Pilpres 2024
Info Orang Dalam, Sandiaga Uno Dikabarkan Bakal Tinggalkan Prabowo Subianto demi Nyapres di 2024
Dikabarkan Sandiaga Uno akan segera pergi meninggalkan Partai Gerindra demi ambisi menjadi capres di 2024 nanti.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Ferry percaya Sandi akan menghormati keputusan Gerindra yang bulat mendukung Prabowo menjadi capres di 2024.
“Keputusan Rapimnas mencalonkan Pak Prabowo dan Pasti Pak Sandi akan mengormati proses keputusan yang ada di Rapimnas partai,” ucapnya.
Namun Ferry tak melarang jika ada relawan yang terus mendukung dan mendorong Sandi maju di Pilpres 2024.
Dalam Musra I relawan Jokowi, posisi ketiga ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meraih 921 suara atau 16,10 persen.
Kemudian baru disusul oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan 635 suara atau sebesar 11,10 persen.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Nama sang Menhan Tak Masuk Radar PAN untuk Capres 2024, Ini Reaksi Gerindra
Skenario jika Prabowo Kalah
Prabowo sendiri telah menyatakan diri maju sebagai capres di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dikutip TribunWow dari Kompas, namun meskipun selalu berada dalam posisi tiga besar, kemungkinan Prabowo kalah dalam Pilpres 2024 tetaplah ada.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menjelaskan bagaimana nasib Prabowo dan Gerindra jika kalah pada Pilpres 2024 nanti.
Abbas menjelaskan, saat ini Gerindra sangat ketergantungan terhadap sosok Prabowo.
Menurut Abbas penting untuk Gerindra melakukan regenerasi pewaris Prabowo.
"Sehingga, kalau di 2029 alasan itu tidak ada lagi, maka itu menjadi pertanyaan terbesar bagi mbak sara (Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati) soal regenerasi lapis keduanya," kata Abbas dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (23/8/2022).
"Karena kalau faktor Pak Prabowo-nya itu tidak ada, maka apa lagi yang bisa memotivasi organisasi dan kader untuk solid," lanjut dia.

Abbas menyampaikan, Gerindra bisa menyiapkan regenerasi dari sekarang.
Ia menjelaskan, regenerasi tidak harus dari keluarga Prabowo, namun juga bisa dari kader internal partai yang dinilai mampu.