Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Rusia Divonis 5 Tahun Penjara di Negaranya Gara-gara Enggan Dikirim ke Ukraina
Seorang tentara Rusia dijatuhi hukuman penjara seusai menolak dikirimkan untuk menjalankan misi di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang tentara Rusia bernama Marsel Kandarov (24) divonis lima tahun penjara seusai menolak perintah untuk berperang ke Ukraina.
Kandarov menolak ikut terlibat dalam operasi militer spesial di Ukraina yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip TribunWow dari aljazeera, sejak menolak perintah tersebut, Kandarov bersembunyi tak melapor ke atasannya sejak Mei 2022.
Baca juga: Putin Perintahkan Panglima Militer Rusia Ambil Alih Komando, Konflik di Ukraina Diprediksi Membesar
Kandarov ditemukan bersembunyi di daerah bernama Bashkortostan yang terletak di kawasan pegunungan Ural.
Penolakan untuk pergi berperang ini tidak hanya dilakukan oleh Kandarov.
Banyak kaum pria di Rusia kabur ke Armenia, Georgia, dan Kazakhstan pada akhir September 2022 ketika pemerintah Rusia mengumkan mobilisasi 300 ribu penduduk pria setelah mengalami kekalahan besar di Ukraina.
Pada Rabu (11/1/2023), seorang tentara Rusia dihukum gara-gara memukuli atasannya saat berdebat.
Tentara Rusia yang memukuli atasannya ini mengaku tidak pusa dengan latihan yang diberikan oleh milier Rusia terhadap para tentara yang dikirim ke luar Rusia.
Di sisi lain, posisi Jenderal Sergey Surovikin sebagai komando tertinggi pasukan Rusia di Ukraina kini telah digantikan oleh Valery Gerasimov.
Gerasimov sendiri merupakan panglima pasukan militer Rusia yang menjadi pimpinan tertinggi angkatan bersenjata Rusia.
Dikutip TribunWow dari aljazeera, pergantian komando ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, Rabu (11/1/2023).
Pergantian komando ini disebut-sebut merupakan pertanda bahwa perang antara Rusia dan Ukraina akan semakin membesar dan berbahaya.
Prediksi ini disampaikan oleh Dmitry Trenin yang merupakan analis politik di Moskow.
"Penunjukan Gerasimov menunjukkan pentingnya operasi dan ruang lingkup operasi dapat berkembang melampaui apa yang kita lihat sekarang. Itu sangat signifikan," ujar Trenin.
"Perang semakin membesar, semakin berbahaya," kata Trenin.