Breaking News:

Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Ponpes Al Zaytun Dibekingi BIN? Mahfud MD Tak Mau Sembarangan Bertindak: Ini Tahun Politik

Mahfud MD terkesan berhati-hati dalam menangani polemik Ponpes Al Zaytun, benarkah karena ada bekingan?

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Instagram/@mohmahfudmd
Menko Polhukam Mahfud MD. Pernyataan lengkap dan sikap Menkopolhukam Mahfud MD terkait polemik Ponpes Al Zaytun. 

TRIBUNWOW.COM - Menkopolhukam Mahfud MD buka suara mengenai isu penyimpangan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD memilih bersikap hati-hati agar tak salah langkah dalam mengambil keputusan.

Apalagi tersiar kabar bahwa Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut dibekingi oleh orang-orang ternama hingga Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca juga: Candaan Panji Gumilang di Tengah Demo Ponpes Al Zaytun, Lakukan Inspeksi Perut Offside

Menurut Mahfud, kejadian penolakan terhadap Ponpes Al Zaytun tersebut merupakan fenomena yang belum pernah terjadi.

Karenanya, ia masih perlu mendalami dan menanti hasil investigasi terhadap Ponpes tersebut.

"Masih dipelajari karena itu kan fenomena yang baru saja, jadi kita tidak boleh sembarang menyikapi tanpa mendalami. Kita sedang mendalami," jelas Mahfud seperti dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (22/6/2023).

"Supaya bekerja dengan baik, kita menunggu hasilnya saja."

Penampakan kompleks Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat diambil dari udara.
Penampakan kompleks Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat diambil dari udara. (Laman resmi Ponpes Al Zaytun)

Baca juga: Bandingkan Kasus Al Zaytun dengan Ahok, Salim Said Singgung Bekingan Panji Gumilang: Bertele-tele

Meski begitu, Mahfud MD menegaskan bahwa jika ditemukan pelanggaran terutama tentang hukum, maka pihak Ponpes akan dimintai pertanggung jawaban langsung.

"Ya masih didalami, kalau ada pelanggaran kan siapa pun di seluruh Indonesia ini (akan ditindak-red)," ujar Mahfud MD.

"Tapi apa betul ada pelanggaran atau tidak kita dalami dulu."

"Nanti ada urutannya, kalau ketidaksesuaiannya melanggar hukum itu urusan hukum, nanti dengan saya. Kalau menyangkut penyelenggaraan institusi itu bukan hak kami, jadi belum tahu masalahnya di mana sih."

Hal serupa juga disampaikan Mahfud MD melalui unggahan di media sosial pribadinya, Kamis (22/6/2023).

Sembari mengunggah potretnya, Mahfud MD menjelaskan tengah mendalami siapa saja yang aktif dan pernah terlibat dengan Ponpes tersebut,

"TENTANG PONPES AL ZAYTUN

Terkait banyaknya pertanyaan tentang Al Zaytun, saya sebagai Menko Polhukam masih mendalami dari sumber-sumber lain yang pernah aktif di pesantren ini. Rapat Eselon I Lintas Kementerian dan Lembaga di Kemenko Polhukam dengan tambahan penjelasan dari MUI, sudah dilakukan Rabu (21/6/23) kemarin.

Selanjutnya kita akan memilah mana yang terkait dengan pembinaan pesantren yang santri-santrinya harus dijaga, dan mana yang terkait dengan pelanggaran hukum pidana.

Kita akan mendalami posisi dan peran Ponpes sbg lembaga pendidikan dan oknum yang terlibat dalam pengelolaan.

Saya juga masih akan mengonfirmasi dgn Tim Investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat," tulis Mahfud MD.

Ia lantas mengingatkan bahwa tahun ini mendekati gelaran Pilpres 2024 yang rawan dipolitisasi.

Sehingga, ia secara hati-hati akan melakukan pemilahan apakah kasus ini benar menyangkut hukum atau politik.

"Ini tahun politik, kita akan memilah mana yang hukum, yang politik, dan yang politisasi situasi. Tapi kita akan bekerja cepat.

Insyaallah pekan depan kita sudah punya bahan dan akan segera membicarakannya dengan Menag, Mendagri, Polri, dan institusi terkait lainnya," tandasnya.

Baca juga: Panji Gumilang Tak Tersentuh, Sosok Pak Kumis Diduga Jadi Bekingan Kuat Ponpes Al Zaytun, Siapa?

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Dibekingi BIN

Kontroversi-kontroversi terus diperlihatkan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, yakni Panji Gumilang.

Bukan cuma karena Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat diduga melakukan penyimpangan syariat agama Islam.

Pernyataan-pernyataan Panji Gumilang juga membuat heboh publik.

Baca juga: Sosok Ini Sebut Ponpes Al Zaytun Miliki Banyak Utang di Bank di Tengah Fasilitas yang Mewah

Satu di antaranya adalah pengakuan Panji Gumilang yang memiliki intel di Jakarta.

Dengan begitu, Panji Gumilang dengan mudah mendapatkan semua informasi demi melindungi Ponpes Al Zaytun.

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Kamis (22/6/2023), Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto mengakui hal tersebut.

Imam Suprianto menyebut adik Panji Gumilang bernama Mayor Agung Sidayu adalah sosok intel yang dimaksud.

Pasalnya, Agung Sidayu merupakan agen interpol di BIN yang bisa memberikan akses untuk Panji Gumilang.

"Itu ada bahwa yang namanya Myr. Agung Sidayu yang notabene adalah adik kandungnya Panji Gumilang," ujar Imam Suprianto.

"Itu agen interpol di BIN, itu yang dapat mandat dari Pak Muldoko untuk akses ke Polres, Polda, Mabes Polri," tambahnya.

"Jadi begitulah permainan, dengan kekuatan seperti itu, dia berani sekarang," tandasnya.

Ponpes Al Zaytun (kiri) dan Pendiri Asli Al Zaytun (kanan), Imam Suprianto menyebut Ponpes Al Zaytun justru memiliki banyak utang di bank, Rabu 21 Juni 2023.
Ponpes Al Zaytun (kiri) dan Pendiri Asli Al Zaytun (kanan), Imam Suprianto menyebut Ponpes Al Zaytun justru memiliki banyak utang di bank, Rabu 21 Juni 2023. (YouTube tvOneNews)

Baca juga: Viral Beda Outfit Prabowo Subianto saat Kerja dan Santai, Lihat Perbandingannya

Tak berhenti di situ saja, Imam Suprianto juga menyebut Panji Gumilang akan pergi ke Tel Aviv di Israel.

Penyebabnya karena Ponpes Al Zaytun terlilit utang di beberapa bank.

Ditambah lagi Ponpes Al Zaytun sedang dalam situasi yang memanas karena pemerintah mulai turun tangan mengusut dugaan penyimpangan syariat agama Islam.

"Mau ngomong apapun, dia yakin enggak ditangkap, dan saya terakhir melihat bahwa dia sudah komunikasi dengan Tel Aviv," tutur Imam Suprianto.

"Sudah komunikasi dan dalam waktu dekat, Pak Panji itu akan Tel Aviv," tambahnya.

"Kenapa masalah ini terjadi, karena Al Zaytun sekarang sedang kesulitan untuk membayar ke bank-bank," jelasnya.

"Itu yang dulu namanya harus bayar Rp 1,1 miliar, itu belum selesai," tandasnya. (TribunWow.com)

Berita terkait lainnya

Tags:
Ponpes Al ZaytunIndramayuMahfud MDBadan Intelijen Negara (BIN)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved