Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Puluhan Politisi Pendukung Biden Kini Desak AS Ambil Jalur Damai Akhiri Konflik Rusia-Ukraina

Puluhan politisi kader Demokrat saat ini mendesak agar Amerika Serikat melakukan negosiasi langsung dengan Rusia terkait konflik di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
YouTube The White House
Momen pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada 2 September, 2021. Terbaru, Biden kini diminta oleh puluhan pendukungnya untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina secara damai. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kini didesak oleh puluhan pendukungnya untuk melakukan diskusi langsung dengan Rusia demi mengakhiri konflik di Ukraina secara damai.

Permintaan ini disampaikan oleh sekira 30 kader Partai Demokrat di Washington.

Dikutip TribunWow dari rt, pada Senin (24/10/2022), permintaan puluhan kader Demokrat itu disampaikan lewat sebuah surat yang dikirimkan ke Gedung Putih.

Baca juga: Penjelasan Bom Kotor, Senjata Terlarang yang Diklaim Rusia akan Dipakai Ukraina Melancarkan Fitnah

Dalam surat itu dituliskan bagaimana konflik di Ukraina memiliki dampak risiko perang nuklir hingga menyebabkan kacaunya perekonomian dunia.

Sejak konflik di Ukraina pecah, AS diketahui telah mengirimkan ratusan miliar USD ke Ukraina dalam bentuk bantuan senjata, militer serta ekonomi.

Sampai saat ini secara keseluruhan partai Demokrat masih mendukung AS terus menyuplai bantuan ke Ukraina.

Biden sendiri menegaskan Ukraina lah yang akan menentukan sendiri apakah akan berdamai dengan Rusia atau tidak.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membahas kemungkinan negaranya berdamai dengan Rusia.

Zelensky menyebut ada lima syarat untuk solusi damai antara Ukraina dan Rusia.

Dikutip TribunWow dari bbc, solusi ini disampaikan oleh Zelensky saat memberikan pidato di Majelis Umum Tahunan PBB, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Rusia Disebut Takut Kalah, Penasihat Zelensky Soroti Siasat Putin Manipulasi Wilayah Ukraina

Zelensky menegaskan lima syarat ini adalah hal wajib yang tidak bisa dinegosiasikan lagi.

Lima syarat tersebut adalah:

1. Hukuman untuk agresor/penyerang (Rusia)

2. Perlindungan kehidupan

3. Pemulihan keamanan dan integritas teritorial

4. Jaminan keamanan

5. Kebulatan tekad

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky resmi menandatangani pendaftaraan keanggotaan ke NATO setelah Rusia melakukan pencaplokan terhadap 4 provinsi Ukraina, Jumat (30/9/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky resmi menandatangani pendaftaraan keanggotaan ke NATO setelah Rusia melakukan pencaplokan terhadap 4 provinsi Ukraina, Jumat (30/9/2022). (YouTube Office of the President of Ukraine)

Terkait hukuman untuk penyerang, Zelensky mengusulkan digelar pengadilan khusus untuk menghukum Rusia atas invasi ke Ukraina.

Menurut Zelensky hukuman ini sebagai tanda bahwa Rusia menghargai perdamaian.

"Kami telah menyiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menggelar pengadilan tersebut," kata Zelensky.

Selanjutnya soal kebulatan tekad, Zelensky mengatakan tanpa adanya kebulatan tekad, empat syarat yang lain tidak akan berjalan.

Terkait netralitas, Zelensky menyebut hal tersebut tidak masuk dalam formulanya.

Seperti yang diketahui, Rusia dalam negosiasi damai meminta Ukraina netral tidak bergabung dengan blok manapun termasuk NATO.

Trump Khawatir Dunia Kiamat

Sementara itu mantan Presiden AS Donald Trump meminta agar Rusia dan Ukraina segera berdamai.

Permintaan ini disampaikan oleh Trump atas dasar kekhawatiran pecahnya perang dunia ke-III.

Dikutip TribunWow dari rt.com, pernyataan ini disampaikan oleh Trump pada Sabtu (8/10/2022) saat melakukan kampanye 'Selamatkan Amerika' di Nevada.

Mantan Presiden AS Donald Trump saat melakukan kampanye Selamatkan Amerika, 9 Oktober 2022.
Mantan Presiden AS Donald Trump saat melakukan kampanye Selamatkan Amerika, 9 Oktober 2022. (YouTube Sky News Australia)

Baca juga: Penyiar Rusia Dicekal Buntut Seruan untuk Tenggelamkan Anak-anak dan Rudapaksa Nenek-nenek Ukraina

"Sekarang kita memiliki sebuah perang antara Rusia dan Ukraina yang berpotensi menewaskan ratusan ribu orang," kata Trump.

"Kita harus mendesak segera dilakukan negosiasi damai untuk mengakhiri perang di Ukraina," ujarnya.

Trump meyakini jika perang dunia III terjadi maka hal itu akan mengakhiri kehidupan di bumi.

Kemudian Trump menyalahkan pejabat-pejabat yang ia sebut bodoh di pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Biden sebelumnya sempat memperingatkan bahwa dunia akan kiamat jika Presiden Rusia Vladimir Putin memilih untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Biden menjelaskan, sejak 60 tahun terakhir, baru kali ini dunia menghadapi besarnya kemungkinan terjadi perang nuklir.

Dikutip TribunWow dari theguardian, peringatan ini disampaikan oleh Biden saat memberikan pidato di acara penggalangan dana di New York.

Menurut Biden, Putin benar-benar serius ingin menggunakan senjata nuklir karena buruknya performa para tentara Rusia.

“Dia tidak bercanda ketika dia berbicara tentang potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologi atau kimia," jelas Biden, Kamis (6/10/2022) malam.

Baca juga: Viral Video Tentara Rusia Tertawa Diberi Pembalut oleh Pemerintah sebagai Bekal Perang di Ukraina

Intelijen AS menyebut, Putin saat ini mulai menyadari Rusia kalah di Ukraina yang menyebabkan kekuasaannya terancam.

Kondisi ini disebut akan terus mendorong Putin semakin berani menggunakan senjata nuklir.

AS sendiri dipastikan akan memberikan respons serius jika Presiden Rusia Vladimir Putin nekat menggunakan senjata nuklir dalam konflik di Ukraina.

Bahkan tak tertutup kemungkinan AS akan memimpin NATO melakukan serangan membasmi pasukan militer Rusia di Ukraina.

Dikutip TribunWow dari theguardian, prediksi reaksi AS ini disampaikan oleh eks bos badan intelijen AS alias CIA sekaligus purnawirawan jenderal bintang 4, yakni David Petraeus.

Petraeus mengakui belum berkomunikasi langsung dengan penasihat keamanan AS Jake Sullivan terkait respons AS terhadap skenario Rusia menggunakan senjata nuklir.

Namun Petraeus memastikan AS akan bereaksi keras jika Putin benar-benar nekat menggunakan senjata nuklir.

“Hanya untuk memberi Anda hipotesis, kami (AS) akan merespons dengan memimpin NATO mengalahkan setiap kekuatan konvensional Rusia yang dapat kami lihat dan identifikasi di medan perang di Ukraina dan juga di Krimea dan setiap kapal di Laut Hitam," ungkap Petraeus.

Petraeus menjelaskan, serangan Rusia ke Ukraina memang tidak akan bisa melibatkan langsung AS ke dalam perang karena Ukraina bukan lah anggota NATO.

Tetapi jika radiasi senjata nuklir Rusia menyebar hingga ke wilayah negara Anggota NATO maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai serangan Rusia ke negara NATO.

Petraeus melanjutkan, pada akhirnya konflik harus diselesaikan lewat jalur negosiasi.

(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaAmerika SerikatJoe BidenVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved