Tragedi Arema Vs Persebaya
Direnovasi Total Tahun 2023, Markas Arema FC akan Dibangunkan Monumen untuk Ingat Tragedi Kanjuruhan
Kandang Arema FC, Stadion Kanjuruhan akan direnovasi tahun 2023 dan akan dibangun monumen untuk mengingat tragedi kelam sekaligus mengenang korban.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Stadion Kanjuruhan, Malang sedang menjadi sorotan menyusul tragedi yang menewaskan seratus lebih korban jiwa.
Setelah ditelusuri berbagai pihak termasuk dari FIFA, markas dari Arema FC itu rupanya banyak aspek yang kurang mendukung untuk menggelar laga, terlebih untuk pertandingan dengan risiko tinggi.
Bahkan Stadion Kanjuruhan terakhir kali diverifikasi sebagai kandang Arema FC untuk Liga 1 pada tahun 2020 lalu.
Menyusul banyaknya persoalan tersebut, Stadion Kanjuruhan bakal direnovasi menyeluruh.
Baca juga: Arema FC Mencoba Bangkit Atas Tragedi Kanjuruhan, Javier Roca akan Kembali Pimpin Latihan
Baca juga: Nasib Matias Malvino, Tak Punya Kesempatan Bersinar di Arema FC, Kini Terdampar di Liga 2 Uruguay
Tidak hanya direnovasi, Stadion Kanjuruhan akan dibangun sebuah monumen untuk mengingat tragedi kelam sekaligus mengenang para korban.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa renovasi akan dimulai pada tahun 2023.
Selain itu, Basuki Hadimuljono juga membenarkan bakal membangun sebuah monumen untuk mengenang para korban.
Renovasi Stadion Kanjuruhan menggunakan APBN.
"Kurang lebih desainnya tiga bulanan," kata Basuki Hadimuljono, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Kemenpora.
"Anggarannya akan menggunakan APBN sesuai arahan Presiden, dan tahun 2023 kita mulai."
"Mudah-mudahan setahun selesai."
"Juga nanti kita akan bangun monumen untuk mengingat para korban," ujarnya.
Baca juga: Terus Didesak Mundur, Ketum PSSI Iwan Bule Akhirnya Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab
Baca juga: Break 2 Bulan, Liga 1 2022 akan Dilanjutkan 25-26 November 2022, Ini Penjelasan PSSI
Agar kejadian tragedi Kanjuruhan tak berulang, nantinya stadion direnovasi total.
Untuk pembangunannya sendiri akan bekerja sama dengan para pakar.

"Setelah tujuh kriteria itu kami harus mendisain lagi untuk merehap total untuk dimanfaatkan lagi dan agar tidak terjadi musibah lagi," ucap Basuki Hadimuljono.