Breaking News:

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Kejamnya AGH Merokok Sambil Saksikan D Dianiaya Mario Dandy, Korban Juga Dipaksa Push Up 50 Kali

Terkuak fakta baru penganiayaan anak petinggi GP Ansor, D, yang dilakukan Mario Dandy Satriyo.

YouTube Kompastv
Penampakan Mario Dandy Satriyo ketika menghadiri proses rekonstruksi yang digelar di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023). Foto kiri: Dandy ketika memeragakan aksi selebrasi ala Cristiano Ronaldo (CR7). 

Sikap Mario Dandy Satriyo berubah 180 derajat saat hadir dalam proses rekonstruksi yang digelar di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023).

Mario Dandy yang mengenakan kemeja tahanan berwarna orens tampak hadir digiring oleh dua anggota polisi sambil menunduk.

Dikutip TribunWow dari Twitter @seeksixsuck, momen ini tak lepas dari perhatian Jonathan Latumahina selaku ayah dari D yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy.

Pada video pendek yang diunggah oleh Jonathan tampak tangan Mario juga dalam kondisi terikat.

"Udah bisa nunduk ya, coba dongak lagi kepalanya pen liat," tulis Jonathan.

Mario dalam video yang viral saat melakukan penganiayaan terhadap D sempat berkata bahwa dirinya tak takut dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Minta AGH Hapus Bukti, Mario Dandy Disebut Ingin Lolos Seorang Diri, tapi Korbankan sang Pacar?

Ucapan dari anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ini terbukti benar adanya, karena Dandy masih bisa berdiri tegap membusungkan dada seusai ditangkap oleh polisi.

Dikutip TribunWow dari Kompastv, analisis ini disampaikan oleh pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari.

Monica membandingkan sikap tubuh Dandy dengan tersangka Shane Lukas yang terus menunduk ketika dihadirkan dalam konferensi pers oleh pihak kepolisian.

"Ekspresi yang bersifat genuine adalah ekspresi yang ditampilkan otot-otot wajah kita. Kita memiliki 43 muscles di wajah yang itu bertanggung jawab atas apa yang dirasakan seseorang,” kata Monica dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (25/2/2023).

"Yang kita lihat di sini adalah mulai dari gestur yang bersangkutan, itu menunjukkan high power pulse. Kemudian juga dari ekspresinya tidak menunjukkan ketakutan atau kesedihan karena telah menyebabkan suatu kerugian bagi banyak orang,” lanjutnya.

Monica melihat tak ada rasa empati dari diri Dandy ketika yang bersangkutan dihadirkan di muka publik.

"Ini menunjukkan yang bersangkutan ini masih berani menghadapi publik, dan bila rekamannya (yang beredar) benar bahwa yang bersangkutan mengatakan tidak takut dilaporkan ke polisi, konsisten dengan apa yang ditunjukkan saat ini,” kata Monica. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Tags:
Mario DandyShane LukasGP AnsorPenganiayaanRekonstruksiPolisiJonathan Latumahina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved