Piala Dunia U20
Beritakan Batalnya Piala Dunia U-20, Media Asing Sorot Aksi 2 Gubernur di Indonesia Tolak Israel
Media asing menyoroti bagaimana batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terjadi ditengah aksi penolakan gubernur.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 turut mendapat perhatian dari negara luar.
Media asal Amerika Serikat (AS) The New York Times memberitakan bagaimana gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah terjadi di tengah aksi penolakan gubernur terhadap kedatangan Israel.
Dikutip TribunWow dari nytimes, dalam beritanya, media asing ini menyinggung bagaimana suara dari kaum konservatif muslim di Indonesia memengaruhi para pejabat pemerintahan yang takut salah langkah menjelang Pilpres 2024 besok.
Baca juga: FIFA Resmi Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, 9 Sanksi Besar Potensi Menanti
Nytimes menyinggung bagaimana agenda pro terhadap Palestina adalah sikap yang masih populer di Indonesia.
Dalam pemberitaannya, nytimes mengungkit sikap Gubernur Bali I Wayan Koster yang menyurati Kemenpora RI dengan agenda menolak kedatangan Israel ke Provinsi Bali.
Seperti yang diketahui, pada akhirnya agenda drawing Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan digelar di Bali akhirnya dibatalkan.
Pada artikelnya, nytimes juga menjelaskan adanya gerakan demonstrasi yang dilakukan oleh kaum konservatif muslim.
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga disinggung dalam pemberitaan di nytimes.
Dijelaskan bagaimana Ganjar sebagai seorang tokoh yang berpotensi menjadi Capres 2024 menyuarakan penolakan partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20.
Dipaparkan bagaimana Ganjar menggaris bawahi bahwa mendukung kemerdekaan Palestina telah menjadi kebijakan luar negeri Indonesia selama berpuluh-puluh tahun.
Baca juga: Exco PSSI: Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Berat, Dianggap Tidak Mampu oleh FIFA
Ganjar: Jangan Serang Istri dan Anak Saya
Dampak dari pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Instagram Ganjar dan I Wayan Koster pun diserbu warganet.
Bahkan, I Wayan Koster sampai menutup kolom komentar Instagram-nya.
"Yo ndak papa," ujar Ganjar, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/3/2023).
Politisi PDIP itu mengaku sudah biasa menghadapi cibiran warganet.
Namun, ia berharap warganet tak melibatkan istri dan anaknya.
"Selalu sih, itu risiko sebuah keputusan. Kalau boleh, seranglah Ganjar, jangan serang istri saya, jangan serang anak saya," tutur Ganjar.
Dengan suara tinggi, Ganjar pun mengaku merasa kecewa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Baca juga: Exco PSSI: Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Berat, Dianggap Tidak Mampu oleh FIFA
Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) turut ikut mempersiapkan banyak hal menjelang gelaran olahraga dunia tersebut.
"Yo kecewalah wong kita sudah menyiapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saya yang bisa kita lanjutkan," imbuh Ganjar.
Sang gubernur menyebut sudah mengusulkan gagasan agar Indonesia menjadi co-host.
Maksudnya, ada negara lain yang bisa ditunjuk menjadi tuan rumah.
Dengan gagasan itu, Indonesia tetap menjadi tuan rumah seraya mempertahankan konstitusi mereka.
Kendati demikian, hingga kini Ganjar masih menunggu apakah gagasan tersebut akan diterima atau tidak.
"Tunggu keputusan satu tahap lagi, yang kalau kata Mas Gibran ada plan b dan plan c, mudah-mudahan November ada keputusan yang baik untuk kita semua," tukasnya.
Blunder Tolak Israel di Piala Dunia U-20
Pengamat politik Ujang Komarudin mengomentari penolakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terhadap timnas Israel agar tak bertanding di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Ujang menilai pernyataan Ganjar tersebut sebagai sebuah blunder.
Pasalnya, Ganjar yang dinilai berusaha menaikkan keterpilihan dirinya sebagai kandidat Capres 2024 dengan menolak timnas Israel justru menuai komentar negatif atas keputusannya.
Baca juga: Meski Ganjar Kembali Salip Anies dan Prabowo di Survei, Pilpres 2024 Diprediksi Penuh Ketidakpastian
Apalagi pernyataan Ganjar tersebut bertentangan dengan keputusan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tak ingin mencampuradukkan olahraga dengan politik.
"Nah, sekarang Ganjar menolak gitu ya, maksudnya ingin dapat efek elektoral dari penolakan itu tapi fakta dan kenyataannya banyak komentar negatif terhadap Ganjar. Semestinya, posisi dia seperti Gubernur yang lain taat pada pemerintah pusat. Tapi, penolakan Ganjar bertentangan dengan Jokowi," terang Ujang dikutip Tribunnews.com, Rabu (29/3/2023).
Dalam pernyataannya, Ganjar mendorong pemerintah untuk bernegosiasi dengan FIFA sehingga Piala Dunia U-20 dapat digelar tanpa kedatangan timnas Israel.
Namun hal ini justru berdampak pada dibatalkannya drawing peserta Piala Dunia oleh FIFA.
Akibatnya, Ganjar kini justru banyak mendapat komentar negatif akibat pernyataannya tersebut.
Baca juga: Batalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia, FIFA Tak Singgung Israel, Justru Ungkit Tragedi Kanjuruhan
"Ya itulah risiko ketika Ganjar sebagai Kepala Daerah semestinya mendukung pemerintah pusat tapi malah menolak gitu semua ada plus minusnya lah, negatif buruknya, tapi apa yang disampaikan Ganjar blunder kepada dirinya, bukannya dapat elektoral malah dapat tentangan dari masyarakat juga," tandasnya.
Adapun sikap pemerintah diungkapkan Jokowi melalui tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia memberikan dukungan penuh untuk Palestina.
Akan tetapi, dalam hal penyelenggaraan sepak bola, Indonesia akan patuh pada aturan FIFA.
"Dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat. Dan dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya," tegas Jokowi dikutip Tribunnews.com.
"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," tandasnya.(TribunWow.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/gubernur-jaw2a-indonesia-menjadi-tuan-rumah-piala-dunia-u-20.jpg)