Polisi Tembak Polisi
Beda Sikap pada Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Menitikkan Air Mata saat Bharada E Meminta Maaf
Keluarga Brigadir J menunjukkan sikap berbeda mendengar permohonan maaf Bharada E jika dibandingkan dengan Ferdy Sambo.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J memperlihatkan respons berbeda atas permintaan maaf eksekutor anaknya Richard Eliezer alias Bharada E.
Dilansir TribunWow.com, sebelumnya keluarga Brigadir J menolak mentah-mentah permintaan maaf terdakwa Ferdy Sambo.
Namun, saat Bharada E membacakan permintaan maaf, keluarga justru tampak terharu.
Baca juga: Minta Maaf ke Keluarga Brigadir J seusai Sidang, Bharada E Sebut Tidak Mampu Tolak Perintah Jenderal
Sebagaimana diketahui, persidangan kasus Brigadir J sudah dimulai sejak Senin (17/10/2022).
Terdakwa Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, ajudannya Ricky Rizal (Bripka RR)dan ART Kuat Maruf disidang pada hari tersebut
Namun, Bharada E yang berstatus sebagai justice collaborator disidangkan pada keesokan harinya.
Dalam sidang tersebut, Bharada E sempat membacakan surat berisi rasa bela sungkawa, doa dan permintaan maaf padakeluarga Brigadir J.
Mendengar penuturan tersebut darilayar kaca, ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, sempat berkaca-kaca dan menangis.
Ia kemudian justru mendoakan Bharada E agar mendapatkan pengampunan dari Tuhan.
"Semoga diampuni Tuhan kau nak,"kata Rosti dikutip TribunJambi.com, Selasa (18/10/2021).

Baca juga: Copot Masker dan Tatap Tajam Hakim, Bharada E Tampil Berbeda dari PC dan Ferdy Sambo saat Sidang
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, mengatakan keluarganya telah memaafkan Bharada E yang secara ksatria mengaku bersalah.
Permintaan maaf resmi dari Bharada E tersebut juga sudah ditunggu-tunggu oleh keluarga.
Samuel sendiri juga memaklumi posisi Bharada E yang terpaksa membunuh atas perintah Ferdy Sambo.
"Kami selalu diajarkan selaku umat beragama apalagi Eliezer mengakui kesalahannya, apabila kita tidak memaafkan seseorang yang sudah memangkui kesalahannya berarti kita sudah bersalah juga," terang Samuel.
"Dalam hal ini kami memaklumi posisi Eliezer, dalam posisi itu karena diperintah atasannya menghabisi nyawa Yosua."
Walaupun sudah memberikan maaf, namun Samuel tegas menyatakan bahwa proses hukum harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Kami memaafkan Eliezer tapi kita tetap mengikuti terus proses hukum yang berjalan," tandasnya.
Di sisi lain, Samuel mengapresiasi keputusan pihak Bharada E untuk tidak mengajukan eksepsi atau nota pembelaan.
Tak seperti terdakwa lainnya, Bharada E menerima seluruh dakwaan dan mengakui kesalahannya mengeksekusi Brigadir J.
"Setelah disampaikan dakwan penasihat hukum Bharada E tidak membacakan eksepsi atau keberatan, mereka mengatakan sudah sesuai dengan prosedur dan alur peristiwa soal dakwaan yang dipaparkan JPU," tutur Samuel.
Baca juga: Siapkan Strategi Khusus, Bharada E Minta Ferdy Sambo dkk untuk Dihadirkan Bersamaan, Apa Tujuannya?
Tolak Mentah-mentah Permintaan Maaf Ferdy Sambo
Sebelumnya, keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menolak permintaan maaf tersangka pembunuhan berencana Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, Selasa (11/10/2022), keluarga Brigadir J merasa bahwa permintaan maaf Ferdy Sambo tersebut tidak tulus dan hanya diutarakan demi keuntungannya sendiri.
Apalagi dalam pernyataannya Ferdy Sambo bersikeras menyebut istrinya, Putri Candrawathi alias PC merupakan korban.
Baca juga: Bharada E Diyakini akan Sendirian Lawan Keterangan Ferdy Sambo dkk soal Brigadir J di Persidangan
Sebagaimana diketahui, eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo mengotaki pembunuhan Brigadir J.
Mantan jenderal berbintang dua itu mengaku terbawa emosi setelah mendengar bahwa istrinya dilecehkan oleh ajudan kepercayaannya.
Narasi tersebut diragukan lantaran Ferdy Sambo sebelumnya sempat membuat rekayasa palsu soal pelecehan yang terjadi di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta pada Jumat (8/8/2022).
Namun skenario palsu tersebut terbantahkan setelah berhasil dipecahkan oleh tim khusus (timsus) Kapolri.
Pada Rabu (5/10/2022), Ferdy Sambo yang hadir di Kejaksaan Agung, Jakarta, sempat meminta maaf pada keluarga Brigadir J dan menyesal atas perbuatannya.
Namun, Roslin Simanjuntak, bibi Brigadir J, merasa permintaan maaf tersebut tidak tulus diucapkan Ferdy Sambo.
Ia menilai sang jenderal hanya berpura-pura demi mendapatkan simpati masyarakat.
"Kalau permintaan maaf itu cuma mau cari perhatian ke publik dan kejaksaan, simpati dari orang banyak, permintaan maafnya juga tidak tulus agar hukumannya bisa diringankan," ujar Roslin, dikutip dari TribunJambi.com, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J, Ferdy Sambo: Saya Lakukan Ini Karena Kecintaan Saya Kepada Istri
Pada kesempatan itu, Ferdy Sambo ngotot menyebut Putri sebagai korban Brigadir J.
Ia menilai sang istri tak pantas ikut menjadi tersangka karena semua kesalahan ada pada dirinya.
"Istrinya korban dia, tapi ya tetap bersalah dan kenapa mau mengikuti skenarionya," nilai Roslin.
Seperti halnya Ferdy Sambo, Putri dianggap telah memfitnah Brigadir J dengan membuat laporan pelecehan palsu yang kemudian dipatahkan pihak berwajib.
"Itukan laporan palsu sama dengan fitnah, terpaksa dia ikut berbohong buat skenario jangan dibilang dia korban dia penjahat juga."
Senada dengan Roslin, saudarinya, Rohani Simanjuntak, merasa permohonan maaf Ferdy Sambo sudah sangat terlambat.
Karenanya, keluarga Brigadir J terang-terangan menolak untuk bisa berlapang hati memaafkan sang pembunuh.
"Maafnya beliau itu sudah terlambat bagi keluarga, kami belum bisa menerimanya," ungkap Rohani.
Ketika jasad Brigadir J diantar ke rumah, keluarga sudah menanti-nanti kedatangan Ferdy Sambo dan istri untuk hadir mengucapkan bela sungkawa.
Namun keduanya tak juga datang dan justru mencoreng nama baik Brigadir J dan menyakiti keluarga dengan rekayasa dan laporan palsu.
"Kami sebenarnya dari awal kami meminta ibu Putri dan Ferdy Sambo datang mengantarkan anak kami dan mereka datang ke sungai Bahar untuk bela sungkawa tapi sampai 3 bulan tidak ada maaf dan bela sungkawa," sesal Rohani.
"Selama ini kami sudah serahkan ke Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebagai ajudan biar anak kami mengabdi di negara tapi tewas di tangan dia."
Rohani juga melihat tak ada rasa penyesalan dari ekspresi wajah Ferdy Sambo.
Ia juga menilai sang tersangka tidak jujur lantaran masih mengangkat kembali motif rudapaksa yang kini disebut Ferdy Sambo terjadi di Magelang pada Kamis (7/8/2022).
"Kami lihat di raut wajahnya permintaan maaf itu tidak tulus karena dia masih menyatakan bahwa ada pemerkosaan itu, jadi permintaan itu tidak tulus dari dalam hatinya," tandas Rohani.(TribunWow.com/Via)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul "Kembali Minta Maaf, Keluarga Brigadir Yosua Doakan Bharada E Diampuni Tuhan" dan "Saksikan Dakwaan Bharada E, Ayah Brigadir Yosua Apresiasi Penasihat Hukum Tak Ajukan Eksepsi"