Berita Viral
Viral Nenek 75 Tahun Hidup Belasan Tahun di Rumah Penuh Sampah, Ditemani Belatung hingga Tikus
Viral sosok Sulih Warti, nenek 75 tahun yang hidup sebatang kara di rumah penuh sampah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Belakangan ini, viral sosok Sulih Warti, nenek 75 tahun yang hidup sebatang kara di rumah penuh sampah.
Sejak belasan tahun terakhir, Sulih Warti bahkan tidur di atas tumpukan sampah di rumahnya.
Dilansir TribunWow.com, ia hanya tidur dengan potongan kardus sebagai alas dan bantal boneka.
Rumah penuh sampah tersebut berada di Kompleks Deperla Blok H 10, RT 007 RW 14, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Baca juga: Viral Video Tumpukan Sampah Berjalan di Sulawesi Barat, Warga: Ketinggian Capai 1 M, Panjang 500 M
Hampir 80 persen rumah dipenuhi berbagai macam sampah, mulai dari kering sampai basah.
Di dalam rumah tersebut, Sulih Warti juga hidup tanpa listrik dan air sejak belasan tahun lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/4/2023), sampah benar-benar memenuhi isi rumah Sulih Warti.
Bahkan tumpukan sampah juga berada di depan pintu.
Alhasil, untuk masuk ke dalam rumah harus dengan merayap.
Saat masuk ke dalam rumah pun, tubuh harus membungkuk agar tak mengenai plafon rumah.
Sampah-sampah yang ada di dalam rumah nenek 75 tahun itu di antaranya gelas plastik, kaleng, besi bekas, perabotan rumah, styrofoam, kertas, kulkas, rice cooker, lemari dan lakin-lain.
Di balik sampah-sampah itu, terlihat ada nyamuk, belatung, kelabang, hingga tikus.
Baca juga: Viral Anak Presiden Soekarno Menangis Tersedu-sedu saat Diobati Ida Dayak, sampai Tutupi Wajah
Bahkan ada pula pohon beringin besar yang tumbuh di dalam rumah Sulih Warti hingga menembus atap.
Adik Sulih Warti, Sulih Tiyowati (66) mengatakan sudah berusaha menasihati kakaknya agar tak terus-terusan menyimpan sampah.
"(Sampah yang dikumpulkan) sebagian dibakar, sebagian yang bisa dijual, ya dijual," ungkap Sulih Tiyowati, dikutip dari Kompas.com.
"Katanya, 'Saya kalau enggak mengumpulkan sampah, saya pengin jajan atau pengin sesuatu, itu dari mana?'"
"Padahal, itu makan dari saya (setiap hari). Mungkin, enggak cocok masakannya atau apa."
"Kan dia enggak punya gigi, masakannya harus lembut. Kalau keras, marah dia," imbuhnya.
Tiyowati mengaku sudah mengajak Warti agar meninggalkan rumah itu dan tinggal bersamanya.
Namun lagi-lagi ajakan Tiyowati ditolak sang kakak.
"Iya (ajak berkali-kali). Cuma dia enggak mau. Bahkan, saya bilang, 'Kalau enggak mau (tidur) di dalam, di teras saja'," ucapnya.
"Nah, dia enggak mau. Masuk lagi situ (rumah bertumpuk sampah), tidur."
Baca juga: Viral Emak-emak Ngamuk Nekat Adang Barisan Truk di Riau, Warga Protes Buntut Jalan Rusak Parah

Baca juga: Kini Menghilang, Viral Jejak Digital Korban Mbah Slamet, Sempat Ajak Netizen Geruduk sang Dukun
Suami Warti meninggal beberapa tahun lalu.
Seusai pemakaman, Warti dan Tiyowati serta saudara lainnya kembali ke rumah di kawasan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Rumah tersebut merupakan rumah Warti dan suami sebelum dipisahkan ajal.
“Baru sampai di rumah, anak tirinya (Warti) atau anak kandung abah itu bawa golok sambil bilang, 'Jangan bawa harta abah saya', seakan kami datang itu untuk mengambil harta,” terang Tiyowati.
Setelah kejadian itu, Warti langsung diusir anak tirinya.
Ia lantas dibawa ke rumah saudaranya yang lain di kawasan Cilincing, Jakarta Utara
“Di situ (rumah Cilincing), dia mungkin (berpikir), 'Saya enggak ada suami, enggak kerja', jadi dia mungkin stresnya mulainya di situ."
"Kayak begini, sampah-sampah begini. Di rumah adiknya itu (di Cilincing) kumpulkan sampah-sampah, dia enggak jual, (tapi) dibakar."
Setelah kabar ini beredar, sampah-sampah di rumah Warti sudah mulai diangkut kreator konten yang tergabung dalam perkumpulan Creator Peduli dan Creator bersatu sejak Senin (3/4/2023).
(TribunWow.com)