Berita Viral
Misteri Viral Kasus Mutilasi di Sleman, Diduga Eks Suami Korban Terlibat, Keluarga Singgung Dendam
Duka menyelimuti keluarga wanita korban pembunuhan dan mutilasi di Sleman, Yogyakarta.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tangis menyelimuti keluarga A, korban pembunuhan dan mutilasi di Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Senin (20/3/2023) pagi.
Dilansir TribunWow.com, ayah A, HP (64) mengaku tak menyangka anaknya akan tewas dengan cara mengenaskan.
HP terakhir kali bertemu dengan putrinya pada Sabtu (18/3/2023) lalu.
Menurut HP, anaknya sudah tak bisa dihubungi pada sore harinya.
"Sabtu pagi sempat masih ketemu, sorenya tak WA sudah enggak aktif (ponselnya)," ujar HP, dikutip dari TribunJogja.
Baca juga: Viral Driver Ojol Mutilasi Pria di Bogor, Berawal dari Cinta Sesama Jenis dan Sempat 4 Bulan Bersama
HP menyebut anaknya sehari-hari bekerja di Angkasa Pura Yogyakarta.
A merupakan ibu dua anak berusia 8 dan 1 tahun.
"Kalau Sabtu enggak full (kerjanya). Biasanya untuk pergi kemana kurang tahu senengan e dekne (kesenangan dia) gimana gak tahu, tapi dari dulu dia senengane makannya di warung Pakem, kulineran itu loh, dulu sama temen-temennya di sana," ungkap HP.
Pria 64 tahun itu lantas menceritakan keseharian A.
Ia menyebut sang putri adalah sosok ibu yang bertanggungjawab.
"Jadi kalau pulang kerja, ya pulang. Paling sama anaknya gojek-gojek (bercanda) anaknya mau minta apa baru keluar lagi."
HP mengatakan pada Sabtu (18/3/2023) pagi, A tidak mengatakan hendak pergi ke mana.

Baca juga: 4 Bulan Tinggal Bersama, Pelaku Mutilasi Korban Dalam Koper Buntut Diminta Lakukan Hal Menyimpang
Hingga pada sore harinya, HP merasa cemas karena sang anak tak bisa dihubungi.
Kecemasan HP semakin menjadi-jadi karena tak ada teman di kontak ponsel A yang bisa dihubungi.
Setelah mendengar kabar kematian mengenaskan sang anak, HP pun dirundung duka mendalam.
Menurutnya, tak hanya A yang dibunuh, harta benda korban pun turut lenyap tak tahu ke mana.
HP mengatakan sepeda motor dan dua ponsel milik A diduga dibawa kabur pelaku.
"Pengennya (pelaku) cepet ketemu. Intinya kan itu masalahnya ya itu satu kendaraan belum ketemu, kedua HP, HP-nya dua, dua-duanya belum ketemu, ya itu paling diambil itu nggak mungkin kalau nggak diambil," tuturnya.
Sebelum dibunuh, A sempat menunjukkan gerak-gerik berbeda.
HP menyebut A menjadi cukup pendiam sebelum dibunuh secara sadis.
Ia menambahkan selama ini A dan keluarga tak pernah mendapat teror apa pun.
Kendati demikian, HP menduga ada motif dendam di balik pembunuhan anaknya.
"Ini ada gandeng cenengnya (ada hubungannya) sama mantan suaminya karena diceraikan. Kalau diusut sepertinya itu, dendam karena dia diceraikan," ujar HP, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ternyata Pasangan Sejenis, Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper di Bogor karena Ditolak Berbuat Asusila
Kronologi Penemuan Mayat
Warga Jalan Kaliurang KM 18, Dusun Purwodadi RT 04 Kelurahan Pekambinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta dihebohkan dengan penemuan mayat wanita di sebuah penginapan, Senin (20/3/2023).
Ironisnya, mayat tersebut ditemukan dalam kondisi termutilasi menjadi beberapa bagian.
Mayat wanita berinisial A itu pertama kali ditemukan penjaga wisma penginapan.
Saat itu, sang penjaga curiga karena tamu yang menginap sejak Sabtu (18/3/2023) sore tak kunjung keluar kamar.
Sementara itu di saat yang bersamaan, lampu di kamar tersebut masih menyala.
Karena kecurigaannya itu, sekira pukul 22.30 WIB sang penjaga lantas mengetuk pintu kamar namun tak ada jawaban.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," ungkapnya, dikutip dari TribunJogja.
Perangkat desa setempat, Kamri, mengatakan sejumlah bagian tubuh korban sudah terpotong.
Diduga kuat wanita tersebut menjadi korban pembunuhan dan mutilasi.
Baca juga: Ternyata Pasangan Sejenis, Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper di Bogor karena Ditolak Berbuat Asusila
Kamri menjelaskan kamar penginapan mulanya disewa oleh seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya.
Setelah menyewa kamar, laki-laki itu pergi dan kembali membawa seorang perempuan.
Diduga perempuan tersebutlah yang kemudian ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar.
Namun tak berselang lama, laki-laki misterius itu meninggalkan kamar dan hanya meninggalkan KTP.
Di sisi lain, Lurah Pakembinangun, Suranto mengatakan laki-laki misterius itu sempat melapor hendak memperpanjang sewa kamar, Minggu (19/3/20230.
" Info yang saya terima, yang laki-laki sempat laporan mau perpanjangan ke pegawai. Setelah itu langsung pergi," ujar Suranto. (TribunWow.com)