Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Ini Pemicu Panji Gumilang Ogah Ketemu MUI di Gedung Sate hingga Larang Masuk ke Ponpes Al Zaytun
MUI Jabar hanya bisa menghormati keinginan dari Panji Gumilang untuk tidak bertemu.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun semakin melebar ke mana-mana.
Kali ini pimpinan Ponpes Al Zaytun, yakni Panji Gumilang menolak mentah-mentah bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tepatnya ketika Panji Gumilang menghadiri undangan Tim Investigasi yang dibentuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung pada Jumat (24/6/2023).
Baca juga: Panji Gumilang Kepergok Beri Instruksi Polisi saat Demo di Ponpes Al Zaytun: Laksanakan dengan Baik
Padahal MUI juga sudah membuat tim untuk melakukan investigasi dugaan penyimpangan syariat agama Islam di Ponpes Al Zaytun.
Namun, Panji Gumilang hanya ingin menemui Tim Investigasi Pemprov Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com dari TribunJabar pada Sabtu (24/6/2023), sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar mengakui bahwa Panji Gumilang menolak untuk bertemu.
Oleh karena itu, MUI Jabar hanya bisa menghormati keinginan dari Panji Gumilang.
"Sebetulnya hari ini hadir dari MUI pusat, jadi MUI pusat sudah membuat tim yang hampir mirip dengan tim yang dibentuk Pak Gubernur," ujar Rafani Achyar.
"Hanya permintaan dari pihak Al Zaytun, karena yang mengundang adalah tim dari Pak Gubernur," tambahnya.
"Maka dia hanya ingin bertemu dengan Tim Investigasi dari Pak Gubernur, ya kita hormati juga," jelasnya.
"Tetapi dengan MUI pusat kita sudah memberitahukan hasilnya," tandasnya.

Baca juga: Tim Investigasi Tiba-tiba Datang ke Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Ngegas hingga Gebrak Kursi
Sebelumnya, MUI Jabar juga ditolak mentah-mentah oleh Panji Gumilang untuk masuk ke Ponpes Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Tribunnews pada Sabtu (24/6/2023), Panji Gumilang ternyata tak terima MUI menyebut Ponpes Al Zaytun sesat dan haram.
Bukan hanya itu saja, Panji Gumilang juga makin geram karena MUI diduga menganggapnya sebagai komunis.
Apalagi tuduhan MUI diduga hanya berdasar pada video yang viral di Tiktok.
Lantas Panji Gumilang meminta MUI untuk konsisten dengan tidak masuk ke Ponpes Al Zaytun yang sudah dianggap haram.
"Ada majelis ulama tidak? Kalau ada saya suruh keluar, karena sudah mengharamkan," kata Panji Gumilang.
"Kalau Syeikh Badruzaman tidak mungkin mengharamkan begitu, karena bukan Majelis Ulama Indonsia," tambahnya.
"Maka syaratnya boleh masuk sini kecuali Majelis Ulama, karena harus konsekuensi sudah mengharamkan dan Panji Gumilang komunis," jelasnya.
"Padahal Majelis Ulama Indonesia, tanpa tabayun mentakan Panji Gumilang komunis, dasarnya dari Tiktok," tutupnya.
Baca juga: Soal Dana Miliaran yang Dikucurkan Pemerintah untuk Ponpes Al Zaytun, Kemenag: Dana BOS Hak Siswa
Dibekingi BIN
Kontroversi-kontroversi terus diperlihatkan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, yakni Panji Gumilang.
Bukan cuma karena Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat diduga melakukan penyimpangan syariat agama Islam.
Pernyataan-pernyataan Panji Gumilang juga membuat heboh publik.
Satu di antaranya adalah pengakuan Panji Gumilang yang memiliki intel di Jakarta.
Dengan begitu, Panji Gumilang dengan mudah mendapatkan semua informasi demi melindungi Ponpes Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Kamis (22/6/2023), Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto mengakui hal tersebut.
Imam Suprianto menyebut adik Panji Gumilang bernama Mayor Agung Sidayu adalah sosok intel yang dimaksud.
Pasalnya, Agung Sidayu merupakan agen interpol di BIN yang bisa memberikan akses untuk Panji Gumilang.
"Itu ada bahwa yang namanya Myr. Agung Sidayu yang notabene adalah adik kandungnya Panji Gumilang," ujar Imam Suprianto.
"Itu agen interpol di BIN, itu yang dapat mandat dari Pak Muldoko untuk akses ke Polres, Polda, Mabes Polri," tambahnya.
"Jadi begitulah permainan, dengan kekuatan seperti itu, dia berani sekarang," tandasnya.

Tak berhenti di situ saja, Imam Suprianto juga menyebut Panji Gumilang akan pergi ke Tel Aviv di Israel.
Penyebabnya karena Ponpes Al Zaytun terlilit utang di beberapa bank.
Ditambah lagi Ponpes Al Zaytun sedang dalam situasi yang memanas karena pemerintah mulai turun tangan mengusut dugaan penyimpangan syariat agama Islam.
"Mau ngomong apapun, dia yakin enggak ditangkap, dan saya terakhir melihat bahwa dia sudah komunikasi dengan Tel Aviv," tutur Imam Suprianto.
"Sudah komunikasi dan dalam waktu dekat, Pak Panji itu akan Tel Aviv," tambahnya.
"Kenapa masalah ini terjadi, karena Al Zaytun sekarang sedang kesulitan untuk membayar ke bank-bank," jelasnya.
"Itu yang dulu namanya harus bayar Rp 1,1 miliar, itu belum selesai," tandasnya. (TribunWow.com)