Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Hasil Pertemuan Ridwan Kamil dan Mahfud MD Terkait Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang, Ungkap 2 Hukuman
Hasil pertemuan Ridwan Kamil dan Mahfud MD terkait progres kerja dari tim investigasi Provinsi Jawa Barat tentang Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
Editor: adisaputro
Namun, pada momen tersebut, Panji Gumilang hanya ingin menemui Tim Investigasi Pemprov Jawa Barat.
Hal itu disampaikan secara langsung oleh Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar.
Meski mendapatkan penolakan, namun, pihak MUI memilih untuk tetap menghormati keputusan tersebut.
"Sebetulnya hari ini hadir dari MUI pusat, jadi MUI pusat sudah membuat tim yang hampir mirip dengan tim yang dibentuk Pak Gubernur," ujar Rafani Achyar.
"Hanya permintaan dari pihak Al Zaytun, karena yang mengundang adalah tim dari Pak Gubernur," tambahnya.
"Maka dia hanya ingin bertemu dengan Tim Investigasi dari Pak Gubernur, ya kita hormati juga," jelasnya.
"Tetapi dengan MUI pusat kita sudah memberitahukan hasilnya," tandasnya.

Baca juga: Tim Investigasi Tiba-tiba Datang ke Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Ngegas hingga Gebrak Kursi
Sebelumnya, MUI Jabar juga ditolak mentah-mentah oleh Panji Gumilang untuk masuk ke Ponpes Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Tribunnews pada Sabtu (24/6/2023), Panji Gumilang ternyata tak terima MUI menyebut Ponpes Al Zaytun sesat dan haram.
Bukan hanya itu saja, Panji Gumilang juga makin geram karena MUI diduga menganggapnya sebagai komunis.
Apalagi tuduhan MUI diduga hanya berdasar pada video yang viral di Tiktok.
Lantas Panji Gumilang meminta MUI untuk konsisten dengan tidak masuk ke Ponpes Al Zaytun yang sudah dianggap haram.
"Ada majelis ulama tidak? Kalau ada saya suruh keluar, karena sudah mengharamkan," kata Panji Gumilang.
"Kalau Syeikh Badruzaman tidak mungkin mengharamkan begitu, karena bukan Majelis Ulama Indonsia," tambahnya.
"Maka syaratnya boleh masuk sini kecuali Majelis Ulama, karena harus konsekuensi sudah mengharamkan dan Panji Gumilang komunis," jelasnya.
"Padahal Majelis Ulama Indonesia, tanpa tabayun mentakan Panji Gumilang komunis, dasarnya dari Tiktok," tutupnya.
(TribunWow.com/Adi Manggala S/Khistian)