Gempa di Cianjur
UPDATE Gempa Cianjur: 56 Orang Meninggal Dunia hingga Pasien Terus Berdatangan ke RS
Sebanyak 56 orang dilaporkan meninggal akibat gempa M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Editor: Rekarinta Vintoko
Sesar itu di antaranya Sesar Cimandiri, Sesar Padalarang, Sesar Lembang, Sesar Cirata, dan sesar-sesar minor lainnya.
“Jadi, kompleksitas tektonik ini berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal. Ini menjadikan kawasan tersebut rawan gempa secara permanen,” jelas Daryono.
Baca juga: Kondisi Polda Metro Jaya seusai Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur, Awak Media Berhamburan Keluar Gedung
Salah satu karakteristik gempa kerak dangkal adalah kerusakan yang ditimbulkan, meski kekuatan gempa tidak terlalu besar.
“Gempa berkekuatan magnitudo 5 saja bisa menimbulkan kerusakan yang signifikan.”
Berdasarkan catatan BMKG, wilayah Cianjur dan sekitarnya memang kerap mengalami gempa dangkal dengan kekuatan yang tak terlalu besar, tetapi menimbulkan kerusakan yang cukup parah.
Sejarah gempa menunjukkan bahwa Sesar Cimandiri maupun Sesar Citarik sama-sama sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa merusak di wilayah tersebut.
Catatan yang paling lama diawali dengan gempa yang terjadi tahun 1844, kemudian tahun 1910, 1912, 1968, hingga tahun 2000-an.
“Terakhir adalah gempa merusak adalah 12 Juli 2000 kekuatan 5,1. Menyebabkan lebih dari 1.900 rumah mengalami rusak berat,” papar Daryono.
Parahnya kerusakan yang ditimbulkan gempa ini juga diikuti dengan padatnya pemukiman sehingga sulit bagi masyarakat untuk menghindari bangunan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE Gempa Cianjur: 46 Orang Meninggal Dunia, Ratusan Luka-luka, Pasien Terus Berdatangan ke RS" dan "Korban Tewas Gempa Cianjur Bertambah Jadi 56 Orang"