Pilpres 2024
Ganjar Sindir Anies yang Khawatir Jokowi Cawe-cawe Pilpres 2024: Kalau Nyalon Jangan Takut Isu!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kekhawatiran bakal capres Anies Baswedan terkait kontestasi politik.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kekhawatiran bakal capres Anies Baswedan terkait kontestasi politik.
Diketahui, Anies Baswedan sempat mengungkap kekhawatiran karena Presiden Joko widodo (Jokowi) cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
Menurut Ganjar, jika seseorang sudah mencalonkan diri sebagai capres, seharusnya tidak takut pada isu apa pun.
Baca juga: Survei Fixpoll: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi di Jawa Timur, Lampaui Ganjar dan Anies
"Dalam setiap kontestasi pemilu apapun bisa terjadi."
"Jadi kalau sudah mau nyalon, jangan pernah takut untuk pada isu apapun," jelas Ganjar Pranowo di Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2022), dikutip dari wartakota.
Ganjar pun menilai Jokowi memiliki hak politik untuk cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
Ia pun yakin Jokowi tidak akan melanggar batas dengan melakukan intervensi dalam Pemilu 2024 nanti.
"Ya, Pak Jokowi mentor saya dalam pemerintahan, dia presiden, saya gubernur. Saya mengenal beliau sejak wali kota, kita tim sukses di gubernur, tim sukses di pilrpes, dan kami dekat sekali," ungkap Ganjar.
"Kalau soal cawe-cawe sebagai kader partai, pasti beliau akan cawe-cawe, karena punya hak politik."
"Tapi kalau cawe-cawe yang selama ini diartikan mengintervensi politik dalam arti keseluruhan, yang kemudian jadi tidak fair, saya kira itu tidak akan terjadi."
"Jadi saya sangat percaya beliau sedang menggunakan hak politik sekaligus kader partai," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi mengakui melakukan cawe-cawe pada Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu para pimpinan media nasional dan pegiat media sosial, Senin (29/5/2023).
Jokowi mengaku harus cawe-cawe demi kepentingan negara.
"Ya cuma cawe-cawe sih. Ada lebih dari 7 kali pak presiden mengatakan cawe cawe," ujar GM News and Current Affairs Kompas TV, Yogi Nugraha, Senin (29/5/2023), dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: Anies Baswedan Pusing? PKS, Demokrat dan NasDem Sodorkan Nama Berbeda untuk Cawapresnya
Menurut Yogi, awalnya Jokowi membahas momentum penting 13 tahun ke depan.
"Kemudian dikaitkan lah dengan soal Capres. Tadi (Jokowi) mengatakan begini 'Pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun',” katanya.
"Ya saya untuk hal ini, (momentum 13 tahun), saya (Jokowi) harus cawe cawe. Karena untuk kepentingan negara" sambungnya.
Yogi menyebut, Jokowi saat itu mengatakan dirinya akan tetap mengikuti cara berpolitik yang baik meski cawe-cawe.
"Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik,” ucap Yogi menirukan pernyataan Jokowi.
Di sisi lain, pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menjelaskan soal tujuan Jokowi cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
Hal ini tak lain untuk memastikan kelanjutan kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi saat ini, seperti rencana pembangunan IKN.
"Presiden ingin pemimpin nasional ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih," ujar Bey, (30/5/2023).
Meski demikian, Jokowi disebut akan tetap menghormati dan menerima pilihan rakyat di Pilpres 2024 nanti, serta akan membantu transisi pemerintahan dengan baik.
Hal ini kemudian mendapat kritikan tajam dari sejumlah pihak, termasuk Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengungkap kekhawatiran adanya penjegalan hingga pemilu yang tidak netral jika Jokowi cawe-cawe.
"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, kriminalisasi, pemilu tidak netral, penyelenggara pemilu, caleg, parpol, capres, mendapat perlakuan tidak fair," ujar Anies saat jumpa pers di Sekretariat Perubahan, Selasa (30/5/2023).
Anies pun berharap kekhawatiran ini tidak terjadi.
Ia berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan bebas, jujur, dan adil.
"Kami harap kekhawatiran itu tidak benar. Pemilu tetap seperti semula. Pelaksanaan yang baik dan prinsip demokrasi langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, mengajak masyarakat mari bersama menyambut proses demokrasi," ungkap Anies.
Anies kemudian menyoroti hak-hak setiap partai untuk mencalonkan seseorang sebagai capres.
"Setiap partai punya hak yang sama untuk mencalonkan. Setiap caleg punya hak yang sama untuk berkampanye dan mendapatkan perlakuan yang sama. Begitu juga dengan setiap capres memiliki hak yang sama," ujarnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
Sumber: TribunWow.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|