Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia dan Ukraina Kembali Gelar Pertukaran Tahanan, Puluhan Orang Dibebaskan Termasuk Warga AS

Sejumlah orang berhasil diselamatkan dalam pertukaran tahanan perang yang dilakukan Rusia dan Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Layanan Pers Presiden Ukraina/AFP
108 wanita Ukraina dibebaskan pada Senin (17/10/2022), dalam pertukaran tahanan dengan Rusia setelah mereka menghabiskan lebih dari lima bulan di penangkaran. 

TRIBUNWOW.COM - Lusinan orang, termasuk warga telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina pada Rabu (14/12/2022).

Dilansir TribunWow.com, sebanyak 64 tentara Ukraina berhasil kembali ke negaranya.

Sementara itu seorang warga negara Amerika Serikat juga ikut dibebasjan dalam pertukaran tersebut.

Baca juga: Ukraina Berhasil Tembak 13 Drone Rusia, Kyiv Menanti Kiriman Sistem Pertahanan Udara Canggih dari AS

Dilaporkan Al Jazeera, Kamis (15/12/2022), Andriy Yermak, kepala kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, membenarkan pertukaran itu dilakukan untuk membebaskan 64 tentara Ukraina dan seorang warga negara AS yang tinggal di Ukraina.

Yermak mengidentifikasi orang Amerika itu sebagai Suedi Murekezi yang katanya telah banyak membantu rakyat Ukraina sebelum kemudian berakhir di tahanan Rusia.

Namun, Yermak enggan memberikan rincian mengenai bentuk bantuan dari Murekezi.

Pejabat itu mengatakan Murekezi telah tinggal di atau dekat kota selatan Kherson dan pasukan Rusia telah menahannya.

Penampakan tentara Rusia yang baru saja bebas dalam program pertukaran tahanan perang dengan Ukraina, Kamis (3/11/2022).
Penampakan tentara Rusia yang baru saja bebas dalam program pertukaran tahanan perang dengan Ukraina, Kamis (3/11/2022). (rt.com)

Baca juga: Tahanan Politik Putin Sarankan Inggris Tampung Warga Rusia yang Kabur, Ini Alasannya

Sebuah kelompok bernama Project Dynamo, yang mengaku telah membantu menyelamatkannya, mengatakan Murekezi adalah seorang veteran angkatan udara AS dan telah ditahan oleh pasukan Rusia pada bulan Juni.

Di sisi lain, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menolak menyebutkan nama orang Amerika yang dibebaskan itu, dengan alasan masalah privasi.

Ia hanya memberikan tanggapan singkat atas pembebasan seorang warganya tersebut.

"Kami tentu menyambut baik berita itu," kata Kirby.

Sebagai informasi, ratusan tahanan telah dibebaskan dalam pertukaran dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Mirjana Spoljaric menyarankan kesepakatan pertukaran seluruh tahanan perang sekaligus bisa menjadi pilihan.

Spoljaric mengatakan pertukaran besar dapat membangun kepercayaan dan menjadi langkah pertama menuju kesepakatan yang lebih luas.

Akan tetapi, baik Palang Merah maupun kedua belah pihak tidak mengumumkan secara pasti jumlah tahanan perang masing-masing negara, tetapi diyakini masih ada ribuan tahanan perang yang disandera.

Baca juga: Perang Berkecamuk di Bakhmut, Para Ahli Heran Rusia Terobsesi pada Kota Kecil di Ukraina

108 Wanita Ukraina 5 Bulan Jadi Tahanan Rusia

Sebanyak 108 wanita Ukraina dibebaskan dalam pertukaran tahanan Rusia setelah lima bulan dipenjara.

Dilansir TribunWow.com, para wanita yang kebanyakan terdiri dari paramedis dan prajurit tersebut menjadi tawanan perang lantaran telah membela Ukraina.

Beberapa di antaranya pun membeberkan perlakuan Rusia selama di dalam tahanan dan kepiluan harus berpisah dari keluarga.

Baca juga: Perang Ukraina dari Sudut Pandang Tentara Rusia, Bekas Tawanan Perang Ungkap Fakta-Fakta Berikut

Pada bulan Mei, perawat militer Ukraina berusia 26 tahun, Viktoria Obidina, terpaksa berpisah dengan Alisa, putrinya yang berusia empat tahun.

“Saya senang dia tidak berada di dekat saya,” katanya kepada Al Jazeera, Kamis (17/10/2022).

Obidina menggambarkan bagaimana dia memercayai orang asing untuk membawa Alisa pergi dengan bus.

Keduanya saat itu berada di kamp penyaringan untuk tawanan perang Ukraina yang ditangkap di kota selatan Mariupol, dan kemudian dipisahkan karena Obidina akan dibawa ke pusat penahanan Rusia.

"Mereka bisa saja menyiksa saya di dekatnya atau bisa saja menyiksanya untuk membuat saya melakukan sesuatu," ungkap Obidina.

'Mereka' yang dimaksud adalah prajurit Rusia dan separatis pro-Rusia yang menginterogasinya bersama sekitar 1.000 orang Ukraina lain.

Mereka adalah para warga yang terjebak di Azovstal, sebuah pabrik baja besar yang merupakan pertahanan terakhir Ukraina di Mariupol yang terkepung.

Sebagaimana diketahui, Azovstal bertahan hampir tiga bulan dari serangan konstan Rusia, dan para pembelanya meninggalkan bunker bawah tanah mereka hanya setelah ada perintah langsung dari Kyiv.

Potret Mariana Mamonova, tentara Ukraina yang ditahan Rusia dalam kondisi hamil 8 bulan.
Potret Mariana Mamonova, tentara Ukraina yang ditahan Rusia dalam kondisi hamil 8 bulan. (KSENIA FARYNA)

Baca juga: Sempat Divonis Hukuman Mati, Warga Inggris yang Viral Bela Ukraina di Mariupol Kini Dibebaskan Rusia

Separatis mengancam akan menghukum mati beberapa prajurit dan menahan mereka dalam kondisi seperti kamp konsentrasi selama berbulan-bulan, seperti yang mereka lakukan terhadap ribuan tawanan perang Ukraina lainnya.

Pejabat Ukraina dan mantan tahanan perang mengatakan beberapa tawanan adalah perempuan.

Dan beberapa telah mengalami kelaparan, penyiksaan dan penghinaan seksual.

"Orang-orang ini tidak memiliki sesuatu yang suci," kata Inga Chikinda, seorang marinir kelahiran Lithuania yang termasuk di antara 108 prajurit wanita dan warga sipil yang dibebaskan pada 17 Oktober dalam pertukaran tawanan perang.

"Ada kalanya kami kelaparan. Kami tidak diperlakukan seperti manusia."

Dia kehilangan bobot tubuh hingga 8 kg setelah ditawan di salah satu penjara Rusia.

Penculik mereka menjauhkan mereka dari outlet berita non-Rusia dan kontak apa pun dengan kerabat dan pejabat Ukraina.

"Kami berada dalam kekosongan informasi," ucap Tetiana Vasylchenko, seorang penulis buku yang menjadi paramedis dan ditangkap di Mariupol pada awal Maret.

"Mereka senang mengatakan, 'Ukraina tidak menginginkanmu. Tidak ada yang ingin menyelamatkan Anda'," katanya.

Tetapi para wanita menemukan cara untuk menjaga semangat mereka.

Suatu kali, 27 wanita dikumpulkan dalam sel kecil yang dirancang untuk enam orang.

Entah berawal dari siapa, mereka kemudian bersama-sama membisikkan lagu kebangsaan Ukraina untuk saling menyemangati.

"Ini luar biasa," kata Vasylchenko.

"Semua keraguan hilang. Mata gadis-gadis itu berbinar. "(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaUkrainaAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved