penulis: dian shinta mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Nama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko akhir-akhir ini menjadi sorotan tajam publik.
Bagaimana tidak, Moeldoko dituding ikut terseret dalam kasus yang sedang viral yaitu soal Ponpes Al Zaytun.
Seperti yang diketahui, Ponpes Al Zaytun tengah menjadi sorotan karena ajarannya yang dianggap melanggar syariat agama Islam.
Dilansir TribunWow.com Moeldoko diduga menjadi bekingan kuat atau pelindung Ponpes Al Zaytun di bawah pimpinan Panji Gumilang.
Baca juga: Geruduk Kemenag, FPI Gelar Aksi Demo 266, Tuntut Ponpes Al Zaytun Ditutup dan Panji Gumilang Dibekuk
Tak hanya Moeldoko, sosok Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M Hendropriyono juga diduga menjadi bekingan kuat Ponpes Al Zaytun.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh pendiri Yayasan Pesantren Indonesia sekaligus mantan pendiri Al Zaytun, Imam Supriyanto.
Kabar keterlibatan Moeldoko dan A.M Hendropriyono sempat membuat publik heboh.
Dan kini akhirnya Moeldoko buka suara menanggapi berita tersebut.
Secara terang-terangan Moeldoko mengaku marah dirinya disebut sebagai bekingan kuat Ponpes Al Zaytun.
Moeldoko menyebut orang-orang yang menyebarkan berita tersebut ngawur.
Bahkan Moeldoko berencana akan segera mengklarifikasi secara dalam terkait isu tersebut.
"Orang-orang ini ngawur, cuman saya belum ngomong aja entar kalau saya ngomong marah saya itu," ujar Moeldoko dikutip dari kanal YouTube Metro TV pada Senin, 26 Juni 2023.

Sebagai mantan panglima, Moeldoko menegaskan dirinya tak mungkin berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang dianggap menyalahi hukum.
"Karena apa yang diomongin itu sangat ngawur, mana mungkin saya seorang mantan panglima itu berkolaborasi kalau memang itu benar enggak mungkin berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang dinyatakan ini dan itu," ujar Moeldoko.
Di sisi lain, Imam Supriyanto tetap teguh dengan pernyataannya.