Breaking News:

Terkini Daerah

Ungkap 3 Dugaan Penyebab Tewasnya Keluarga di Kalideres, Ahli Bandingkan dengan Sekte di India

Pakar membeberkan 3 dugaan terkait penyebab kematian keluarga di Kalideres yang janggal.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok. Terbaru, ahli membeberkan 3 kemungkinan penyebab tewasnya satu keluarga di kalideres, Rabu (16/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Misteri penyebab meninggalnya satu keluarga di rumahnya, kawasan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat masih menjadi teka-teki.

Dilansir TribunWow.com, pakar Forensik Emosi dan Trainer Investigasi Handoko Gani mengungkapkan spekulasi yang mendorong kematian keluarga tersebut.

Ia membeberkan 3 dugaan penyebab yang bisa dikaji untuk memecahkan kasus janggal tersebut.

Baca juga: 1 Keluarga di Kalideres Dirumorkan Tewas Kelaparan, Kerabat Heran: Kalau Cuma Lapar Bisa Telepon

Menurut Handoko, kematian empat orang di Kalideres tersebut bisa terkait dengan aliran kepercayaan tertentu.

Ia menyinggung mengenai sekte kepercayaan di India yang menyiksa diri dengan berpuasa hingga meninggal.

Hal ini untuk menjawab mengapa tak ada sisa makanan yang ditemukan di tubuh korban.

"Ada kaitannya dengan aliran tertentu mungkin berpuasa hingga meninggal ada namanya Santhara dari India," terang Handoko dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (16/11/2022).

Meski begitu, belum diketahui apakah aliran kepercayaan semacam itu sudah menyebar di Indonesia.

Dugaan kedua, Handoko mengatakan bisa saja kematian satu keluarga ini terkait masalah psikologis.

Perkiraan ini muncul lantaran ada satu korban yakni DF (42) yang masih hidup selama dua minggu bersama jasad orangtuanya, RG (71) dan KM (66), serta pamannya BG (68).

"Bisa juga kaitannya dengan kelainan mental ada masalah dengan psikologis. Kemungkinan orang terakhir yang memaksakan suatu perlakuan tertentu kepada dua orang jenazah yang telah membusuk," ujar Handoko.

Baca juga: Rangkuman Kesaksian Para Tetangga, Sempat Lihat Korban Tewas di Kalideres Pakai Plastik di Kaki

Di sisi lain, Handoko tidak mengesampingkan adanya dugaan kasus pembunuhan yang mungkin dilakukan pihak ketiga.

Namun, hal ini masih harus diselidiki secara seksama lantaran membutuhkan bukti-bukti yang kuat.

"Jadi ada dua kemungkinan seperti demikian. Kalau arahannya pembunuhan masih menunggu bukti-bukti misalnya apakah rumahnya rusak, ada barang yang hilang dan seterusnya," tandasnya.

Sebelumnya, mobil Honda Brio bernopol B2601 BRK milik keluarga yang tewas tersebut dilaporkan telah hilang.

Namun setelah dilacak polisi, mobil tersebut ditemukan di sebuah showroom mobil yang masih berada di kawasan Jakarta Barat.

Baca juga: Fakta Baru 1 Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres, Tetangga Soroti Sikap yang Sempat Berubah

Fakta ini diungkap oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

"Iya sudah, mobil keluarga yang tewas ditemukan," beber Hengki dikutip Tribunnews.com, Selasa (15/11/2022).

Mobil tersebut rupanya sudah dijual sejak bulan Januari awal tahun ini dengan harga Rp 160 juta.

Tak disangka, orang yang menjual adalah sang paman, BG (68) yang ikut menjadi korban tewas di dalam rumah.

"Mobil tersebut dijual oleh almarhum Budiyanto ke salah satu showroom di Kalideres pada Januari," terang Hengki.

Mobil tersebut saat ini masih berada di tangan pemilik dan belum dilakukan pemeriksaan.

Baca juga: Tetangga Sebut Mustahil 1 Keluarga di Kalideres Mati Kelaparan: Kompleks Ini Semua Rata-rata Mampu

Larang Warga Masuk Rumah

Masih menjadi misteri apa yang menyebabkan DF (42), RG (71), MG (68), dan BG (68) ditemukan meninggal dalam kondisi sudah mengalami pembusukan.

Keempatnya diketahui meninggal dalam waktu yang berbeda-beda di perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022).

Dikutip TribunWow dari TribunJakarta, korban MG disebut sempat menunjukkan gelagat aneh.

Baca juga: Fakta Baru 1 Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres, Tetangga Soroti Sikap yang Sempat Berubah

MG diketahui melarang warga masuk ke rumahnya.

Informasi ini disampaikan oleh Desy yang merupakan tetangga korban.

Menurut keterangan Desy, MG saat itu melarang kader juru pemantau jentik (jumantik) masuk ke dalam rumah.

Sebagai informasi, kader jumantik ini rutin per bulan mengecek rumah warga di Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres.

"Kamu gausah datang lagi ke sini," ucap Desy menirukan kalimat korban MG.

Desy menyampaikan, kalimat larangan itu disampaikan oleh korban MG lewat WhatsApp kepada kader jumantik di pertengahan September 2022 atau dua bulan sebelum para korban ditemukan tewas.

"Tanggal 19 September kader jumantik dapat whatsapp dari istrinya (Margaretha) kirim foto lagi periksa air (kamar mandi)," kata Desy.

"Dia bilang kamu gausah datang lagi ke sini karena sudah kirim foto, selanjutnya cukup tanda tangan aja," ujar Desy.

Sebagai informasi, korban DF (42) diduga sempat hidup bersama tiga jasad lainnya.

Dilansir TribunWow.com, hal ini diketahui dari waktu kematian mayat yang ternyata berbeda-beda.

Selain itu, juga ditemukan bubuk kapur barus di tiga jasad lain yang sudah mengering.

Baca juga: Mayoritas Korban Lansia, 1 Keluarga di Kalideres Ternyata Meninggal di Waktu yang Berbeda-beda

RG, BG dan MG disebut sudah meninggal selama tiga minggu, sementara DF yang ditemukan dalam posisi duduk di ruang tamu, baru seminggu lalu tiada.

Tetangga korban bernama Alvaroy Roy (33), mengatakan ada bubuk kapur barus yang ditemukan polisi di sekitar jasad RG, MG dan DF yang mengering.

Sementara, bau menyengat tercium dari jasad DF yang masih dalam kondisi basah.

"Kapur barus itu semacam formalin. Jadi tiga orang yang meninggal di dalam sudah dipenuhi kapur barus. Gak kecium baunya," beber Alvaro Roy kepada TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).

"Malah yang kecium baunya satu jenazah yang baru seminggu meninggal."

"Empat orang totalnya. Di dalam tiga sudah kering, dan satu masih dalam keadaan basah," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat bernama Asiung, membeberkan bahwa kapur barus yang ditemukan berada dalam mangkuk.

"Kapur barusnya itu ada di dalam mangkuk berupa bubuk dan ada di meja makan," kata Asiung.

Kolase TKP satu keluarga di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas pada Kamis (10/11/2022) sore.
Kolase TKP satu keluarga di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas pada Kamis (10/11/2022) sore. (ISTIMEWA via WartaKota/TribunJakarta.com)

Baca juga: Mengira Cium Bau Bangkai Tikus saat Jalan Pagi, Warga Kalideres Kaget Ada Jasad Keluarga dalam Rumah

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengakui bahwa dari pemeriksaan jenazah, ditemukan bahwa keluarga tersebut meninggal di waktu yang berbeda.

"Berdasarkan keterangan dokter forensik, kematian dari tiga minggu yang lalu. Jadi dari bapaknya, ibunya, serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukan masing-masing berbeda," ucap Pasma Royce dikutip KOMPASTV, Jumat (11/11/2022).

Ia juga menekankan tak ada sisa bercak darah dan rumah tampak rapi tanpa ada satu barang pun yang dicuri.

Sementara itu, menurut keterangan dokter forensik RS Polri Kramat Jati, dalam lambung jenazah tidak ada sisa-sisa makanan.

Bahkan, empat jasad tersebut diduga lama tak mendapat asupan makan maupun minum ditilik dari otot-ototnya yang sudah mengecil.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa di lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Pasma Royce dikutip Tribunnews.com.

Sehingga diduga, para korban tersebut meninggal akibat kelaparan lantaran lama tak mendapat asupan makanan.

Mendukung dugaan tersebut, Kapolsek Kalideres Kompol Syafri Wasdar mengatakan tak ada sisa makanan sama sekali di kulkas keluarga tersebut.

"Perabotan ada, kulkas ada, tapi kulkas kosong, engga ada makanan, ini bener-bener kosong," ujar Syafri dikutip Tribunnews.com, Sabtu (12/11/2022).

"Jadi didalam rumah itu, barang itu jadikan banyak barang barang yang dimasukin kardus dll, diikat juga. Barang kayak bajunya juga udah diiket gini, kayak orang mau pindah, lampu juga banyak udah banyak yang dicopot," imbuhnya. (TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait lainnya

Tags:
Penemuan MayatKalideresJakarta Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved