Dihadiri Jokowi, Kapolri, dan Para Menteri, Munas HIPMI di Solo Berakhir Ricuh Buntut Saling Senggol

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video beredar memperlihatkan adanya keributan di acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022).

Dilansir TribunWow.com, acara tersebut berlangsung ricuh hingga diwarnai adu jotos oleh sesama anggota.

Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta sejumlah tokoh kenamaan dan aparat negara sempat hadir di acara tersebut.

Baca juga: Media Asing Sebut Jokowi Ogah Berkomentar soal Ledakan di Polandia yang Terjadi di Tengah KTT G20

Tak hanya Jokowi, sejumlah tokoh lain juga hadir, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua DPD La Nyalla Mattaliti, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Selain itu juga Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Pada saat acara pembukaan yang dihadiri para tokoh, suasana tampak kondusif dipenuhi canda tawa.

Namun, menjelang malam, mulai terjadi perdebatan saat sidang pleno sehingga suasana makin memanas.

Akibatnya, pada sekitar pukul 23.30 WIB pimpinan sidang memutuskan agar acara tersebut ditunda keesokan harinya.

Lantas sekira pukul 24.00 WIB, dua orang berbaju seragam batik terlihat saling jotos hingga anggota lain terpancing keributan.

Beberapa dari antara mereka melempar dan membanting peralatan di ruangan hingga menimbulkan suara-suara keras.

"Kejadian itu di luar, kejadian sudah selesai sidang pleno ditutup," kata Ketua Organizing Committee (OC) Munas HIPMI XVII, Muhammad Ali Affandi, dikutip TribunSolo.com, Selasa (22/11/2022).

"Kalau saya lihat (disebabkan-red) miskomunikasi, salah paham," imbuhnya.

Baca juga: Ade Armando Babak Belur hingga Kehilangan Celana saat Demo Mahasiswa Berlangsung Ricuh

Namun hingga saat ini, pihaknya belum bisa memutuskan alasan pasti terjadinya peristiwa tersebut.

"Ini lagi kita cek, karena berbagai macam versi kan," ujar Ali.

"Prinsipnya untuk menghindari miskomunikasi, ini lagi saya cek dulu," lanjutnya.