Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Nilai Janggal Cara Ferdy Sambo Pegang Mic, Pakar Sebut Ada Informasi yang Masih Dijaga Kuat

Sejumlah gestur Ferdy Sambo dinilai janggal oleh pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Gestur Ferdy Sambo saat diperlihatkan barang bukti berupa senjata dalam sidang kasus Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari menilai ada sejumlah kejanggalan yang terlihat dari sikap terdakwa Ferdy Sambo.

Dilansir TribunWow.com, Monica menyoroti cara Ferdy Sambo memegang microphone dengan dua tangannya saat sidang kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Rabu (7/12/2022).

Menurut bidang ilmu yang dipelajarinya, gestur tersebut menunjukkan ada sesuatu yang sedang berusaha dipertahankan oleh Ferdy Sambo.

Baca juga: Pakar Sebut Ferdy Sambo Tunjukkan Indikasi Berbohong: Beda Sekali, Suaranya Lambat, Semakin Bungkuk

"Ketika pegang mic beberapa kali saya melihat digenggam erat-erat," ujar Monica dikutip kanal YouTube KOMPAS TV.

"Ini adalah bahasa non verbal yang biasanya mengatakan bahwa 'Informasi ini harus tetap saya jaga kuat-kuat, ada informasi yang masih harus konsisten saya pegang'."

Sikap tersebut juga ditunjukkan Ferdy Sambo ketika hakim membandingkan kesaksiannya dengan pengakuan saksi dan terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E.

Ketika itu, Ferdy Sambo beberapa kali mengatakan bertahan dengan keterangannya.

"Artinya saat dihadapkan pada satu pernyataan menurut saksi yang lain informasinya tidak seperti ini, maka beliau mencoba menghindari menjawab itu dengan mengatakan, 'Menurut saya begini', enggak ada penjelasan yang lain."

Terdakwa Ferdy Sambo saat memberikan kesaksian dalam persidangan kasus Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
Terdakwa Ferdy Sambo saat memberikan kesaksian dalam persidangan kasus Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Kesaksian Ferdy Sambo, Sebut Brigadir J Menantang saat Ditanya hingga Berusaha Hentikan Bharada E

Sikap tak biasa juga ditunjukkan Ferdy Sambo ketika membeberkan mengenai dugaan pelecehan yang dialami istrinya, Putri Candrawathi.

Nada bicara Ferdy Sambo sempat meningkat kemudian kembali menurun ketika menjawab pertanyaan lain dari hakim.

"Seharusnya konteks mengenai pelecehan seksual ini adalah memori yang disebut episodik, memori yang sangat penting banget," ungkap Monica.

"Harusnya, ketika seseorang menceritakan mengenai sesuatu yang penting, episodik ini bisa dijelaskan secara detail."

"Atau ketika tidak bisa dijelaskan secara detail, penuh dengan muatan-muatan emosi yang terbaca dari ekspresinya dan melalui gesturnya."

Menurut pengamatan Monica, Ferdy Sambo sama sekali tidak menunjukkan gestur-gestur tersebut.

Alih-alih, ia justru terlihat berusaha mengalihkan pembahasan untuk tidak mengarah pada dugaan pelecehan tersebut.

"Tapi ternyata ini tidak terlihat dari Pak Sambo. Sehingga yang beliau lakukan adalah mencoba mengalihkan sehingga isunya tidak lagi ke pelecehan seksual," tandasnya.

Baca juga: Temukan 3 Kejanggalan, Hakim Marahi Ferdy Sambo: Dari Tadi Cerita Saudara Tidak Masuk Akal

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 03.30:

Reaksi Ferdy Sambo Dibantah Bharada E

Richard Eliezer alias Bharada E tampak lebih percaya diri meski harus berhadapan dengan mantan atasannya, eks Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Dilansir TribunWow.com, pemuda berusia 24 tahun tersebut bahkan berani membantah kesaksian Ferdy Sambo dengan lantang.

Melihat perubahan sikap Bharada E yang dulu hanya bisa patuh menjalankan perintah, Ferdy Sambo tampak tak senang.

Baca juga: Kesaksian Ferdy Sambo, Sebut Brigadir J Menantang saat Ditanya hingga Berusaha Hentikan Bharada E

Bantahan Bharada E tersebut disampaikannya dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).

Ketika itu, Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santosa memintanya memberikan tanggapan terhadap kesaksian Ferdy Sambo.

Tanpa rasa takut, Bharada E menyatakan banyak pengakuan yang tak sesuai fakta telah diucapkan Ferdy Sambo.

"Banyak yang salah, Yang Mulia. Pertama pada saat di lantai tiga rumah Saguling, tidak ada kata-kata dari beliau yang menanyakan kepada saya, 'Apakah kamu siap mem-back-up saya?' ataupun 'Kamu siap enggak nembak kalau Yosua melawan', itu tidak benar," tegas Bharada E dikutip kanal YouTube KOMPAS TV, Rabu (7/12/2022).

Alih-alih, Ferdy Sambo ketika itu langsung memerintah Bharada E untuk menembak Brigadir J dan membeberkan skenario yang sudah direncanakan.

Ketika itu, Ferdy Sambo yang duduk di kursi terdakwa menyimak penuturan mantan anak buahnya dengan serius, dan sesekali menganggukkan kepala.

Ia terlihat memainkan jarinya yang memegang microphone ketika Bharada E mengatakan ada pemberian sekotak amunisi oleh Ferdy Sambo di lantai tiga rumah Saguling, Jakarta Selatan.

Kolase potret terdakwa Ferdy Sambo (kiri) dan Richard Eliezer alias Bharada E saat sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
Kolase potret terdakwa Ferdy Sambo (kiri) dan Richard Eliezer alias Bharada E saat sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Bharada E Berkaca-kaca Kisahkan Brigadir J Kesakitan setelah Ditembak: Ferdy Sambo Langsung Maju

Ferdy Sambo kembali mengangguk saat Bharada E mengatakan bahwa ia sama sekali tak melakukan konfirmasi pada Brigadir J.

Pasalnya, saat Brigadir J masuk ruangan, Ferdy Sambo langsung menarik leher korban dan memerintahkan penembakan.

Sang mantan jenderal bintang dua kemudian menundukkan kepala dan sempat menghela napas ketika kembali memandang ke depan.

"Saya membantah juga kata-kata beliau tentang 'menghajar'. Karena yang sebenarnya beliau mengatakan pada saya dengan keras, dengan teriak juga, 'Woy, kau tembak, kau tembak cepat! Cepak kau tembak!'," tutur Bharada E.

"Lalu yang terakhir, saya melihat beliau menembak ke arah Yosua. Dan saya juga tidak menembak sebanyak lima kali."

Ferdy Sambo lagi-lagi mengangguk dan tampak menekan bibirnya seolah menahan sesuatu.

Namun, saat ditanya hakim, ia dengan tenang menyatakan tetap memegang teguh kesaksiannya.

"Saya tetap pada keterangan saya," tegas Ferdy Sambo.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Ferdy SamboBrigadir JBharada EPutri Candrawathipakar mikro ekspresi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved