Persib Bandung
Gabung PSIS Semarang, Gian Zola Disebut Teruskan Kesuksesan Pendahulunya dari Persib, Ini Sosoknya
PSIS Semarang sukses mengamankan tanda tangan gelandang Arema FC musim lalu, Gian Zola Nasrulloh.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ada 3 fakta menarik di balik kedatangan eks Arema FC dan Persib Bandung Gian Zola Nasrulloh ke PSIS Semarang.
Diketahui, Gian Zola resmi bergabung ke PSIS Semarang pada Minggu (22/5/2023).
Kehadiran Gian Zola di PSIS Semarang ialah untuk menggantikan peran Oktafianus Fernando, yang kontraknya tidak diperpanjang oleh manajemen.
Baca juga: Profil Gian Zola, Eks Pemain Arema FC yang Resmi Bergabung ke PSIS Semarang, Produk Akademi Persib
Gelandang berusia 24 tahun itu menjadi rekrutan ketiga PSIS di sektor lini tengah setelah mengontrak Rifki Suryawan (PSS Sleman) dan pemain muda, Tri Setiawan.
Musim lalu, Gian Zola sukses membawa Arema FC menjuarai turnamen pramusim Piala Presiden 2022 dan menjebol gawang PSIS pada semifinal leg pertama.
Sementara itu, di Liga 1 2022-2023, Gian Zola mengemas 1 gol dan 1 assist dari 25 kali main bersama Arema FC.
Ia ditandemkan dengan Evan Dimas Darmono di lini tengah Arema FC dan mampu memainkan peran motor serangan tim dengan baik.
Berikut ini 3 fakta menarik bergabungnya Gian Zola ke PSIS yang diprediksi akan tampil bersinar musim depan:
1. Menambah Kekuatan Lini Tengah Tim
Musim lalu bisa dibilang PSIS tidak memiliki gelandang kreatif selepas kepergian Jonathan Cantillana ke PSS Sleman pada putaran kedua.
Ketiadaan gelandang bertipe kreatif membuat lini serang tim menjadi sedikit seret dalam mencetak gol.
Ketika Taisei Marukawa yang menjadi tumpuan serangan tim berhasil dihentikan pergerakan lawan, praktis PSIS tidak memliki opsi lain sehingga membuat permainan lini tengah PSIS kurang berkembang.
Baca juga: PSIS Semarang Mini Persib di Liga 1 2023? Gian Zola Susul Rekannya 3 Tahun Silam, 1 Nama Segera OTW
CEO PSIS Yoyok Sukawi berharap masuknya Gian Zola menjadi alternatif solusi kekuatan lini tengah tim pada musim depan.
"Zola kami datangkan supaya lini tengah PSIS memiliki persaingan cukup ketat untuk mendapatkan tempat utama. Pengalaman Zola selama ini saya yakin mampu membuat lini tengah PSIS lebih berwarna dan bervariasi," katanya.
2. Selalu Membela Tim Berwarna Biru
Bergabung dengan PSIS, Gian Zola selalu memperkuat tim ber-jersey biru sepanjang karier sepak bola profesionalnya.
Diawali dari Persib Bandung yang identik dengan biru, kemudian ia menyeberang ke Persela Lamongan yang jersey-nya berwarna biru muda.
Penampilan gemilangnya bersama Persela membuat Arema FC yang mendapatkan sebutan biru timur merekrutnya musim lalu sukses mempersembahkan gelar Piala Presiden 2022.
Selepas kontraknya tidak diperpanjang manajemen Arema FC, Gian Zola memutuskan berlabuh ke PSIS yang jersey utamanya juga berwarna biru.
Baca juga: Profil Siwakorn Jakkuprasat: Pemain Asal Thailand yang Potensi Gabung PSIS Semarang, Ini Cluenya
3. Meneruskan Kesuksesan Pendahulunya dari Persib yang Bergabung dengan PSIS
Kedatangan Gian Zola ke PSIS memiliki kesempatan untuk mengikuti jejak mantan pemain Persib yang sukses bersama PSIS.
Saat kompetisi masih bernama Liga Indonesia, PSIS pernah diperkuat gelandang mantan tim berjuluk Maung Bandung, Suwita Patha, yang berhasil membawa PSIS ke final Liga Indonesia 2006 melawan Persik Kediri.
Sayangnya, saat itu PSIS gagal menjadi juara, kini Gian Zola berkesempatan untuk mengikuti jejak seniornya itu.
Sosok Suwita Pata
Dikutip dari Tribun Jabar, mantan kapten Persib Bandung Suwita Pata menjadi salah satu sosok pemain yang sangat dikagumi baik oleh suporter Persib maupunn tim lain.
Selain mempunyai kemampuan bertahan yang membuat frustrasi pemain lawan, ia pun memiliki kecepatan yang di atas rata-rata pemain lain pada umumnya.
Namun, sebelum menjadi seorang gelandang bertahan, Suwita Pata pernah merasakan beberapa kali ganti posisi.
"Pertama dulu tuh posisi sebenarnya di centre back, ada stoper dan libero, dan ketika di Persib sedang di posisi libero."
"Menjadi posisi libero ini juga tidak singkat. Transformasi jadi gelandang belakang saat eranya Juan Paez waktu 2004-2005," ujar Swuita ketika diwawancarai wartawan Tribunjabar pada Kamis (12/08/2021).
Suwita, yang memiliki perawakan kekar tapi mempunyai kecepatan yang cukup baik, membuat coach Juan Paez merasa Suwita dapat menjadi sosok yang berbahaya sebagai penghadang dan pemberi bola untuk menyerang.
"Coach Paez melihat kemampuan saya bisa dipake di gelandang bertahan. Dari sana keterusan menjadi gelandang bertahan" ujarnya.
Selain pernah menjadi centre back sebagai stoper, ternyata ia juga pernah menjadi pemain yang diposisikan di bek kanan dan kiri.
"Sebelumnya, pas pelatih Pak Indra Thohir, diposisikan di bek kanan dan di bek kiri, jadi banyak main di belakang," tuturnya.
Namun hingga pensiun sebagai pemain bola, ia tetap menyandang pemain dengan posisi gelandang bertahan.
Jadi, sebelum nama Hariono menjadi gelandang bertahan menakutkan yang dimiliki Persib Bandung, Suwita Pata sudah lebih dulu mengemban posisi ini dan diidolakan ribuan bobotoh di Tanah Air.
Kehebatannya menghentikan lajur bola dari pemain lawan tidak semata-mata ia dapatkan hanya dari latihan yang singkat.
Sejak kecil, Suwita Patha sudah memiliki minat lebih terhadap sepak bola hingga ia memutuskan untuk lebih serius menjalankan karirnya menjadi pesepak bola.
"Dari kecil suka main bola sebelum usia menginjak sekolah."
"Dari hobi dan seneng, berkeinginan masuk sekolah sepak bola," ujar Suwita.
Keinginan itu membuatnya bergabung bersama sekolah sepak bola FPOK IKIP Bandung yang ia jalani hingga ia menempuh sekolah menengah atas (SMA).
"Lalu pindah ke SSB Setia karena waktu itu rangkap latihan waktu IKIP sudah pindah ke Jalan Setiabudi."
"Karena situasi dan kondisi, akhirnya saya diajak teman untuk sudah bergabung saja dengan klub Setia."
"Di klub inilah jalan saya masuk ke Persib terbuka," ujarnya.
Tidak butuh waktu lama untuk Suwita mencicipi seragam Persib Bandung setelah kedatangannya di Setia.
Pada tahun pertamanya di Setia, Suwita terlebih dulu mengangkat kasta tim Setia dari Divisi Satu menuju Divisi Utama, dan ketika di Divisi Utama berhasil meraih peringkat ketiga.
Pada tahun kedua inilah kesempatan besar muncul ketika Persib menjalankan program turnamen internal yang mencari sosok bakat-bakat muda untuk bergabung dengan tim kecintaan Kota Kembang ini.
"Ada 100 yang ikut seleksi untuk masuk persib dan seleksinya ketat dari 100 pemain itu diambil 35. Alhamdulillah dari 100 pemain itu saya masuk ke 35 pemain," tuturnya.
Pada tahun 1999 Suwita Patha akhirnya resmi menjadi pemain profesional Persib Bandung berkat kemampuannya menghalang serangan pemain lawan. (Kompas.com/Suci Rahayu/Tribun Jabar/Fakhri Fadlurrohman)
Baca berita Persib Bandung lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Fakta Perekrutan Gian Zola ke PSIS Semarang, Penting di Lini Tengah"
Sumber: Kompas.com
Persib Bandung Resmi Datangkan 3 Amunisi Baru untuk Super League 2025, Diganjar Kontrak 3 Musim |
![]() |
---|
Cara Beli Tiket Season Pass Persib Bandung, Batch Pertama Kategori Kandang Sold Out |
![]() |
---|
Arema FC Nyesal? Pemain yang Disia-siakan dan Ditendang Kini Jadi Primadona di Persib Bandung |
![]() |
---|
Kondisi Terbaru Cedera Ramon Tanque, Absen Bela Persib Bandung di Laga Awal Super League 2025/2026 |
![]() |
---|
Daftar 31 Skuad Persib Bandung Jelang Super League 2025, Maung Punya 16 Amunisi Anyar, 9 Asing |
![]() |
---|