Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Umumkan 74 Ribu Tentara Rusia Tewas saat Konflik, Kemenhan Ukraina Tulis Cuitan Bernada Menantang

Lewat sosial media Twitter, Kementerian Pertahanan Ukraina menginfokan jumlah terbaru tentara Rusia yang menjadi korban jiwa saat konflik.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Twitter/@DefenceU
Jumlah tentara Rusia yang menjadi korban jiwa dalam perang versi Kementerian Pertahanan Ukraina, Jumat (4/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan bahwa ada 74.840 tentara Rusia yang tewas dalam konflik di Ukraina.

Jumlah ini merupakan akumulasi dari tanggal 24 Februari 2022 hingga 4 November 2022.

Dikutip TribunWow, informasi ini disampaikan oleh Kemenhan Ukraina lewat akun Twitter resminya @DefenceU, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Ingin Cegah Perang Dunia III, Jokowi Tugaskan Prabowo Ikut Urus Konflik Rusia dan Ukraina

Dalam cuitannya tersebut, Kemenhan Ukraina menuliskan caption singkat yang terkesan menantang.

Kemenhan Ukraina mengutip sepenggal lirik lagu garapan Linkin Park/Jay-z yakni Encore.

Lirik yang dikutip adalah "Now, can I get an encore? Do you want more?".

Berikut versi terjemahannya:

"Sekarang dapatkah saya mendapat encore? Apakah Anda mau lagi?".

Encore sendiri adalah istilah lagu tambahan yang dimainkan oleh musisi di akhir konser.

Berikut daftar lengkap kerugian yang diderita pasukan militer Rusia versi Kemenhan Ukraina:

- 2.750 tank

- 5.580 kendaraan tempur lapis baja

- 1.772 artileri

- 391 sistem peluncur roket ganda

- 201 sistem pertahanan udara

- 277 jet militer

- 258 helikopter

- 1450 drone atau pesawat nirawak

- 397 rudal jelajah

- 16 kapal perang dan perahu

- 4.174 kendaraan dan tanki bensin

- 155 perlatan spesial

Baca juga: Sinyal Ukraina Berhasil Desak Mundur Tentara Putin, Tak Ada Lagi Bendera Rusia Berkibar di Kherson

Tim forensik di Ukraina mengevakuasi mayat tentara Rusia yang ditinggalkan di Kyiv/Kiev.
Tim forensik di Ukraina mengevakuasi mayat tentara Rusia yang ditinggalkan di Kyiv/Kiev. (BBC.com)

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan ada 4,5 juta warganya yang menjadi korban serangan terorisme energi Rusia.

Istilah terorisme energi digunakan oleh Zelensky untuk menggambarkan bagaimana pasukan militer Rusia kini mengincar infrastruktur energi yang menghidupi jutaan warga Ukraina.

Dikutip TribunWow dari bbc, dalam pidatonya pada Kamis (3/11/2022) malam, Zelensky menjelaskan terorisme energi menjadi bukti melemahnya pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Tak Percaya Putin, Warga Rusia Menolak Pulang meski Wajib Militer ke Ukraina Sudah Dihentikan

"Mereka tidak bisa mengalahkan Ukraina di medan perang, jadi mereka mencoba untuk mematahkan semangat masyarakat kami dengan cara seperti ini," ujar Zelensky.

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi pasukan Rusia melakukan serangan ke infrastruktur energi Ukraina.

Terkait tuduhan Zelensky soal melemahnya pasukan militer Rusia, telah beredar laporan bahwa tentara Rusia mulai meninggalkan Kota Kherson yang telah lama dikuasai sejak terjadinya konflik.

Mundurnya pasukan militer Rusia dari Kherson memberikan sinyal bahwa pasukan Rusia menarik pasukannya secara besar-besaran.

Penampakan warga Kiev/Kyiv, Ukraina berjalan-jalan di malam hari dengan penerangan yang sangat minim karena sumber energi Ukraina yang terganggu akibat serangan Rusia.
Penampakan warga Kiev/Kyiv, Ukraina berjalan-jalan di malam hari dengan penerangan yang sangat minim karena sumber energi Ukraina yang terganggu akibat serangan Rusia. (bbc)

Sebelumnya Zelensky juga sempat menyampaikan bahwa serangan-serangan pasukan militer Rusia merusak 40 persen infrastruktur krusial di Ukraina.

Sejumlah kota saat ini mulai rutin melakukan pemadaman listrik untuk menghemat energi.

Berdasarkan pengamatan jurnalis BBC di Kyiv/Kiev, para warga lokal mulai beradaptasi hidup di malam hari dengan penerangan yang sangat minim.

Putin Manfaatkan Musim Dingin untuk Perangi Ukraina

Sementara itu sejumlah pakar meminta agar negara-negara barat tidak membiarkan jutaan warga Ukraina tewas kedinginan pada musim dingin nanti.

Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini oleh pakar akan memanfaatkan musim dingin untuk melakukan genosida terhadap warga Ukraina.

Dikutip TribunWow dari skynews, pendapat ini disampaikan oleh Profesor kebijakan publik, Dennis Soltys dan Profesor ilmu politik Alexander Motyl.

Baca juga: Momen Langka Kadyrov Akui Kekalahan di Ukraina, Benarkah Invasi Rusia Sudah Hampir Tamat?

Penampakan serangan misil Rusia terjadi di Dnipro, Ukraina, Senin (10/10/2022).
Penampakan serangan misil Rusia terjadi di Dnipro, Ukraina, Senin (10/10/2022). (YouTube Guardian News)

Kedua pakar ini juga menjelaskan kemungkinan terjadinya bencana kemanusiaan di Ukraina yang mana butuh perhatian dari dunia internasional.

Dennis dan Alexander berpendapat komunitas internasional belum maksimal dalam memberikan atensi dan bantuan terhadap Ukraina.

"Invasi Rusia sekarang memasuki tahap baru yang buruk," tulis Alexander dan Dennis.

"Keputusan Moskow untuk menghilangkan pemanas dan layanan penting lainnya bagi penduduk sipil Ukraina selama musim dingin menempatkan puluhan juta nyawa dalam bahaya."

Alexander dan Dennis berpendapat Putin saat ini telah mengancam keselamatan seluruh populasi warga Ukraina. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaTentaraTwitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved