Breaking News:

Terkini Daerah

Bukan karena Kelaparan, Penyebab Tewas Keluarga di Kalideres akan Terungkap dari Hasil Labfor

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membeberkan hasil penyelidikan terkini tewasnya keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membeberkan pihaknya masih fokus mengungkap misteri kematian keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (17/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian masih menanti hasil dari laboratorium forensik (labfor) untuk menentukan penyebab meninggalnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Dilansir TribunWow.com, pihak kepolisian kini memastikan bahwa keluarga tersebut bukan meninggal karena kelaparan.

Namun, masih diperlukan sejumlah alat bukti untuk mengungkap alasan di balik tewasnya empat orang korban tersebut.

Baca juga: Tetangga Sebut Mustahil 1 Keluarga di Kalideres Mati Kelaparan: Kompleks Ini Semua Rata-rata Mampu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyatakan pihaknya masih berupaya mendalami kasus kematian misterius tersebut.

Hingga kini, pihaknya sudah melakukan dua kali olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti di lapangan.

"Sementara ini kita masih melakukan pendalaman, tim dari Polres Metro Jakarta Barat dibantu tim dari Polda Metro Jaya dipimpin langsung Ditkrimum, telah melakukan olah TKP, termasuk kemarin olah TKP ulang," beber Zulpan dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (17/11/2022).

"Dan juga telah mengumpulkan barang bukti yang telah kita temukan di TKP."

Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok.
Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok. (Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha)

Baca juga: Ada Mangkuk Isi Kapur Barus di Meja Makan TKP Tewasnya 1 Keluarga di Kalideres, Polisi: Menyerap Bau

Adapun untuk menemukan penyebab kematian, pihak kepolisian menggandeng direktorat forensik, kedokteran kepolisian hingga laboratorium forensik.

Belum lagi saksi ahli dari berbagai bidang keilmuan yang juga memberikan bantuan.

Zulpan mengatakan, pihak kepolisian saat ini menarik kesimpulan bahwa keluarga tersebut bukan mati karena kelaparan.

"Arah pemeriksaan sampai hari ini memang bisa dikatakan ini bukan karena mati kelaparan, tetapi ada penyebab lain yang saat ini masih kita lakukan pendalaman secara scientific crime investigation," terang Zulpan.

"Untuk bisa mengetahui secara ilmiah penyebab kematian keempat orang itu. Karena kita ketahui dalam satu rumah itu ada empat orang meninggal dengan tempat berbeda," tandasnya.

Pihak kepolisian berjanji akan memberikan laporan terkini jika nanti hasil tes dari laboratorium forensik sudah keluar.

Menurut Zulpan, hasil pemeriksaan itu nantinya akan membantu menentukan penyebab kematian korban.

Baca juga: Terpajang di Showroom, Mobil Keluarga Tewas di Kalideres Ternyata Dijual oleh Sosok Ini

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

3 Dugaan Penyebab Tewas

Pakar Forensik Emosi dan Trainer Investigasi Handoko Gani mengungkapkan spekulasi yang mendorong kematian keluarga di Kalideres, Jakarta Pusat.

Ia membeberkan 3 dugaan penyebab yang bisa dikaji untuk memecahkan kasus janggal tersebut.

Baca juga: 1 Keluarga di Kalideres Dirumorkan Tewas Kelaparan, Kerabat Heran: Kalau Cuma Lapar Bisa Telepon

Menurut Handoko, kematian empat orang di Kalideres tersebut bisa terkait dengan aliran kepercayaan tertentu.

Ia menyinggung mengenai sekte kepercayaan di India yang menyiksa diri dengan berpuasa hingga meninggal.

Hal ini untuk menjawab mengapa tak ada sisa makanan yang ditemukan di tubuh korban.

"Ada kaitannya dengan aliran tertentu mungkin berpuasa hingga meninggal ada namanya Santhara dari India," terang Handoko dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (16/11/2022).

Meski begitu, belum diketahui apakah aliran kepercayaan semacam itu sudah menyebar di Indonesia.

Dugaan kedua, Handoko mengatakan bisa saja kematian satu keluarga ini terkait masalah psikologis.

Perkiraan ini muncul lantaran ada satu korban yakni DF (42) yang masih hidup selama dua minggu bersama jasad orangtuanya, RG (71) dan KM (66), serta pamannya BG (68).

"Bisa juga kaitannya dengan kelainan mental ada masalah dengan psikologis. Kemungkinan orang terakhir yang memaksakan suatu perlakuan tertentu kepada dua orang jenazah yang telah membusuk," ujar Handoko.

Petugas berseragam hazmat melakukan pemeriksaan ruang tamu rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022).
Petugas berseragam hazmat melakukan pemeriksaan ruang tamu rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). (Istimewa via TribunJakarta.com)

Baca juga: Rangkuman Kesaksian Para Tetangga, Sempat Lihat Korban Tewas di Kalideres Pakai Plastik di Kaki

Di sisi lain, Handoko tidak mengesampingkan adanya dugaan kasus pembunuhan yang mungkin dilakukan pihak ketiga.

Namun, hal ini masih harus diselidiki secara seksama lantaran membutuhkan bukti-bukti yang kuat.

"Jadi ada dua kemungkinan seperti demikian. Kalau arahannya pembunuhan masih menunggu bukti-bukti misalnya apakah rumahnya rusak, ada barang yang hilang dan seterusnya," tandasnya.

Sebelumnya, mobil Honda Brio bernopol B2601 BRK milik keluarga yang tewas tersebut dilaporkan telah hilang.

Namun setelah dilacak polisi, mobil tersebut ditemukan di sebuah showroom mobil yang masih berada di kawasan Jakarta Barat.

Baca juga: Fakta Baru 1 Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres, Tetangga Soroti Sikap yang Sempat Berubah

Fakta ini diungkap oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

"Iya sudah, mobil keluarga yang tewas ditemukan," beber Hengki dikutip Tribunnews.com, Selasa (15/11/2022).

Mobil tersebut rupanya sudah dijual sejak bulan Januari awal tahun ini dengan harga Rp 160 juta.

Tak disangka, orang yang menjual adalah sang paman, BG (68) yang ikut menjadi korban tewas di dalam rumah.

"Mobil tersebut dijual oleh almarhum Budiyanto ke salah satu showroom di Kalideres pada Januari," terang Hengki.

Mobil tersebut saat ini masih berada di tangan pemilik dan belum dilakukan pemeriksaan.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait lainnya

Tags:
KalideresJakartaTewasforensik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved