Liga 1
Beda dengan Bos Persib Bandung, Umuh Muchtar Tak Setuju Ferry Paulus Jadi Dirut PT LIB
Beda respons dua petinggi Persib Bandung soal terpilihnya Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Umuh terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya dengan penunjukan Ferry, yang saat penunjukan masih menjabat sebagai Direktur Olahraga Persija.
Umuh mengatakan, siapa pun yang memimpin PT LIB sebenarnya tak masalah selama ia memiliki latar belakang yang jelas.
Sosok tersebut, sebut Umuh, juga haruslah mapan secara ekonomi, dan hanya memiliki satu tujuan, yaitu memajukan sepakbola Indonesia
"Tapi karena ini sudah telanjur, apa boleh buat. Kita tunggu saja bagaimana ke depannya, dan kita lihat siapa saja sosok di belakangnya."
"Jangan sampai orang-orang (kelompok lama) itu lagi yang masuk sebagai pengurus."
"Kalau mereka lagi, saya yakin tidak akan berhasil. Harusnya para perwakilan klub itu berhitung dulu, jangan terburu-buru," ujarnya.
Umuh mengatakan, perombakan total struktur pengurus, baik di federasi [PSSI] atau organisasi PT LIB adalah satu-satunya cara jika persepakbolaan Indonesia ingin maju.
"Jadi kuncinya cuma satu, singkirkan dan ratakan dulu mereka (kelompok lama)!"
"Harusnya, KLB (Kongres Luar Biasa) digelar lebih dulu, baru penentuan struktur di PT LIB. Jadi semuanya dari awal."
"Selain itu, PT LIB juga harus transparan terhadap segala hal dan menyampaikan sejelas-jelasnya kepada seluruh klub sebagai pemenang saham di dalamnya," ujarnya.
Baca juga: 5 Pemain Liga 1 Paling Setia di Klubnya: Kiper Persib Bandung Masih Kalah dari Milik Persija Jakarta
Pejabat Direktur Utama PT LIB, kata Umuh, seharusnya dipilih dari para pengurus asosiasi sepakbola.
Merekalah, menurutnya, yang mengerti dan memahami kebutuhan, tujuan, hingga dinamika sepakbola Indonesia.
"Yang tepat seharusnya para pengurus Asprov PSSI. Siapa pun, dari daerah manapun."
"Merekalah yang paham dan mengerti sepakbola kita, bukan mereka yang di 'belakang' itu."
"Nanti, kalau misalkan, mereka ada yang bertanya, siapa yang ada di belakang itu, silakan saja tanya saya."