Gempa di Cianjur
Nasib 2 Ibu Hamil yang Jadi Korban Gempa Cianjur, sempat Terdengar Suara Lirih dari Reruntuhan
Dua orang wanita yang tengah mengandung dilaporkan menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Dua orang wanita yang sedang mengandung di kawasan Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan ikut menjadi korban gempa.
Dilansir TribunWow.com, penduduk sekitar mengaku sempat mendengar suara rintihan dari sekitar lokasi reruntuhan.
Seorang wanita berhasil ditemukan, sementara yang lain diduga masih tertutup timbunan.
Baca juga: Bantuan Jokowi untuk Korban Gempa Cianjur, dari Makanan Siap Saji hingga Dana Rp 50 Juta per Rumah
Adalah Indri Rahmawati (23), seorang ibu muda yang sedang mengandung selama hampir lima bulan.
Menurut penuturan ibunya, Ipah (47), anaknya sempat berpamitan hendak pergi ke warung untuk membeli makanan kecil.
Setelah dari warung, Indri mampir ke rumah seorang kerabat, namun setelah itu tak terdengar lagi kabarnya.
"Dari rumah kerabatnya itu ia sudah pamit untuk pulang, saat berjalan pulang tersebut terjadi gempa dan semua rumah ambruk ke jalan," kata Ipah dikutip TribunJabar.id, Rabu (23/11/2022).
"Ada yang melihat anak saya berteduh karena saat gempa terjadi gerimis juga," imbuhnya.

Baca juga: Kisah Para Korban Selamat Gempa Cianjur, Berdarah-darah Naik Motor hingga sempat Tertimbun Tembok
Sang suami yang baru pulang dari Jakarta, telah berusaha mencari keberadaan Indri namun tak membawa hasil.
Namun dilaporkan bahwa tiga orang warga sempat mendengar suara lirih dari sebuah rumah yang ambruk.
Diyakini bahwa suara tersebut berasal dari Indri, meski hingga kini warga masih belum berhasil melakukan penyelamatan.
Sementara itu, DS (22) yang juga sedang mengandung selama 9 bulan, dinyatakan tewas meski sempat dilarikan ke RSUD Cimacan.
DS yang sedang berada di dapur, berhasil dievakuasi setelah tertimbun reruntuhan rumahnya sendiri kala gempa terjadi.
"Informasi dari suami korban juga yang bersangkutan sedang hamil sembilan bulan dan kami juga melihatnya dengan kondisi demikian," terang Komandan Tim Basarnas Jakarta, Chandra Winata kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
DS dikabarkan sedang berada di dapur rumahnya ketika gempa mulai terasa.
Ia tak berhasil melarikan diri sehingga tertimbun bangunan rumahnya yang berlantai tiga.
"Menurut keterangan dari suami baik tetangga korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, itu suaminya berada di teras dan istirnya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa," tandasnya.
Baca juga: Angkot Berisi Anak-anak Masih Tertimbun akibat Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: Ada 5 Kendaraan
Korban Gempa Cianjur: Astagfirullahaladzim Kiamat
Elis, menjadi saksi hidup atas kengerian yang terjadi saat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang wilayahnya pada Senin (21/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, warga Tunggilis Wetan, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku panik dan ketakutan.
Ia bahkan menangis mengira dunia kiamat saking kencangnya guncangan disertai suara menggelegar yang terdengar.
Baca juga: Kisah Para Korban Selamat Gempa Cianjur, Berdarah-darah Naik Motor hingga sempat Tertimbun Tembok
Ketika itu, Elis sedang berada di sawah untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.
Ia sontak dikagetkan dengan suara gemuruh kencang dan bumi yang tiba-tiba berguncang hebat.
Elis yang kebingungan merasa panik dan mengira bumi telah berada di ambang kiamat.
"Saya kan lagi di sawah, ada suara geleger gitu suara getaran, ada asap juga dari jauh saya liat, astagfirullahaladzim kiamat sambil nangis aku teh kaget," tutur Elis dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Tak berhenti di situ, Elis yang bergegas pulang saat gempa mereda, kembali dikagetkan dengan kondisi kampungnya.
Ia melihat rumah-rumah tetangga di sepanjang perjalanan pulang telah luluh lantak dan hancur rata dengan tanah.
Bahkan, rumahnya sendiri sudah menjadi puing-puing lantaran roboh tak kuat menahan guncangan.
Elis kembali dilanda kecemasan ketika mendengar kabar bahwa ibunya ikut menjadi korban gempa dan tertimbun reruntuhan di rumah.
"Pas pulang ke rumah kata orang sing sabar, umi belum ketemu, sampe tiga jam enggak ada, ketiban tembok," ucap Elis.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur Dirasakan Warga Jakarta, Sejumlah Bangunan Rusak hingga Timpa Mobil
Dilaporkan TribunnewsBogor.com, ibunda Elis akhirnya selamat setelah hampir tiga jam berada di reruntuhan.
Beruntung tubuh sang ibu terlindungi kulkas yang menahan puing-puing runtuhan tembok rumah mereka.
"Untungnya ada kulkas, si umi teh ada di bawah kulkas jadi tembok yang jatuh masih ketahan, cuma tangan doang sakit karena nahan, mana kompor juga nyala katanya, mati karena ketiban tembok," terang Elis.
Sang ibu langsung dilarikan ke RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Meski kondisinya dinyatakan baik-baik saja, ibu Elis mengalami syok dan masih dalam keadaan yang lemas.
Adapun hingga kini, sebanyak 162 orang dikabarkan meninggal dunia dalam bencana tersebut.
Sementara itu, 326 warga lainnya mengalami luka-luka dan sebanyak 13.784 orang terpaksa mengungsi.(TribunWow.com/Via)