Terkini Daerah
Fakta Baru 1 Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres, Tetangga Soroti Sikap yang Sempat Berubah
Satu keluarga di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat ditemukan tewas. Ini fakta baru yang diungkap tetangga.
Penulis: Vintoko
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tetangga satu keluarga yang ditemukan tewas sekaligus dalam satu rumah di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat membeberkan fakta terbaru.
Dikutip dari Tribun Jakarta, identitas satu keluarga yang tewas itu terdiri dari dari pasangan suami istri Rudyanto Gunawan (71) dan Reny Margarethan Gunawan (68), serta anaknya Dian Febbyana (42) dan iparnya Budyanto Gunawan (68).
Tetangga lantas mengungkap satu keluarga di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat dikenal tertutup.
Baca juga: Tetangga Sebut Mustahil 1 Keluarga di Kalideres Mati Kelaparan: Kompleks Ini Semua Rata-rata Mampu
Namun, tetangga sebelah rumah korban, Calvin (29) mengatakan baru-baru ini saja mereka tertutup.
"Dia itu sebenarnya dibilang tertutup baru belakangan ya. Dulu, sama kami saja ada loh kontak," katanya kepada wartawan pada Minggu (13/11/2022).
Calvin mengingat dirinya bersama ibu dan adiknya pernah diundang masuk ke dalam rumahnya sebelum tahun 2010.
Ia pun mengaku pernah berbicara langsung kepada ibu dan anaknya.
Calvin tak begitu mengingat jelas percakapannya dengan mereka.
"Kalau dia keluar pakai mobil say hello gitu ke saya," lanjutnya.
Sekitar 6 atau 7 bulan yang lalu, sang ibu, Tio Siu Hoa mendengar sesekali aktivitas tetangganya itu.
"Tetapi belakangan ini, tidak ada sama sekali. Saya pikir sudah pindah. Yang ada cuma bapaknya saat itu," katanya.
Baca juga: 1 Keluarga di Kalideres Dirumorkan Tewas Kelaparan, Kerabat Heran: Kalau Cuma Lapar Bisa Telepon
Maret Tercium Bau Bangkai

Calvin (29), mengatakan sempat mencium aroma tak sedap seperti bau bangkai sejak beberapa bulan yang lalu.
Ia memperkirakan bau tersebut tercium sejak bulan Maret.
Ia menduga awalnya bau tersebut berasal dari bangkai tikus.
Namun, Calvin dan ibunya, Tio tak menemukan asal bau tersebut.
"Apa yang kita rasakan iya (bau dari bulan Maret) tapi waktu itu kan saya bisa aja mengiranya bau bangkai tikus," katanya kepada wartawan di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (13/11/2022).
Ia bahkan sempat menyuruh tukang suruh mengecek lokasi.
Asal bau tersebut tak kunjung ditemukan.
"Bau itu sempat hilang. Makanya kita udah enggak pernah mempermasalahkan lagi dong," tambahnya.
Bau itu terkadang menghilang terkadang muncul.
Baca juga: Ada Mangkuk Isi Kapur Barus di Meja Makan TKP Tewasnya 1 Keluarga di Kalideres, Polisi: Menyerap Bau
Calvin melanjutkan bau itu sudah tercium sebelum Rudyanto (71) keluar berjalan kaki dengan kaki terbungkus plastik hitam.
"Kalau kejadiannya Maret, bapak itu (Rudyanto) masih ada kan. Ibu saya melihat bapak kakinya terbungkus plastik baru dua atau tiga bulan lalu," lanjutnya.
Namun, sang Ibu, kata Calvin, tak berani memberitahu adanya bau bangkai kepada Rudyanto.
"Enggak berani. Kita pikir kan kita sendiri aja yang nyari. Itu kan privasi orang," tambahnya.
Kulkas Kosong
Sementara itu, Kulkas empat pintu milik satu keluarga yang ditemukan tewas membusuk di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat menjadi sorotan.
Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengatakan di dalam kulkas milik satu keluarga tersebut kosong, dan tak ada makanan sama sekali.
“Perabotan ada, kulkas ada, tapi kulkas kosong, engga ada makanan, ini bener-bener kosong,” kata Syafri, saat dikonfirmasi, Jumat (11/11/2022).
Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce mengatakan anggota keluarga tersebut diduga tak makan berhari-hari sebelum ditemukan tewas membusuk.
Fakta itu didapat dari hasil otopsi sementara yang menunjukkan lambung mereka kosong.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma.
Lalu apakah keempat anggota keluarga yang tediri dari dari pasangan suami istri Rudyanto Gunawan (71) dan Reny Margarethan Gunawan (68), serta anaknya Dian Febbyana (42) dan iparnya Budyanto Gunawan (68), sengaja membiarkan diri mereka kelaparan?
Baca juga: 5 Kejanggalan Penemuan Jasad Keluarga di Kalideres, Tak Makan Berhari-hari hingga Tewas Posisi Duduk
Asumsi tersebut bukan berdasarkan isapan jempol belaka, pasalnya satu keluarga tersebut dikenal sebagai sosok yang berada.
Ris Astuti (64), adik kandung dari Margaretha Gunawan menyebut, kecil kemungkinan kakaknya dan keluarganya tewas karena kelaparan tak mampu membeli makanan.
Ris menilai seandainya keluarga kakaknya itu kelaparan dan tak ada uang, maka mereka seharusnya bisa meminta bantuan.
"(Dugaan kelaparan) kecil menurut saya. Tapi enggak tahu juga. Misalnya benar, agak aneh juga, saya juga bingung," ungkap Ris di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).
"Misalnya kalau dia lapar, enggak ada makanan atau kurang buat makan, kan dia bisa kontak ke saudara kan," sambungnya.
Meski begitu, selama ini kata Ris, korban belum pernah meminta bantuan makanan atau uang untuk membeli makan.
Ris kemudian mengingat dahulu, Margaretha Gunawan kerap mengiriminya makanan dan baju-baju.
"Sebelumnya enggak pernah minta. Malah dulu suka ngasih dia. Waktu di Gunung Sahari (20 tahun lalu) itu suka ngasih dia,"
"Baik itu makanan, baju-baju, kalau kita ultah dikirimin paket," ungkap Ris.
Ris pun menyebut, kondisi perekonomian keluarga Margaretha dan suaminya Rudyanto dulunya terbilang berkecukupan.
Bahkan dikatakan suami Ris, Handoyo (64), pasutri tersebut pernah memiliki penghasilan yang mampu menopang kehidupan sehari-hari.
Margaretha dulu jualan kue, sementara Rudyanto bekerja di kantoran.
"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran,"
"Tapi anaknya (Dian) saya enggak tahu kerjanya apa," ujar Handoyo.
Sementara itu Handoyo mengaku tak mengetahui bagaimana kondisi kakak iparnya tersebut saat ini.
Pasalnya Handoyo dan Ris terakhir berkomunikasi 5 tahun yang lalu.
Apa yang mereka ketahui tentang kondisi perekonomian Margaretha itu adalah informasi masa lalu yang mungkin saja bisa berubah.
Untuk itu Handoyo dan Ris tak tahu secara pasti bagaimana kondisi perekonomian mereka saat ini. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tetangga Ungkap Fakta Baru: Sikap 1 Keluarga yang Tewas di Kalideres Sempat Berubah dan Kulkas 4 Pintu Milik Satu Keluarga yang Tewas Kosong Tak Ada Makanan, Sengaja Buat Diri Kelaparan?