Piala Dunia U20
Pusing Gegara Piala Dunia U-20? Erick Thohir Kutip Video Jokowi Curhat soal Bola
Erick Thohir curhat pusing memikirkan dunia sepak bola di Indonesia yang baru saja berduka lantaran batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Belum ada setengah tahun menjabat sebagai Ketum PSSI, Erick Thohir langsung dihantam masalah besar Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Dalam konferensi persnya, Erick menjelaskan bahwa gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 disebabkan oleh adanya intervensi, namun tidak menyebut secara gamblang apakah intervensi tersebut berupa penolakan sejumlah kepala daerah terhadap kehadiran Israel.
Dikutip TribunWow, lewat akun Instagramnya @erickthohir, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengunggah potongan video pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) curhat soal masalah bola di Tanah Air.
Baca juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Gibran Ungkap Nasib Stadion Manahan
"Urusan bola ini memang..Pusing saya 2 minggu ini gara-gara bola," kata Jokowi dalam video yang diunggah oleh Erick.
"Pusing betul..!!" ujar Jokowi.
Dalam kolom captionnya, Erick menuliskan dirinya mengalami hal yang serupa.
"Sama, pak," tulis Erick.
Seperti yang diketahui, tragedi Kanjuruhan sama sekali tidak disebut oleh Erick saat menjawab alasan FIFA batal menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Erick justru mengungkit bagaimana adanya keberatan dari pihak tertentu diyakini menjadi alasan FIFA membatalkan digelarnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Dikutip TribunWow dari YouTube Sekretariat Presiden, hal ini disampaikan oleh Erick dalam konferensi pers pada Jumat (31/3/2023).
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Diprediksi Anjlok Buntut Standar Ganda Tolak Israel di Piala Dunia U-20
Mulanya Erick menjelaskan bahwa FIFA adalah otoritas tertinggi.
Kemudian Erick menyinggung bagaimana terjadi keberatan dari berbagai pihak yang disampaikan ke ruang publik.
"FIFA melihat ini sebuah intervensi," ujar Erick.
Erick menceritakan bagaimana FIFA bereaksi keras memberikan hukuman ketika melihat adanya intervensi dari pemerintah.
Selanjutnya Erick mengungkit bahwa Indonesia sebagai tuan rumah telah menandatangani kontrak, termasuk kota penyelenggara pertandingan atau host city.