Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Rahasia Ponpes Al Zaytun Terkuak, Ibadah Haji Bukan di Mekkah tapi Putari Ponpes Pakai Mobil
Satu per satu rahasia Pondok Pesanteren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, mulai terkuak.
Editor: Jayanti Tri Utam
Di balik kemegahan bangunan Ponpes Al Zaytun, kata Ken, ada gerakan bawah tanah untuk mendirikan negara Islam.
"Orang yang mau belajar dimanfaatkan Panji Gumilang, UUD, ujung-ujungnya duit. Boleh mencuri, merampok, menghalalkan segala cara. Novel 'Tuhan Ijinkan Aku Jadi pelacur' itu NII. Jadi merampok orang kafir itu nggak apa kata mereka."
"Jadi mereka cari uang. Mereka zakatnya bukan beras tapi uang. Memberi harta itu boleh, karena nanti kalau NII dan Al Zaytun menang nanti dikembalikan," tandasnya.
Baca juga: Dahsyatnya Doktrin Ponpes Al Zaytun, 2 Jam Kuras Miliaran Harta Jemaah Berdalih Pengampunan Dosa
Baca juga: Pemerintah Jawa Barat Belum Buat Keputusan soal Ponpes Al Zaytun, Para Kiai Diminta Berkumpul
Doktrin Ponpes Al Zaytun
Terungkap strategi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat merekrut jemaahnya.
Dilansir TribunWow.com, tak hanya menambah umat, para pengurus Ponpes juga diduga melakukan pemerasan sampai miliaran rupiah.
Melalui sugesti dan doktrinasi, para pengurus berhasil menguras harta pengikutinya hanya dalam waktu dua jam.
Eks pengurus Ponpes Al Zaytun, Ken Setiawan, mengungkap cara Ponpes tersebut merekrut jemaah.
Ditemui seusai acara silaturahmi kebangsaan di Ponpes Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Minggu (18/6/2023), Ken Setiawan menyebut adanya doktrinasi yang dilakukan pengurus.
"Untuk melalukan perekrutan, di sana menggunakan sugesti-sugesti agama, tapi polanya mirip multi level marketing," kata Ken Setiawan dikutip TribunCirebon.com.
Meyakinkan ajarannya paling benar, umat juga diharuskan menyebarkan dalil tersebut ke orang lain.
Kondisi ini, menurut Ken Setiawan, lebih parah daripada orang yang sakau karena narkoba.
"Kalau narkoba bisa direhabilitasi lalu dosisnta dikurangi maka akan sembuh. Tapi ini akan selalu merasa paling benar dan yang benar hanya diri sendiri sementara yang lain adalah kafir," lanjutnya.
Mantan pengurus Ponpes Al Zaytun periode tahun 2000-2002 tersebut mengaku pernah menjalankan tugas mendoktrin calon jemaah.
Baca juga: Pemerintah Jawa Barat Belum Buat Keputusan soal Ponpes Al Zaytun, Para Kiai Diminta Berkumpul
Ia pun berhasil merampas harta benda calon jemaah dengan waktu hanya 2 jam saya.
Diberikan contoh doktrin pada saat perekrutan yang mengizinkan jemaah untuk merampok sebagai rampasan perang.
Bahkan, dibanding orangtua, pengikut Ponpes Al Zaytun diajari untuk menyelamatkan harta dulu baru kemudian ayah ibunya.