Pilpres 2024
Bukan Erick Thohir, Survei Indopol Ungkap Cawapres Ini Bisa Menangkan Prabowo Lawan Ganjar dan Anies
Survei menunjukkan hanya ada 1 sosok cawapres yang bisa membantu Prabowo memenangkan Pilpres 2024 melawan Ganjar dan Anies Baswedan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Survei Indopol dilakukan menggunakan penelitian survei.
Responden diambil dari 38 provinsi di Indonesia dengan kriteria berusia 17 tahun dan/atau sudah menikah, yang memiliki hak pilih dalam pemilu.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1.240.
Margin of error survei 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan 5-11 Juni 2023.
4 Alasan Naiknya Elektabilitas Prabowo
Lebih dari satu lembaga survei menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang paling tinggi jika dibandingkan dua kandidat kuat bakal calon presiden 2024 yang lain yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Juru bicara Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan ada empat hal yang menyebabkan meroketnya elektabilitas Prabowo Subianto.
Dikutip TribunWow dari Kompastv, keempat hal tersebut adalah sebagai berikut.
Baca juga: Prabowo Semakin Dekat dengan Jokowi jelang Pilpres, Masinton Pasaribu Bandingkan dengan Ganjar
Faktor pertama adalah kinerja Prabowo sebagai Menhan RI.
Kemudian variabel kedua adalah sikap Prabowo yang sadar dirinya merupakan menteri yang berfungsi sebagai pembantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Selama ini banyak tuduhan dialamatkan kepada Pak Prabowo, ketika Pak Prabowo bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi, ini bisa jadi duri dalam daging," ujar Dahnil.
"Cuman ternyata Pak Prabowo menunjukkan sikap yang gentle, sikap yang ksatria, Beliau bertugas sebagai prajurit," ungkapnya.
Selanjutnya faktor ketiga adalah otentisitas Prabowo yang fokus pada pekerjaan dan jarang melakukan pencitraan dibandingkan tokoh-tokoh lain.
Dahnil menceritakan bagaimana Prabowo jarang aktif secara berlebihan di medsos, bahkan terkadang media massa kesulitan ingin melakukan wawancara dengan sang Menhan RI.