Terkini Nasional
Sempat Menolak Hadir, Rizieq Shihab Kini Minta Peserta Reuni 212 Tak Gaduh: Nanti Gua Ditangkap Lagi
Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menegur pendukungnya agar tak membuat gaduh.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kemudian Rizieq juga menyinggung statusnya sebagai mantan napi yang mendapat status bebas bersyarat hingga 10 Juni 2024.
Jika melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, ia akan kembali mendekam di penjara selama setahun.
"Masyarakat perlu tahu bahwa status saya ini Pembebasan Bersyarat. Nah, pembebasan bersyarat tentu ada syarat-syarat yang tidak boleh saya langgar," ucap Rizieq dikutip Tribunnews.com.
Ketika mengisahkan penahanannya, para pendukungnya bersorak seolah merutuki penahanan sang Habib.
Mendengar hal ini, Rizieq pun meminta mereka yang hadir untuk menahan diri karena takut dirinya kembali dijebloskan ke penjara.
"Udah cukup sampai di sini aja. Ha-hu ha-hu gua ditangkap lagi," ujar Rizieq.
"Nanti tuduhannya apa? Habib Rizieq bikin kerusuhan, buktinya rekaman 'huuuuuuu'."
Baca juga: Viral Isu Rizieq Shihab Ditahan di Ruang Bawah Tanah, Polisi: Tempat Layak dan AC 24 Jam
Pelaksanaan Reuni 212 tahun 2021
Sejumlah titik di Jakarta telah nampak dijaga ketat oleh aparat gabungan TNI-Polri, dan Satpol PP hingga Dinas Perhubungan (Dishub) guna mengantisipasi aksi Reuni 212.
Beberapa titik yang dijaga di antaranya adalah di area Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Kemudian penjagaan juga dilakukan di akses masuk kawasan Monas serta Patung Kuda.
Baca juga: Tegaskan Bahwa Dirinya Bukan Anggota FPI, Haikal Hassan: Sorry Saya Buka-bukaan
Dikutip dari Tribunnews.com, selain aparat yang berjaga, disiapkan juga water barrier, blokade berlapis hingga kawat berduri.
Aksi Reuni 212 kali ini diketahui menggunakan nama aksi Super Damai.
Di ruas Jalan Ridwan Rais sudah terlihat sejumlah orang peserta Reuni 212 dengan dominan dari mereka menggunakan pakaian muslim putih.
Selain melakukan penjagaan, pihak kepolisian aktif berkeliling menggunakan mobil pengurai massa (Raisa) sambil menyampaikan imbauan agar massa membubarkan diri.