Breaking News:

Berita Viral

Terkuak Fakta Baru Bripda HS Bunuh Sopir Taksi Online, Bermula Habiskan Uang Rp 90 Juta untuk Judi

Terkuak sejumlah fakta baru pembunuhan sopir taksi online oleh anggota Densus 88 berinisial Bripda HS.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Bripda HS memeragakan detik-detik pembunuhan terhadap sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu dalam rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/2/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Anggota Densus 88, Bripda HS, rupanya sempat berbohong seusai membunuh sopir taksi online bernama Sony Rizal Tahitu.

Dilansir TribunWow.com, Bripda HS sempat mengaku menjadi korban perampokan.

Cerita bohong itu diungkap Bripda HS kepada seorang penjaga warung di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Rupanya, 'drama' Bripda HS itu hanya akal-akalan agar diberi ongkos pulang ke rumah pamannya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Viral Bunuh Sopir Taksi Online, Nasib Bripda HS Anggota Densus 88 Polri Kini di Ujung Tanduk

Setelah melakukan pembunuhan, Bripda HS sempat mencuci bercak darah di wajah serta jaket di masjid sekitar Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Setelah itu, Bripda HS menuju Terminal Kampung Rambutan dengan menaiki angkot.

Penyidik Polda Metro Jaya mengatakan, seorang penjaga warung sempat memberikan uang Rp 20 ribu kepada Bripda HS.

Uang tersebut lantas digunakan Bripda HS untuk beberapa kali naik angkot menuju rumah sang paman.

"Tiba di Puri Persada, Cibarusah paman tersangka menanyakan keberadaan motor. Tersangka menjawab motor ada di terminal Kampung Rambutan," ujar penyidik, dikutip dari Tribunnews.

"Lalu paman tersangka meminta agar tersangka berbicara jujur, tersangka akhirnya bercerita habis merampok mobil dan orangnya ditusuk."

Namun tak lama berselang, polisi menangkap Bripda HS dan membawanya ke Mapolda Metro Jaya terkait pembunuhan sopir taksi online.

eror dihadirkan langsung d
Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror dihadirkan langsung dalam rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap sopir taksi online di Depok, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: 6 Fakta Oknum Densus 88 Jadi Tersangka Pembunuhan Sopir Taksi Online, Terkuak Sosok Bermasalah

Habiskan Uang Rp 90 Juta Milik Kakaknya

Sebelum melakukan pembunuhan, Bripda HS menghabiskan uang kakaknya sebesar Rp 90 juta.

Uang itu awalnya akan digunakannya untuk membeli mobil Daihatso Terios.

Uang Rp 90 juta ditransfer kakak Bripda HS secara ebrtahap pada 19 Januari 2023.

Namun, uang tersebut justru habis digunakan Bripda HS untuk bermain judi online.

Setelah itu, Bripda HS berinisiatif berbohong pada keluarga dan menyebut mobil kakaknya akan dibawa ke Jambi.

Kebohongan itulah yang membuat Bripda HS lantas nekat berniat mencuri mobil.

Bripda HS kala itu berencana menjual mobil curiannya lalu mengembalikan uang kakaknya.

Sebelum melancarkan aksinya, Bripda HS sempat berkeliling Jakarta untuk mencari target.

Ia memang sengaja mencari target sopir taksi online.

Bripda HS yang sebelumnya sudah mengambil uang di ATM lantas membeli pisau yang akan digunakannya untuk merampok.

"Tersangka pergi ke terminal Kampung Rambutan untuk memarkirkan sepeda motornya, sedangkan barang-barang berupa pakaian di dalam tas dan barang pribadi lainnya tersangka bawa," ujar penyidik.

Baca juga: Awalnya Memelas, Oknum Densus 88 Rampok dan Bunuh Sopir Taksi Online, Korban Sempat Kasihan

Sempat Bohongi Korban

Bripda HS menghabisi nyawa seorang sopir taksi online berinisial SRT (59).

Seperti yang diketahui, jasad korban ditemukan di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok, Senin (23/1/2023).

Dikutip TribunWow dari TribunJakarta, sebelum pembunuhan terjadi, tersangka meminta kepada korban untuk diantarkan secara offline atau tanpa aplikasi.

Tersangka juga sempat dikasihani oleh korban karena mengaku tidak punya uang.

"Si pelaku ini memang sudah menyampaikan 'bang saya tidak punya uang, antarkan saya ke tempat tujuan'. Kira-kira begitu," kata kuasa hukum korban, Jundri R di Polda Metro Jaya, Selasa (7/2/2023).

Jundri menjelaskan, korban dalam kesehariannya memang manusia yang memiliki kepribadian baik sehingga bersedia mengantar tersangka yang pada saat kejadian mengaku tidak punya uang.

"Ya sudah diantar lah begitu. Tapi ternyata itu hanyalah modus untuk menghilangkan jejak dia," ungkap Jundri.

Baca juga: Sederet Dosa Bripda HS Oknum Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok, Kini Terancam Dipecat

Tersangka alias Bripda HS pada akhirnya menghabisi nyawa korban karena korban melawan ketika mobilnya hendak dirampok.

"Jadi karena dia melawan, kemudian si korban ini masih sadarkan diri. Dia berusaha untuk melempar itu si pelaku kemudian barang-barang itu tertinggal," kata Jundri.

"Makanya barang si pelaku itu masih tertinggal di dalam mobil."

Satu dari beberapa barang tersangka yang tertinggal adalah kartu tanda anggota (KTA) milik tersangka sebagai Anggota Densus 88.

Jundri menjelaskan, saat korban dan tersangka bertarung di dalam mobil, korban sempat meminta tolong dan membunyikan klakson namun tidak digubris oleh warga setempat.

"Korban ini kemudian melawan. Dia teriak-teriak kemudian membunyikan (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Tags:
Berita ViralKasus PembunuhanSopir Taksi OnlineJudiTerminal Kampung Rambutan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved