Berita Viral
Buntut Panjang Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Latar Belakang Andi Pangerang Dikulik
Buntut panjang kasus viral peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah.
Editor: Jayanti Tri Utam
TRIBUNWOW.COM - Kasus viral peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah berbuntut panjang.
Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta BRIN menyelidiki latar belakang Andi Pangerang Hasanuddin.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkap Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Baca juga: Beda Hari Idul Fitri, Viral Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Kini Nasib di Ujung Tanduk
Mardani Ali menilai tindakan Andi Pangerang sangat provokatif.
Sehingga menurutnya latar belakang si peneliti tersebut harus diperiksa.
"Pernyataan yang sangat provokatif. Mesti dicek latar belakangnya. Apa bergerak sendiri atau ada desain besarnya," kata Mardani saat dihubungi, Selasa (25/4/2023).
"Muhammadiyah ormas besar dan kontributif. Beda penetapan lebaran hal wajar dan justru mendewasakan," tambahnya.
Namun begitu, Mardani menegaskan agar peneliti tersebut dimaafkan jika ia telah melontarkan permintaan maaf.
Meski di satu sisi landasan ucapannya terhadap Muhammadiyah tersebut tentu harus tetap dicari tahu.
Baca juga: Viral Motor Roda 3 Masuk Tol dan Nekat Lawan Arah, Berikut Ancaman Pidana dan Denda untuk Pelaku
"Kalau sudah minta maaf dan baru sekali melakukan, dimaafkan saja. Tapi mesti dijawab landasan postingan itu apa. Biar kita lihat kasusnya secara utuh," tuturnya.
Sebagai informasi, Lembaga BRIN tengah menjadi sorotan usai seorang pegawainya, Andi Pangerang Hasanuddin, melontarkan ancaman kepada warga Muhammadiyah.
Ancaman itu dituliskan Andi Pangerang Hasanuddin dalam kolom komentar akun Peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin.
Andi mengancam akan membunuh Muhammadiyah dan bersedia dilaporkan atas komentarnya itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKS Minta Latar Belakang Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Diperiksa