Pilpres 2024
Kontroversi Anies Baswedan Sebut Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, NasDem: Tak Etis kalau Sebut Nama
Calon presiden (capres) Anies Baswedan menuai kontroversi setelah menyebut ada Menko yang mendukung perubahan konstitusi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mengungkap ada sosok Menteri Koordinator (Menko) yang terang-terangan menyatakan dukungan untuk mengubah konstitusi.
Dilansir TribunWow.com, meski tak menyebut nama sosok Menko tersebut, pernyataan Anies Baswedan menuai pro kontra.
Kritik atas pernyataan Anies Baswedan turut diungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng.
Baca juga: Menakar Peluang Anies Baswedan Menang jika Lawan Duet Prabowo-Ganjar Pranowo, Jadi Lawan Terkuat?
Ia menyebut pernyataan Anies sebagai capres sangat berlebihan.
"Menurut saya Anies terlalu berlebihan terlalu cemas terhadap ini. Enggak ada itu (menko ingin ubah konstitusi)," ucap Mekeng, dikutip dari Tribunnews.
Menurut Mekeng, mengubah konstitusi tidak mudah dilakukan.
Pasalnya hal tersebut hanya bisa dilakukan melalui mekanisme usulan dari pemerintah atau DPR RI.
Sejauh ini, menurutnya belum ada usulan dari pemerintah maupun DPR RI untuk mengubah konstitusi.
"Untuk mengubah UU harus proses di DPR bersama pemerintah," ungkapnya.
"Kalau satunya enggak setuju, enggak bisa jalan."

Baca juga: Demokrat Ngotot Mau AHY Jadi Cawapres Anies, PKS Buka Peluang Sosok Eksternal, Asal Bawa Kemenangan
Mekeng lantas mengimbau Anies untuk tak membuat pernyataan yang meresahkan masyarakat.
"Jangan terlalu naif lah, statement-statement itu buat masyarakat jadi resah."
"Bersaing secara sehat saja, enggak usah tuduh-tuduh yang enggak penting," ucapnya.
Menanggapo kritik terhadap Anies, Partai Nasional Demokrat (NasDem) pun pasang badan.
Sebagai partai pendukung, NasDem menyebut tindakan Anies sudah tepat.
“Seharusnya (publik) tahu kan, kalau sebelum-sebelumnya sangat kuat, sangat isu perubahan, isu amandemen, kemudian penundaan dan lain-lain," ujar Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali.
"Tidak etis kalau kita menyebut nama ya. Tapi kalau kita tahu, akan ketemu siapa yang dimaksud Mas Anies. Googling aja, pasti akan muncul kok."
Ahmad Ali menyebut menko tersebut menginginkan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang tiga periode.
"Dari hasil pemantauan yang kita lakukan, memang pelaksanaannya belum sempurna, masih banyak hal yang perlu dibenahi, tapi secara keseluruhan kesadaran masyarakat, demokrasi semakin baik," ujarnya.
Baca juga: Teka-teki Sosok Cawapres Pilihan Anies Baswedan, Hendri Satrio Minta Publik Sabar: Tunggu Saja
Peluang Anies Baswedan Menangkan Pilpres 2024
Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berfoto atau selfie bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berbuntut panjang.
Dilansir TribunWow.com, muncul isu yang menyebut Prabowo dan Ganjar akan berduet di Pilpres 2024 mendatang.
Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut Prabowo dan Ganjar memiliki peluang besar jika berduet di Pilpres.
Bahkan, duet Prabowo-Ganjar diprediksi bisa mengalahkan Anies Baswedan yang diusung tiga partai besar.
Agung lantas menyinggung elektabilitas Prabowo dan Ganjar yang lebih tinggi ketimbang Anies di sejumlah hasil survei.
Baca juga: 2 Cita-cita Anies Baswedan yang Ingin Diwujudkan 5 Tahun ke Depan, Jadi Presiden Masuk dalam Lis?
“Peluang besar karena peluang menang 1 putaran ketika hanya ada 2 pasang kandidat yang maju Pilpres," ujar Agung, dikutip dari Tribunnews.
"Karena sejauh ini hanya ada 3 nama teratas disurvei, Ganjar, Prabowo, dan Anies."
“Ketika Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar berpasangan, praktis hanya Anies yang menjadi lawan terkuat,” sambungnya.
Selain itu, Agung melihat Prabowo dan Ganjar memiliki kedekatan dengan Jokowi.
Hal tersebut terbukti saat ketiganya foto berama di panen raya wilayah Kebumen, Jawa Tengah.
“Artinya baik Prabowo maupun Ganjar adalah Orangnya Jokowi’,” ucapnya.
“Sehingga arahan memasangkan keduanya menjadi rasional dan realistis secara politis." (TribunWow.com)