Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dibebaskan dari Penjara, 28 Ribu Napi Rusia yang Dikirim ke Ukraina Tewas hingga Jadi Tahanan Musuh

Berikut nasib puluhan ribu napi yang awalnya direkrut oleh kelompok tentara bayaran Rusia Grup Wagner.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
bbc
Yevgeny Prigozhin, seorang bos tentara bayaran asal Rusia yakni Grup Wagner terekam sedang merekrut kriminal di sebuah penjara di Rusia untuk membantu memerangi pasukan Ukraina. Terbaru, pejabat pemerintah Ukraina menyebut sebanyak 28 ribu narapidana Rusia yang dikirim ke Ukraina ada yang telah tewas, terluka, hingga menjadi tawanan. 

Putin membantah negaranya mengalami kerugian akibat melakukan invasi ke Ukraina.

Dikutip TribunWow dari rt, Putin sendiri menjelaskan aksi pasukan militer Rusia di Ukraina bukanlah invasi melainkan misi untuk mengakhiri perseteruan yang terjadi di daerah tersebut.

Baca juga: Sorot Sikap Negara Barat Bela Ukraina, Rusia Khawatirkan Keselamatan Putin saat Terbang ke Indonesia

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato dalam acara Forum Ekonomi Timur atau Eastern Economic Forum di Vladivostok, Rusia, Rabu (7/9/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato dalam acara Forum Ekonomi Timur atau Eastern Economic Forum di Vladivostok, Rusia, Rabu (7/9/2022). (YouTube BBC News)

Pernyataan ini disampaikan oleh Putin saat menghadiri forum ekonomi timur di Vladivostok, Rabu (7/9/2022).

Menurut Putin, baik saat ini atau ke depannya, Rusia tidak akan rugi karena operasi militer di Ukraina.

Ia justru menegaskan bahwa konflik antara Ukraina dan Rusia semakin memperkuat kedaulatan Rusia.

"Ya, ada polarisasi tertentu yang terjadi baik di dunia maupun di dalam negeri, tapi saya yakin ini hanya akan menguntungkan kita," kata Putin.

"Karena segala sesuatu yang tidak perlu, berbahaya, dan menghalangi kita untuk maju akan ditolak."

"Semua langkah kita bertujuan untuk memperkuat kedaulatan kita," sambungnya.

Putin berdalih, Rusia akan memastikan membantu sampai akhir dan membawa perdamaian untuk rakyat di Donbas.

"Ini adalah tugas kita dan kita akan memenuhinya sampai akhir," kata Putin.

"pada akhirnya, ini akan mengarah pada penguatan negara kita, baik dari dalam maupun dari sudut pandang politik luar negeri," tegasnya.

Baca juga: Rusia Disebut Kerahkan Tentara Terluka hingga Napi untuk Perang Ukraina, Putin Kekurangan Pasukan?

Potret pasukan militer Rusia melakukan parade hari kemenangan pada Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia.
Potret pasukan militer Rusia melakukan parade hari kemenangan pada Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia. (YouTube The Independent)

Upaya Putin Ambil Jalan Damai

Eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut operasi militer di Ukraina terpaksa dilakukan sebab kepentingan negara Rusia telah dalam kondisi terancam.

Medevedev menyebut pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan melakukan operasi militer di Ukraina jika kepentingan negara Rusia tidak terancam.

Dikutip TribunWow dari Tass, pernyataan ini disampaikan oleh Medvedev pada Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Eks Presiden Rusia Prediksi Pasukan Militer Ukraina akan Kudeta Pemerintahan Zelensky demi Hal Ini

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
PenjaraRusiaUkrainaNarapidana
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved