Terkini Daerah
Selalu Teringat Pelaku ketika Mau Tidur, Begini Kondisi 7 Siswi SD Korban Pelecehan Guru di Ende
7 siswi SD yang menjadi korban pelecehan seksual guru mereka masih dalam kondisi yang miris dan masih kerap teringat perlakuan pelaku.
Editor: Anung
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak tujuh siswi sekolah dasar (SD) menjadi korban pelecehan seksual yang mirisnya dilakukan oleh guru mereka sendiri di lingkungan sekolah.
Kasus ini terjadi di sebuah SD di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikutip TribunWow dari POS-KUPANG, sampai saat ini para korban diketahui masih terngiang-ngiang akan perlakuan pelaku.
Baca juga: Cabuli 7 Siswi SD di Sekolah, Guru di Ende Mengaku Mimpikan Korban Sakit sebelum Lakukan Pelecehan
Hal ini diungkapkan oleh tim dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang melakukan pendampingan terhadap para korban.
Tim Kemensos RI yang dipimpin Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Pepen Nazaruddin itu tiba di Kota Ende pada Senin (17/4/2023) pagi dan diterima oleh Bupati Ende Djafar Achmad dan Kapolres Ende, AKBP Andre Librian.
Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Kanya Ekasanti mengatakan, Kemensos RI memang berkomitmen untuk menghentikan dan mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak apakah dalam bentuk pencabulan, ekploitasi, dan bentuk kekerasan lainnya.
"Karena itu, tim Kemensos datang lengkap ke sini untuk memastikan anak mendapat layanan yang tepat karena anak dalam kondisi tidak baik ketika mendapatkan perlakuan seperti itu," ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, pihaknya melakukan asesmen terhadap korban. Setelah itu juga memberikan intervensi berupa dukungan psikososial dan juga hipnoterapi kepada para korban.
"Kami juga berupaya mendukung keluarganya, karena keluarga perlu mendapatkan pendampingan kepada anak-anaknya supaya anak-anak ini tetap memiliki motivasi untuk sekolah sehingga korban tidak membayangkan kejadiannya karena hasil asesmen ketika mau tidur mereka mengaku masih terbayang dengan kejadian," ungkapnya.
Baca juga: Beraksi di Ruang Kelas hingga WC Sekolah, Guru SD di Bengkulu Utara Sodomi 12 Muridnya
Menurutnya, keluarga korban perlu mendapat dukungan pemberdayaan karena ada beberapa keluarga yang bekerja hanya sebagai petani.
Untuk diketahui, selain tim dari Kemensos RI, datang juga ke Ende tim Efata yang juga mempunyai komitmen yang sama melakukan pendampingan kepada para korban.
Selain upaya kepada korban dan keluarganya, kata Ekasanti, pihaknya melakukan advokasi dan koordinasi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan supaya pelaku mendapatkan hukuman seberat-beratnya.
"Karena dia seorang pendidik yang seharusnya memberikan contoh dan teladan namun melakukan kejahatan seperti ini supaya mendapat hukuman seberat-beratnya," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Guru di Ende Cabuli 7 Siswa, Kementerian Sosial Beri Pendampingan untuk Para Korban