Virus Corona
China Sebut Covid-19 Telah Mencapai Puncak pada Liburan Tahun Baru yang Sangat Ramai
Pada Kamis malam, jumlah pasien Covid-19 di ruang gawat darurat China telah memuncak. Sejumlah rumah sakit bahkan mengalami kewalahan.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - China mengatakan telah mengakhiri musim Covid-19 terburuknya.
Dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia, China mengakhiri pertempuran dengan Covid-19 setelah musim liburan.
Pada Jumat (20/1/2023) China mencatatkan perjalanan tersibuk dalam beberapa tahun terakhir menyusun pergantian Tahun Baru China atau Imlek.
Baca juga: Menteri Pariwisata Malaysia Santai soal Pendatang dari China, Minta Tak Bereaksi Berlebihan
Pergerakan massal orang telah menyebabkan banyaknya lonjakan Covid-19.
Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan menyebut saat ini wabah tersebut kembali relatif rendah.
Pada Kamis malam, jumlah pasien Covid-19 di ruang gawat darurat telah memuncak.
Sejumlah rumah sakit bahkan mengalami kewalahan.
Beberapa ahli memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang akan meninggal dunia di China karena Covid-19.
Dengan catatan ada 36 ribu orang dalam seminggu ke depan.
Baca juga: Asuransi Nasional di China Tidak Menanggung Biaya Perawatan Vaksin Covid-19 Jenis Paxlovid Pfizer
"Baru-baru ini, keseluruhan pandemi di negara ini berada pada tingkat yang relatif rendah," kata Sun dalam komentarnya.
"Jumlah pasien kritis di rumah sakit terus menurun, meski misi penyelamatan masih berat."
Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping merasa prihatin dengan masuknya pelancong ke desa.
Banyak tenaga medis yang sibuk karena lonjakan tersebut.
Rawat inap naik 70 persen pada minggu sebelumnya menjadi 63.307, menurut WHO.
Tetapi dalam konferensi pers pada Kamis, pejabat kesehatan mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang melapor ke rumah sakit telah mencapai puncaknya.
Lebih dari 40 persen lebih sedikit orang yang dirawat dengan kondisi kritis pada 17 Januari dibandingkan dengan puncaknya pada 5 Januari. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)