Terkini Daerah
Atasi Fenomena Sapi Makan Sapi di Gunungkidul, Sri Sultan HB X Ajak Kerjasama Program Ekonomi Hijau
ri Sultan Hamengkubuwono X mengajak menjaga lingkungan sekaligus menyejahterakan masyarakat di Dusun Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Ponjong, Gunungkidul
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sri Sultan Hamengkubuwono X melakukan kunjungan dalam dalam peluncuran Program Pengembangan Ekosistem Green Economy (Ekonomi Hijau) pada Selasa (14/02/2023).
Dalam acara tersebut, Sri Sultan Hamengkubuwono X bercerita soal 'sapi makan sapi' yang membuktikan komitmen kecintaan pada NKRI.
Pasalnya hal itu tercermin saat Sri Sultan Hamengkubuwono X mengajak menjaga lingkungan sekaligus menyejahterakan masyarakat di Dusun Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Besok Senin 20 Maret 2023: Semarang dan Surabaya Cerah, Yogyakarta Hujan
Komitmen yang dimaksud adalah menyejahterakan masyarakat tanpa harus merusak lingkungan alam sekitar.
Mewujudkan kesejahteraan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 jangan sampai merusak atau menghancurkan sumber kehidupannya.
Kisah sapi makan sapi itu didengar ratusan orang yang hadir dalam peluncuran Program Pengembangan Ekosistem Green Economy (Ekonomi Hijau).
Program istimewa ini diselenggarakan berkat kerjasama antara PT PLN, PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI), PT Energy Management Indonesia (EMI), Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kraton Kasultanan Yogyakarta.
Demikian diungkapkan GKR Mangkubumi, puteri sulung Sri Sultan Hamengkubuwono X, di Yogyakarta, Minggu (19/03/2023).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Dirut PT PLN Darmawan Prasodjo, Dirut PT PLN EPI Iwan Agung Firstantara, Direktur Biomassa PT PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko, Dirut PT EMI Surya Fitriadi, GKR Mangkubumi.
Ada pula GKR Condrokirono, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, Taprof Bid. Ideologi Lemhannas RI AM Putut Prabantoro yang juga Ketua Pengkajian Kerjasama Lemhannas – PT PLN EPI AM Putut Prabantoro dan Taprof Bid. Ekonomi Lemhannas RI Caturida Meiwanto Doktoralina yang mewakili Deputi Pengkajian Strategis Lemhannas RI.
Gunung Kidul adalah lumbung ternak di DIY, demikian Sri Sultan bertutur sebagaimana dikutip GKR Mangkubumi.
Selain dari ternak, masyarakatnya hidup dari pertanian.
Jika pertanian yang ditanam adalah padi, ubi, jagung dll.
Sementara kalau peternakan rumah yang dipelihara masyarakat adalah sapi atau kambing. Dari sinilah masyarakat Gunung Kidul hidup.
Namun permasalahan klasik muncul ketika musim kemarau datang.
Sumber: TribunWow.com
Sindikat Jual Bayi ke Singapura Tawarkan Lewat Video Call, 15 Anak Sudah Dikirim dengan Dalih Adopsi |
![]() |
---|
Pendaki Malaysia Tergelincir 200 Meter dari Gunung Rinjani setelah Menghindari Porter yang Melintas |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Gadis yang Sedang Berbincang Online, Percakapan Terakhir Jadi Kode sang Pembunuh |
![]() |
---|
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah: Ibu Meninggal, Diberi Makanan Basi hingga Dibakar di Sawah |
![]() |
---|
13 Tahun Tinggal & Rutin Bayar, Warga Purwakarta Protes Rumah Mendadak Dibongkar: Gantinya Mana? |
![]() |
---|