Pilpres 2024
Berita Ganjar Pranowo: Kembali Puncaki Survei Capres, Ini Kaitannya dengan Jokowi dan Erick Thohir
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai ada kaitan dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menduduki posisi tertinggi elektabilitas kandidat Capres 2024 dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar Pranowo bahkan selisih jauh mengalahkan pesaingnya, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Survei tersebut juga menunjukkan adanya keterkaitan antara elektabilitas Ganjar Pranowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Pendukung Anies dan Ganjar Sama-sama Emosional, Fahri Hamzah Sebut Suporter Prabowo Lebih Baik
Dalam hasil simulasi 3 nama capres, Ganjar menduduki tingkat elektabilitas teratas dengan jumlah suara sebesar 35, 8 persen.
Sementara, Anies berada di urutan kedua dengan perolehan 28,3 persen.
Posisi ketiga diduduki oleh Prabowo yang mendapat hasil suara sebesar 26,7 persen.
"Ini tiga nama, Anies, Ganjar, Prabowo. Ini polanya," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, dikutip Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Kader PDIP Ungkap Skenario jika Ganjar Terpilih Jadi Capres 2024: Semua Komponen Partai akan Tunduk
Di sisi lain, pihak Indikator Politik Indonesia juga menemukan adanya tren kenaikan elektabilitas Ganjar dan Prabowo yang berbanding lurus dengan kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.
Di mana pada bulan November, tingkat kepuasan masyarakat pada kinerja Jokowi sebesar 66,2 persen dan naik di bulan Desember menjadi 71,3 persen.
"Jadi, kita bisa simpulkan dari sini, ketika aproval presiden naik di bulan Desember, yang meningkat elektabilitasnya Ganjar dan Prabowo, yang turun elektabilitasnya Anies," ucap Burhanudin.
Hal ini justru berbanding terbalik dengan elektabilitas Anies yang menurun saat kepuasan publik pada kinerja Jokowi meningkat.
"Tapi ketika elektabilitas Anies meningkat, terjadi ketika approval presiden turun, bulan November approval presiden drop dari 70 ke 66 (persen), elektabilitas Anies meningkat," lanjutnya.
Dikutip Kompas.com, nama Erick Thohir juga turut dikaitkan dengan elektabilitas Ganjar, di mana sang menteri banyak digadang-gadang menjadi bakal cawapres untuk Ganjar.
Pasalnya, saat elektabilitas Ganjar meningkat, angka dukungan untuk paslon Ganjar-Erick juga turut bertambah.
"Ketika elektabilitas Ganjar naik di bulan Desember, itu elektabilitas pasangan Ganjar-Erick juga naik," tandasnya.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Disebut sedang Negosiasi untuk Maju Pilpres dengan Cara Mengakrabi Puan
Ganjar Pranowo Kuasai Basis Jokowi
Survei yang dilakukan lembaga Charta Politika memetakan wilayah-wilayah dengan dukungan suara terbanyak dari tiga kandidat capres.
Dilansir TribunWow.com, mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut hasil survei tersebut, Ganjar mendapat dukungan paling besar dari wilayah yang dulu dikuasai Jokowi.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Buat Megawati Alami 4 Dilema Terkait Posisi Capres PDIP atau Cawapres Prabowo
Sementara, pendukung Prabowo tercatat mulai beralih ke Anies.
"Ada kecenderungan daerah yang Pak Jokowi kuat sekarang dikuasai oleh Ganjar. Ada kecenderungan daerah yang dulu dikuasai Prabowo, mulai digerogoti Anies, dan sebagian di antaranya masih dikuasai Prabowo," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dikutip Kompas.com, Kamis (22/12/2022).
Lewat survei tersebut, Ganjar tercatat menguasai wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua.
Sementara Anies menguasai wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Banten, serta Kalimantan, dan Prabowo berkuasa di daerah Jawa Barat dan Sulawesi.
"Yang menarik adalah perebutan daerah atau penggerogotan yang terjadi di daerah-daerah yang dulu merupakan daerah yang tidak memilih Jokowi. Kecenderungannya terjadi kanibalisme antara suara Anies dengan suara Prabowo," terang Yunarto.
"Anies menikmati pilihan politik Prabowo untuk masuk ke dalam barisan pemerintahan Jokowi yang membuat sebagian dari pemilih Prabowo, yang belum tentu dulu memilih karena memang suka dengan branding-nya Prabowo, tapi karena asal bukan Jokowi, cenderung melihat simbol baru, namanya Anies Baswedan," imbuhnya.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diprediksi Kalah dari Anies-AHY di Pilpres 2024 jika Terjadi Kondisi Berikut
Di sisi lain, Ganjar sendiri belum jelas diusung oleh partainya sendiri untuk menjadi kandidat capres.
Namun, melalui survei yang dilakukan pada sejumlah partai politik besar seperti PDIP, Golkar, hingga PPP, mayoritas kader memilih Ganjar sebagai capres.
"PDIP makin bulat suaranya 68,3 persen dari seluruh pemilih PDIP menyatakan memilih Ganjar Pranowo," ujar Yunarto dikutip Kompas.com, Kamis (22/12/2022).
"Ini jadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi Puan yang hanya dapat 4,9 persen dari seluruh pemilih PDIP."
"Golkar ternyata paling banyak memilih Ganjar, ada 37,3 persen dari pemilih Golkar yang memilih Ganjar. Hanya 6,4 persen yang menyatakan memilih Airlangga. Ini PR besar juga," tandasnya.(TribunWow.com/Via)