Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Terkuak, Panji Gumilang Dianggap Nabi Ratusan Ribu Pengikut Al Zaytun, Kalimat Syahadat Juga Diubah
Babak baru kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu kembali terbongkar.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
"Salat suka-suka dia, ketika ada tamu, ketika ada hal tertentu."
Seperti dalam video yang beredar, santri Ponpes Al Zaytun selalu mengenakan jas dan dasi ketika melaksanakan salat.
Rupanya, ada alasan khusus terkait pakaian yang dipakai pengikut Panji Gumilang saat salat.
"Karena dididik menjadi negarawan, salatnya dilarang pakai sarung," ungkap Ken.
"Salatnya dilarang pakai sarung, salat pakai celana, jas, dasi karena mereka dididik sebagai seorang negarawan."
Baca juga: Mantan Pengurus Ponpes Al Zaytun Bongkar Kelakuan Panji Gumilang, Kuasai Dana Bantuan Pemerintah?
Ajaran nyeleneh Panji Gumilang masih berlanjut.
Pria lulusan Gontor itu juga mengajarkan pengikutnya untuk melaksanakan zakat bukan dalam bentuk beras, melainkan kurma.
Mereka pun tak melaksanakan puasa Ramadhan seperti umat Islam lainnya.
"Puasanya juga bukan puasa Ramadhan," ujarnya.
"Puasa diartikan biar negara Islam menang jadi mereka harus totalitas, memberikan semua yang dimiliki agar mereka menang."
Ibadah Haji Sesat Pengikut Al Zaytun
Di sisi lain, mantan pengikut Panji Gumilang, Anto, pun membongkar kebiasaan ratusan ribu pengikut pimpinan Ponpes Al Zaytun itu.
Hal tersebut diungkap Anto dalam acara FAKTA tvOne, Senin (19/6/2023).
Menurut dia, Panji Gumilang mendoktrin pengikutnya untuk mempercayai bahwa Ponpes Al Zaytun merupakan Madinah-nya Indonesia.
Karena itu, setiap bulan Muharram ratusan ribu pengikut Panji Gumilang berkumpul di Ponpes Al Zaytun.