Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Waspadai Rusia yang Tetap Jadi Ancaman Ukraina meski Diklaim Telah Kalah Perang

NATO berharap Rusia akan mencoba membangun kembali dan memperkuat kapasitas militernya setelah kalah dari Ukraina.

TribunVideo
Ilustrasi angkatan bersenjata NATO - NATO berharap Rusia akan mencoba membangun kembali dan memperkuat kapasitas militernya setelah kalah dari Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Rusia akan tetap menjadi ancaman bagi NATO meski sudah kalah dalam perang.

Hal itu dikatakan oleh pejabat tinggi militer di Aliansi Barat, Kamis (19/1/2023).

Laksamana Rob Bauer selaku Ketua Komite Militer NATO mengatakan Rusia tak pernah berubah sejak awal perang.

"Apapun hasil perang, Rusia kemungkinan besar akan memiliki ambisi yang sama, oleh karena itu ancaman tidak akan hilang," ujar Baurer dikutip TribunWoW.com dari Channel News Asia.

Baca juga: NATO Mengatakan Siap Setor Senjata Berat Lebih Banyak untuk Ukraina, Negara Barat Ikut Dukung

Sementara pasukan dan amunisi Rusia semuanya telah terkuras oleh perang.

NATO berharap Rusia akan mencoba membangun kembali dan memperkuat kapasitas militernya.

“Keyakinan umum adalah bahwa Rusia akan menyusun kembali apa yang mereka miliki, mereka juga akan belajar dari konflik ini sendiri dan mencoba untuk meningkatkan apa yang mereka miliki,” kata Bauer.

"Jadi kemungkinan besar, lebih jauh lagi, memiliki implikasi untuk rencana kita," tambahnya.

Baca juga: Mantan Petinggi NATO Prediksi Rusia dan Ukraina Kompak Ajukan Gencatan Senjata Mei 2023

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kanan) berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka di markas besar Uni Eropa di Brussels, 16 Desember 2021.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kanan) berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka di markas besar Uni Eropa di Brussels, 16 Desember 2021. (JOHN THYS / AFP)

Butuh waktu bagi NATO untuk menilai berapa lama Rusia perlu menyusun kembali dan meningkatkan kekuatannya, kata Bauer.

Menurutnya mengembalikan kekuatan bukan soal waktu yang lama.

Hal ini bisa diprediksi oleh dinas intelijen.

"Apakah itu tiga hingga lima tahun? Apakah tiga hingga 10 tahun? Itu adalah sesuatu yang harus kita bicarakan bersama. Itu adalah sesuatu yang akan dilihat oleh dinas intelijen," tambahnya. (TribunWOw.com/ Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaNATO
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved