Terkini Daerah
DETIK-DETIK Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Les Musik, Dihabisi di Mobil, Jasad Dibuang dalam Koper
Teka-teki kematian mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya), Angeline Nathania akhirnya terkuak.
Editor: Jayanti Tri Utam
Handphone Angeline dan miliknya dibuang.
Lalu, Rochmat sembunyi dengan cara tinggal di sebuah indekos di Kota Malang.
Setelah kasus terungkap, polisi menangkap pria yang menadah mobil Xpander yang digadaikan Rochmat.
Si penadah itu ditangkap pada Kamis (8/6/2023) di Pasuruan.
Di rumah penadah, Polisi menemukan mobil yang menjadi saksi bisu kematian Angeline.
Penadah dan barang bukti kemudian diboyong ke Polrestabes Surabaya. Hari itu juga si penadah menyandang status saksi.
Akan tetapi, hingga Jumat (9/6/2023) sore, belum terlihat tanda-tanda polisi bakal menaikkan status penadah sebagai tersangka.
Gelar perkara pun belum dilaksanakan. Padahal, polisi hanya mempunyai waktu 1x24 untuk menentukan status penahanan.
Hingga sekarang polisi sekarang masih merahasiakan identitas penadah. Hanya saja, sempat disebutkan sumber si penadah adalah teman Rochmat.
Baca juga: Hampir Bunuh Bayinya saat Siksa Korban, Ayah di Medan Berdalih Anaknya Cengeng
Kelurga Korban Minta Pelaku Dihukum Mati
Terpisah, Bambang Sumarjo, ayah dari Angeline berharap pelaku dapat dijatuhi hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
Hal ini beralasan, karena menurut Bambang pembunuhan putrinya itu sudah direncanakan.
Perencanaan sudah terlihat dua minggu sebelum Angeline menghilang, ketika Rochmat menguasai STNK mobil Xpander milik keluarganya.
Bambang menduga surat kendaraan tersebut direbut oleh pelaku agar Angeline setuju untuk memberikan mobil tersebut kepada Rochmat sebagai jaminan pinjaman.
"Semuanya terlihat seperti sudah direncanakan. Pakaian yang dikenakan oleh anak saya terlihat baru. Sepertinya dibeli oleh pelaku. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku telah melakukan segala upaya untuk mendapatkan mobil tersebut," ujar Bambang kepada SURYA.co.id, Jumat (9/6/2023) malam.