Konflik Rusia Vs Ukraina
Batal Kudeta Rusia, Grup Wagner Mendadak Balik Arah karena Ini, Ternyata Bukan untuk Turunkan Putin
Grup Wagner mendadak mundur dari Rusia, pengamat sebut sejak awal tak berniat kudeta Presiden Vladimir Putin.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Rusia tampaknya telah berhasil mencegah perang saudara segera setelah pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, memutuskan membatalkan kudeta.
Alih-alih, Prigozhin justru memerintahkan para pejuang Wagner untuk mengakhiri pawai mereka di Moskow dan kembali ke pangkalan di Rusia selatan.
Dilansir TribunWow.com, kudeta tersebut dilakukan di tengah perang Ukraina lantaran grup Wagner menyebut Militer Pertahanan Rusia justru menyerang pasukan mereka.
Penyerangan tersebut menyebabkan banyaknya kerugian dan jumlah kematian para tentara.
Baca juga: Murkanya Putin atas Pengkhianatan Grup Wagner Rusia: Menusuk Rakyat dan Negara dari Belakang
Prigozhin berulang kali menyalahkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, dan jenderal top Rusia, Valery Gerasimov, atas kematian pejuangnya di Ukraina.
Kantor berita negara Rusia RIA Novosti, mengutip sumber keamanan, melaporkan pada hari Senin (26/6/2023), bahwa penyelidikan kriminal terhadap Prigozhin karena mengorganisir pemberontakan bersenjata masih diselidiki oleh dinas keamanan FSB.
Namun, Rob Lee, pakar militer Rusia yang berbasis di AS, menilai kudeta grup Wagner tersebut bukan untuk menggulingkap pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
"Saya kira ini bukan upaya untuk menggantikan Putin," kata Rob Lee dikutip The Guardian, Senin (26/6/2023).
"Saya pikir pada dasarnya ini adalah perselisihan faktual antara dua tokoh penting Rusia yang menjadi tantangan bagi Putin, yang merupakan bagian yang tidak normal dari ini."
"Saya tidak tahu apakah akan ada efek langsung di medan perang, karena Wagner saat ini tidak memainkan peran di medan perang. Mereka diganti di Bakhmut pada awal Juni, dan saya tidak tahu apakah mereka memiliki orang di garis depan," tandasnya.

Baca juga: Lukiskan Kekejaman Grup Wagner di Medan Perang Ukraina, Eks Komandan Rusia: Menyesal sempat di Sana
Kini secara mendadak, Prigozhin tampaknya berubah pikiran dan mengatakan bahwa dia ingin menghindari pertumpahan darah di Rusia.
"Sekarang saatnya telah tiba ketika darah bisa ditumpahkan," ujar Prigozhin dikutip The Guardian, Sabtu (24/6/2023).
"Oleh karena itu, menyadari semua tanggung jawab atas fakta bahwa darah Rusia akan tertumpah dari satu sisi, kami akan memutar konvoi kami dan pergi ke arah yang berlawanan dengan kamp lapangan kami."
Keputusan tersebut menyusul negosiasi dengan pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko.
Kremlin kemudian mengumumkan pada Sabtu malam bahwa Prigozhin akan pindah ke Belarus berdasarkan kesepakatan untuk mengakhiri kudeta bersenjata pertama negara itu dalam beberapa dekade.
Baca juga: Titik Balik Perang Rusia-Ukraina, Grup Wagner Berkhianat, Pimpin Kudeta dan Serang Pasukan Putin