Piala Dunia 2022
Harry Kane dkk Gugur dari Piala Dunia 2022, Suporter Inggris Salahkan Kutukan Stasiun Televisi
Fans Timnas Inggris menyalahkan sebuah stasiun televisi di negara asal mereka atas kekalahan Harry Kane dkk saat melawan Prancis.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Inggris dipaksa angkat kaki dari Piala Dunia 2022 Qatar seusai dikalahkan oleh Prancis dengan skor akhir 1-2.
Jika dilihat dari berjalannya pertandingan, kekalahan Inggris jelas dipengaruhi oleh Harry Kane yang tendangan penaltinya jauh melesat ke atas gawang Prancis.
Dikutip TribunWow dari Thesun, uniknya ada beberapa fans Inggris yang justru menyalahkan sebuah kutukan dari stasiun televisi asal Inggris yakni Independent Television (ITV).
Baca juga: Jadi Pahlawan Prancis Lolos ke Semifinal Piala Dunia 2022, Ini Statistik Giroud saat Lawan Inggris
Para fans Inggris ini meyakini Inggris kalah karena pertandingan perempat final antara Inggris dan Prancis disiarkan oleh ITV.
"ITV sekali lagi mengutuk kita," kata seorang fans.
"Dapatkan ITV membantu negara dengan cara setop menyiarkan pertandingan Inggris, mereka jelas-jelas sebuah kutukan," ujar fans yang lain.
Sementara itu George Lineker yang merupakan putra dari pemain legenda Timnas Inggris Gary Lineker menyebut Harry Kane pasti akan bisa mencetak gol jika pertandingan disiarkan di BBC.
Jika melihat sejarah, dulu ITV pernah menyiarkan Piala Dunia tahun 1998 di mana Inggris hanya menang tujuh kali dari 30 pertandingan.
Sebagai informasi, dua gol Prancis dicetak oleh Aurellien Tchouameni (17') dan Olivier Giroud (78').
Sedangkan gol semata wayang Inggris dicetak oleh bomber andalannya Harry Kane lewat titik pinalti.
Harry Kane gagal memanfaatkan pinalti kedua yang didapatkan Inggris setelah Mason Mount dijatuhkan di kotak pinalti Prancis.
Baca juga: Tackle Kontroversi Dayot Upamecano ke Harry Kane di Laga Inggris Vs Prancis Piala Dunia 2022
Jalannya laga babak pertama
Prancis mengambil insiatif untuk menekan Inggris sejak awal pertandingan.
Kendati demikian, Prancis sering melakukan kesalahan umpan di daerah pertahannya sendiri.
Kebuntuan Prancis pecah pada menit ke-16, setelah gelandang bertahan Aurellien Tchouameni melepas tendangan keras dari luar kotak pinalti.