Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Jelang Sidang Ferdy Sambo, Pengacara Khawatirkan Kondisi Kejiwaan PC: Perlu Penanganan Serius

Istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi alias PC disebut mengalami depresi akut.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase KOMPAS.com/Rahel dan TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Foto kiri: Putri Candrawathi usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Ruang Kesehatan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/9/2022). Foto kanan: Tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang juga merupakan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ditunjukkan petugas kepada awak media di depan lobi Gedung Jampidum Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). Putri Candrawathi keluar dengan mengenakan rompi merah tahanan Kejagung. 

TRIBUNWOW.COM - Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya Putri Candrawathi alias PC serta 3 orang lainnya akan menjalani sidang perdana kasus pembunuhan berencana Brigadir J pada Senin (17/10/2022).

Pengacara Putri Candrawathi yakni Febri Diansyah mengaku terakhir bertemu kliennya pada Kamis (13/10/2022) lalu.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Febri mengaku tim pengacara saat ini mengkhawatirkan kondisi kejiwaan Putri Candrawathi yang disebut mengalami gangguan.

Baca juga: Apakah Mungkin Ferdy Sambo dan PC Lolos dari Jerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Kata Pakar

"Saat tim kuasa hukum mau besuk pada Jumat sudah tidak diperbolehkan," ujar Febri dalam keterangan tertulis pada Minggu (16/10/2022).

"Dari pemeriksaan psikiater di Rutan Kejaksaan, disebut Bu Putri memiliki gangguan psikologik sesuai dengan diagnosis depresi," kata Febri.

Febri menjelaskan, PC juga didiagnosa mengalmai depresi dan trauma akut berdasarkan pemeriksaan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR).

"Sehingga perlu mendapatkan penanganan yang serius dalam rangka mencegah dampak buruk yang berkepanjangan," jelas Febri.

Namun Febri tidak merinci apa yang menyebabkan PC depresi.

Febri menjamin PC akan tetap menjalani persidangan pada Senin (17/10/2022).

Sebelumnya diberitakan, PC disebut tetap berada di dalam kamarnya di rumah Duren Tiga, Jakarta saat suaminya mengeksekusi Brigadir J.

Seperti yang diketahui, Brigadir J ditembak berkali-kali oleh Richard Eliezer alias Bharada E dan juga Ferdy Sambo.

Dikutip TribunWow dari Kompastv, selain menembaki Brigadir J, Ferdy Sambo juga sempat menembaki dinding berkali-kali untuk mendukung skenario bohong baku tembak.

Baca juga: Pengakuan PC Disebut Dapat Selamatkan Ferdy Sambo dkk dari Hukuman Mati di Sidang Kasus Brigadir J

Menurut Sarmauli Simangungsong selaku pengacara PC, selama terjadinya proses eksekusi hingga berakhir, PC tetap berada di dalam kamar.

"Beliau ada di dalam kamar," kata Sarmauli.

Sarmauli menjelaskan PC tidak mendengar adanya ribut-ribut sebelum Brigadir J tewas ditembak.

"Dia tidak mendengar jelas, hanya sayup-sayup ada suara orang tapi tidak tahu apa," kata Sarmauli.

Sarmauli menyampaikan, PC baru keluar dari kamar seusai dihampiri oleh Sambo beberapa menit seusai penembakan terjadi.

Kemudian PC diminta kembali ke Saguling.

Di sisi lain, Kuasa hukum keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak menyebut tersangka Ferdy Sambo mengada-ada.

Dilansir TribunWow.com, pengacara Kamaruddin membantah keras adanya dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Menurut Kamaruddin, ada peristiwa di Magelang, Jawa Tengah, yang membuat insiden itu dinilai tak mungkin terjadi.

Baca juga: Buktikan Kedekatan Putri Candrawathi dan Brigadir J seperti Keluarga, Terungkap Kejadian di Magelang

Putri Candrawathi, tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J saat dihadirkan di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).
Putri Candrawathi, tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J saat dihadirkan di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). (YouTube Warta Kota Production)

Seperti dilaporkan TribunJambi.com, Sabtu (10/9/2022), Kamaruddin melaporkan Putri karena telah membuat laporan palsu terkait isu pelecehan di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta.

Bersama Briptu Martin Gabe, istri mantan Kadiv Propam Polri itu disebut melakukan fitnah pada Brigadir J yang sudah tiada.

Selain itu, disorot pula pengakuan Putri maupun Ferdy Sambo yang mengubah TKP kejadian pelecehan atau rudapaksa tersebut setelah terbukti tidak terjadi di Duren Tiga.

"Karena laporan mereka kan sudah SP3, jadi kita melapor balik. Karena pertama mengaku diperkosa di Duren Tiga karena tidak terbukti, dipindah menjadi diperkosa di Magelang," kata Kamaruddin.

"Itu kan terlalu jauh lompatan locus delicti-nya antar kota, antar provinsi. Kalau misalnya dari Duren Tiga ke Duren Lima itu masih bisa dibilang salah hitung duriannya gitu. Tetapi kalau dari Duren Tiga ke Magelang itu terlampau jauh dan tidak mungkin," tegasnya.

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Terbaru, PC tetap bersikeras mengaku pelecehan benar-benar terjadi dilakukan oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Terbaru, PC tetap bersikeras mengaku pelecehan benar-benar terjadi dilakukan oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Baca juga: Sebut Ferdy Sambo, Putri dan Kuat Bohong, Deolipa Ungkap Analisa Motif di Magelang Versi Bharada E

Menurut Kamaruddin, Brigadir J tidak mungkin melecehkan Putri ketika berada di Magelang.

Pasalnya, ketika itu Putri masih memuji ketrampilan Brigadir J dan berkirim pesan dengan adik korban.

Selain itu, sebelum kembali ke Jakarta, Putri yang disebut sedang dalam keadaan sakit, sempat bicara empat mata dengan Brigadir J.

"Kemudian di tanggal 7 sebelum mereka balik ke Jakarta, mereka bicara empat mata. Jadi Ibu Putri dengan ajudannya atas nama almarhum Yosua mereka bicara empat mata. Ibu Putri di kasur, Yosua duduk di lantai mereka bicara empat mata kurang lebih 15 menit," beber Kamaruddin.

Karena dasar inilah Kamaruddin menilai tak mungkin Brigadir J melakukan pelecehan pada Putri.

Pasalnya, seorang wanita yang dirudapaksa, tidak akan mau ditinggal berdua dengan pelaku.

Apalagi setelah itu, Brigadir J masih melakukan pengawalan pada Putri hingga sampai di Jakarta.

"Jadi saya rasa tak mungkin atau wanita yang dilecehkan masih mau berbicara empat mata dengan predatornya," beber Kamaruddin.

"Berarti kan tidak mungkin dia diperkosa, kemudian Brigadir Yosua itu masih mengawal Ibu Putri dari Magelang sampai ke Jakarta. Istri tukang becak pun gak mau dia dikawal kalau sudah diperkosa gitu. Jadi artinya Ferdy Sambo ini mengada-ngada," tandasnya.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiBrigadir JBharada EFebri Diansyah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved