Pilpres 2024
AHY Tak Terpilih Jadi Cawapres? Surya Paloh Temui PKS Bahas Pilpres 2024 dan Pendamping Anies
PKS dan Partai Demokrat sama-sama memiliki kandidat untuk menjadi wakil Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Partai Nasional Demokrat (NasDem) bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kemungkinan besar pasti akan berkoalisi di 2024 nanti.
Hanya saja sampai saat ini koalisi tersebut belum resmi dideklarasikan oleh Demokrat dan PKS diduga karena persoalan siapa yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, diketahui baik PKS dan Partai Demokrat memiliki kandidatnya masing-masing yang diajukan untuk maju bersama Anies.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya
PKS mengajukan Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher, sementara itu Partai Demokrat mengajukan ketua umum mereka yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Informasi terbaru, ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dijadwalkan bertemu dengan petinggi PKS pada awal Februari 2022 nanti.
Pertemuan ini diketahui akan membahas siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan jadi pendamping Anies di 2024.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya.
"Insya Allah, sejauh ini komunikasi yang saya dan kawan-kawan PKS lakukan kami mengagendakan awal bulan Februari," kata Willy saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, sementara itu kader PDIP menyindir ada partai yang justru kini merasa ragu padahal sudah mengumumkan capres 2024 jagoan mereka.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kalah Jauh, Anies Baswedan Jadi Capres 2024 Paling Populer di Dunia Maya

Sindiran ini disampaikan oleh politisi PDIP Andreas Hugo Pereira dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Minggu (1/1/2023).
Awalnya Andreas menjelaskan bahwa PDIP telah menyiapkan capres 2024 yang akan diusung.
Kendati demikian PDIP tidak akan terburu-buru dalam mengumumkan capres yang akan diusung di 2024 nanti.
"Momentum itu penting, tidak selalu yang cepat lebih baik, atau yang lebih lambat itu buruk. Kita lihat dari pengalaman sebelumnya dari Pilpres ini," tegas Andreas, Minggu (1/1/2023).
Andreas lalu menyindir ada partai yang sudah punya capres tapi malah terlihat tidak percaya diri (pede).
"Toh yang sudah ada yang mengumumkan itu ragu-ragu dengan keputusan yang sudah dibuat. Jangan-jangan karena ini PDI Perjuangan belum mengumumkan," ujarnya sembari berseloroh.