Berita Viral
Bukan karena Ridwan Kamil, Pihak SMK Pecat Guru yang Viral Kritik Kasar karena Kerap Bermasalah
Pihak SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon, Jawa Barat membeberkan alasan pemecatan guru honorer Muhammad Sabil.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak SMK Telkom Sekar Kemuning, Cirebon, Jawa Barat menegaskan pemecatan guru honorer Muhammad Sabil, bukan karena masalah dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dilansir TribunWow.com, Jumat (17/3/2023), pihak sekolah menjelaskan bahwa sebelum viral mengkritik kasar Ridwan Kamil, Muhammad Sabil rupanya merupakan sosok yang bermasalah.
Ia sering mendapat peringatan hingga teguran langsung dari pihak yayasan lantaran ketahuan melanggar peraturan.
Baca juga: Dipecat Gegara Kritik, Foto Lawas Guru SMK Viral Disorot, Ikut Bahagia Ridwan Kamil Jadi Gubernur
Ditemui TribunJabar di KCD Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023), Wakasek Kurikulim dan SDM SMK Telkom Sekar Kemuning, Cahya Haryadi, memberikan keterangan.
Rupanya, Muhammad Sabil pernah mendapat dua kali surat peringatan (SP) lantaran pelanggaran kode etik selama mengajar di SMK tersebut.
Peringatan pertama dikeluarkan pada September 2021 akibat kata-kata tak pantas yang diucapkan sang guru pada peserta didik.
Perkataan Muhammad Sabil itu membuat orangtua murid tak terima hingga mengadu pada pihak sekolah.

Baca juga: Ikut Klarifikasi, Disdik Jabar Tegaskan Ridwan Kamil Tidak Beri Perintah Pecat Guru SMK yang Viral
Adapun peringatan kedua diberikan pada Oktober 2021 setelah Muhammad Sabil ketahuan merokok di ruang guru dan mematikan kamera CCTV untuk menghapus bukti.
Selain itu, sang guru honorer rupanya kerap absen untuk memenuhi kewajibannya mengajar.
"Dari SP pertama dan kedua, yang bersangkutan tidak menunjukkan perubahan sikap, bahkan kami mendapat laporan dari orang tua siswa bahwa yang bersangkutan jarang hadir," jelas Cahya dikutip TribunJabar.id.
Pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk memberikan SP3 atau surat pemecatan untuk Muhammad Sabil setelah menimbang rentetan peristiwa yang terjadi.
Cahya pun membenarkan telah menerima pesan langsung dari Ridwan Kamil yang ternyata tak berkaitan dengan pemecatan sang guru.
Ia lantas menerangkan pesan tersebut dikirim beberapa jam setelah komentar Muhammad Sabil viral di media sosial.
Namun rupanya, pemecatan tersebut murni keputusan sekolah dan bukan instruksi dari Ridwan Kamil.
Pasalnya, pesan tersebut hanya berisi peringatan agar sekolah menjaga martabat institusi dan mengatur perilaku pendidiknya agar tak menyimpang.
"Iya, Pak RK menghubungi kami. Nge-DM iya, sekadar untuk mengingatkan," terang Cahya dikutip Kompas.com, Kamis (16/3/2023).
Baca juga: Viral Guru SMK Dipecat Buntut Kritik Ridwan Kamil di Medsos, Gubernur Jabar: Saya Juga Kaget
Klarifikasi Ridwan Kamil
Seorang guru honorer SMK di Cirebon, Jawa Barat bernama Muhammad Sabil (34) mengaku dipecat setelah mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menyikapi hal ini, Ridwan Kamil mengaku terkejut dan menuliskan klarifikasi di media sosial.
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengaku telah menghubungi sekolah yang bersangkutan dan memberikan pesan.
Baca juga: Viral Terapis Jepit Kepala Anak Autisme hingga Meronta-ronta, Polisi dan Ridwan Kamil Turun Tangan
"Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget, dengan ini saya sampaikan klarifikasi:
1. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja," tulis Ridwan Kamil melalui akun Instagram @ridwankamil, Rabu (15/3/2023).
Terkait pemecatan tersebut, Ridwan Kamil menduga pihak sekolah mengambil keputusan pemecatan untuk menjaga nama baik institusi dan mencegah komentar kasar sang guru tak ditiru muridnya.
"2. Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan."
Namun, Ridwan Kamil lantas menghubungi pihak sekolah untuk mengurungkan niat memecat Muhammad Sabil dan cukup memberi teguran.
Ia pun berpesan agar warga net lebih bijak dalam bermedia sosial agar tak ditirukan oleh generasi muda.
"3. Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan.
4. Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia."

Adapun masalah ini berawal dari tulisan Muhammad Sabil di laman Instagram @ridwankamil, Selasa (14/3/2023).
Dalam unggahan tersebut, Ridwan Kami memosting video saat dirinya mengapresiasi kebaikan siswa SMP di Tasikmalaya yang patungan membeli sepatu untuk teman sekelasnya.
Muhammad Sabil lantas mempertanyakan apakah Ridwan Kamil sedang berperan sebagai Gubernur atau kader partai Golkar.
Pasalnya, dalam video tersebut Ridwan Kamil tampak mengenakan jas berwarna kuning yang dikira atribut partai.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)?," tulis Muhammad Sabil.
"@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?," jawab Ridwan Kamil di kolom komentar.

Baca juga: Sempat Viral, Siswa yang Iuran Beli Sepatu untuk Temannya Kini Diberi Rp 25 Juta oleh Ridwan Kamil
Dikutip dari wartakotalive.com, Rabu (15/3/2023), Muhammad Sabil mengaku komentarnya tersebut hanya bermaksud sebagai kritikan.
"Kritik saja sebagai warga Jabar, di mana RK sedang berhadapan dunia pendidikan SMP Tasik, tapi pakai jas warna kuning. Mempertanyakan sih lebih tepatnya sebagai gubenur, atau kader partai, atau pribadi," jelas Muhammad Sabil.
Namun setelah tulisannya di-pin oleh Ridwan Kamil, Muhammad Sabil mengklaim telah diserang oleh netizen dengan
menyeret institusi tempatnya bekerja.
"Banyaklah komen netizen pada nyerang, baik di-postingan RK (Ridwan Kamil). Bahkan postingan IG aku. Sampai menandai lembaga tempat aku bekerja dengan kalimat kasar," terang Muhammad Sabil.
"Alhamdulillah, per hari ini saya sudah dikeluarkan," imbuhnya.(TribunWow.com/Via)